LMS Volume 11 Chapter 5
Volume 11 Chapter 5 – Kelas Pertama Lee Hyun
Lee Hyun masuk ke
dalam bis.
‘Whew, akhirnya hari
untuk pergi ke kampus, huh.’
Bagi orang lain,
dada mereka mungkin meledak-ledak dengan kegembiraan ketika mereka pergi ke sebuah universitas.
Kehidupan kampus yang dipenuhi dengan berbagai saat-saat yang indah: kegiatan extrakurikuler, MT (membership
training), dan menjadi bagian dari klubklub. Itu juga sebuah koleksi dari
berbagai pengetahuan dan edukasi, sebuah tempat yang bagus untuk memperoleh
pengalaman.
Namun, dalam sudut
pandang Lee Hyun, hal itu tak berguna.
Dia seharusnya
sepenuhnya mengabdikan pada Royal Road untuk menghasilkan uang bukannya kuliah.
Saat desahan Lee
Hyun berlanjut, sebuah percakapan mahasiswi memasuki telinganya.
“Mata kuliah apa
yang kau hadiri untuk jurusanmu pada hari Senin?”
“Aku mendaftar
dalam proses lanjutan dari Regenerative Medicine, karena aku ingin mempelajari
lebih banyak tentang penyembuhan persendian.”
“Benarkah? Itu
bagus. Aku juga mengambil jurusan itu. Kata-kata yang digunakan Profesor Hanh Minsoo bena-rbenar bagus dalam mengajar mata kuliah itu. Bagaimana
denganmu, Soyun.”
“Jurusan Molecular
Biology.”
“Whew! Itu sulit.
Aku yakin ujiannya sangat mematikan.”
3 mahasiswi
melakukan percakapan penuh energik. Ada banyak mahasiswi yang pergi ke
Universitas menggunakan bis, jadi itu bukanlah hal yang aneh.
҅Mereka adalah para
mahasiswi medis.҆
҅Cewek-cewek yang sangat cantik….҆
‘Dan juga pandai.҆
Beberapa penumpang
didalam bisa menatap para mahasiswi dengan iri. Namun, Lee Hyun berpikiran
sebaliknya.
҅Aku mengasihani
mereka.҆
Itu adalah kuliah
yang lamanya 6 tahun!
Biasa kuliah bidang
Medis jauh lebih mahal daripada jurusan yang lain. Bahkan jika seseorang
berasal dari keluarga yang bagus.
Tetapi dalam
kebanyakan kasus, Departemen Pendidikan dan bank bersatu dan mempersiapkan
sebuah sistem.
Pinjaman mahasiswa.
Untuk menerima
pinjaman mahasiswa selama hampir 6 tahun untuk Universitas tersebut. Setelah
kau keluar, itu akan menjadi hutang yang tertumpuk diatas hutang!
‘Tsk.҆
Tanpa menyadarinya,
lidah Lee Hyun menjadi tajam.
Meskipun tak
seperti apa yang benarbenar terjadi, mahasiswi itu mengartikannya dengan cara
lain ketika dia melihatnya.
“Oh Soyun, ada
seorang pria disebelah sana yang menatapmu sambil ngiler!”
“Dia tampaknya pria
berpenampilan terbaik di bis ini.”
“Pergilah dan
katakan sesuatu.”
Kedua cewek itu
dengan paksa mendesak cewek yang bernama Soyun. Soyun kemudian mendekati Lee
Hyun saat dia diberitahu.
“Maaf. Aku tidak
berencana untuk memiliki seorang pacar karena aku ingin fokus pada studiku.”
Dia berkata dengan hati-hati dan dengan
tenang, mencoba untuk tidak menyinggung Lee Hyun.
Lee Hyun mendesah
dalam-dalam dan menjawab
bukannya menundukkan kepalanya.
“Aku minta maaf
jika perilakuku membawa kesalahpahaman. Jadi, inilah cewek-cewek dua sen. Kalian para mahasiswi meminum kopi yang
sangat mahal bukannya yang sederhana….”
Kelakuan yang
berakar prasangaka terhadap wanita!
Dia secara sengaja
dan dengan jengkel menjelaskan sesedikit itu dan kemudian menjatuhkan kepalanya.
Tidur di bis sangat
membantu ketika kau kekurangan tidur sambil memulihkan vitalitasmu! (Seperti
berhenti minum kopi dan tidur lebih banyak.)
Soyun melihat
adegan tersebut dan tidak tau apa yang harus dilakukan.
҅Soyun baik-baik saja? Apa itu terlalu mengejutkan?҆
Sampai mereka tiba
di Universitas Korea, Lee Hyun terus menjaga kepalanya tetap seperti itu.
“Derureureuong,
kuwuool.” (mendengus)
Kepahitan para
gadis semakin besar saat Lee Hyun berpura-pura tidur.
҅Ini membuat seolah-olah kita adalah orang-orang yang buruk.҆
҅Tetap saja, dia
terlalu keterlaluan pada Soyun.҆
҅Aku ingin
menanyakan informasi kontaknya…҆
Kesalahpahaman
semakin meningkat ketika Lee Hyun sampai di kampus dan di ruang kelasnya.
Ruang kuliah
universitas itu besar dan megah, dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan.
Lee Hyun
mengasihani dirinya sendiri.
҅Jadi disini tempat
kuliahku?!!’
Karena uang kuliah
sudah secara resmi dibayarkan pada universitas, potongannya bahkan lebih dalam
lagi!
Karena uang telah
lenyap, kekesalan yang memenuhi dirinya dengan cepat terselesaikan.
҅Hayan juga,
kuliah.҆
Lee Hayan memiliki
jurusan yang berbeda, jadi dia tidak ada kelas di hari senin. Satu-satunya waktu dimana mereka berada didalam kelas adalah
Liberal Arts (pengetahuan budaya) di hari jum’at.
҅Ngomong-ngomong, masuk dulu ke ruang kelas.҆ Dia tidak kenal
siapapun didalam kelas tersebut.
Mahasiswa senior
menyuguhkan beberapa pihak penyambut dan mengundang dia beberapa kali. Motifnya
adalah untuk saling berkenalan dengan sesama mahasiswa, membentuk pertemanan
dari kurikulum tersebut, tetapi Lee Hyun tidak datang.
Biayanya 20.000
won.
Di
dunia ini tak ada yang gratis.
Dia melewatkan
Upacara Penerimaan seminggu yang lalu. Biasanya, bagi kebanyakan orang,
dipermulaan dari semester baru seharusnya tak ada waktu bagi mereka untuk
terlambat. Dengan kata lain, saat dia melangkah ke dalam kelas itu adalah yang pertama kalinya.
“Siapa dia?
Sepertinya tidak mengenali dia.”
“Apa dia seorang
senior yang tahan semester?”
“Kupikir dia ada di
daftar tunggu. Bagaimana dengan kartu mahasiswanya?”
Para siswa yang
menghadiri kelas tersebut melihat dia dan berbisik diantara mereka sendiri.
Lee Hyun dengan
tegas mengabaikan mereka dan duduk, dan kemudian membuka laptop miliknya.
Sebuah laptop tua
dan ketinggalan jaman.
Itu adalah barang
yang relatif murah dari pasar online. Laptop itu berat dan kasar, tetapi
kemampuannya tidaklah tertinggal jauh dari yang lainnya.
Namun, wajah Lee
Hyun menyala karena rasa malu.
҅Aku tak punya buku
apapun.҆
Pelajarannya adalah
Eksistensi Virtual Reality.
Dia tidak tau buku
apa yang harus didapatkan, jadi hal itu sepenuhnya menghilang dari pikirannya.
Lee Hyun duduk
disana penuh rasa malu ketika sebuah buku diletakkan di tengahtengah dari
cewek yang duduk disamping dia.
“Kamu bisa berbagi
dengan aku.”
“Terimakasih.”
“Tak masalah.
Demikian juga untuk Seonbae-nim(senior).”
“………”
Lee Hyun
mengeluarkan sedikit penjelasan. “Kamu santai saja. Aku bukan seorang Seonbae.”
Cewek itu kemudian
bersikeras.
“Seonbae-nim, tolong jangan bercanda seperti itu.”
Para mahasiswi baru
tampaknya memperlakukan banyak laki-laki seperti racun, pada saat yang sama hanya tertarik
pada Seonbae mereka. Jadi dia menganggap apa yang dikatakan Lee Hyun adalah
sebuah candaan.
“Aku benar-benar bukan seorang Seonbae……”
Tiba-tiba kesalahpahaman menjadi tak menyenangkan.
Karena dia tidak
muncul di Upacara Penerimaan, dia tidak memiliki kenalan dengan siapapun juga,
dan tentunya, orang-orang di kelas ini
tidak akan mau mendengar percakapan ini.
҅Aku tak punya pilihan.҆
Lee Hyun menyerah
pada hal itu.
Membiarkan
kesalahpahaman menghilang dengan sendirinya adalah metode yang terbaik.
Segera setelahnya,
dia menenggelamkan diri ke dalam pelajaran yang diajarkan profesor. Karena subjek
yang diajarkan guru itu menarik ketertarikan Lee Hyun.
“Banyak organisasi,
salah satu diantaranya adalah militer, memulai penelitian ke dalam banyak keuntungan yang ditimbulkan virtual reality.
Pada bagian mereka, jika mereka mengerahkan sebuah tim dari Pasukan Khusus pada
sebuah misi berbahaya, tingkat keselamatannya tidaklah sangat tinggi, jadi
dengan membuat mereka berlatih pada medan yang sama didalam sebuah virtual reality akan meningkatkan pengalaman
mereka. Hal ini akan memaksimalkan kemampuan bertahan hidup mereka, dan… namun,
gagasan ini saat itu tidak sepenuhnya diselesaikan.” Lee Hyun kurang lebih
mengangguk dalam persetujuan.
҅Hal itu masih
memiliki banyak kekurangan. Pengembangan awal menempatkan penekanan pada
edukasi dan pelatihan. Tetapi untuk benarbenar menempatkan mahluk nyata
kedalam realitas yang lain, hal itu membutuhkan waktu yang lama.҆ Profesor itu
berkata.
“Awalnya,
pengembangan virtual reality saat itu tidak memadai. Namun, ada banyak saran
pada subjek tersebut mengenai kemungkinan meningkatnya kebahagiaan orang-orang melalui metode ini. Pada akhirnya, banyak
perusahaan melakukan
penelitian virtual reality. Tujuan mereka hanya satu.”
҅Sudah jelas itu
adalah uang.҆ Teori Lee Hyun tidak berubah.
Uang adalah hal
yang bisa membuat seseorang menangis atau tertawa!
“Perusahaan
pada dasarnya memberi kelahiran dari
kemasyarakatan baru di dalam virtual reality dan menjualnya kepada para pelanggan sebagai sebuah
cara penyegaran ulang. Saat teknologi berkembang, bidangnya menjadi lebih
kompetitif. Dan dari hal ini, Unicorn Corporation memunculkan permainan
terbesar saat ini, Royal Road, yang mana dalam pendapatku, merupakan yang
paling disukai umat manusia.”
Profesor kemudian
memberi kuliah tentang sejarah dari VR, yang telah dia sederhanakan.
Lee Hyun kemudian
merasakan sebuah desakan kebosanan. Sejak dia memutuskan untuk bermain Royal
Road, dia meneliti artikel yang tak terhitung jumlahnya sebelum benarbenar
bermain game itu. Dengan demikian, dia sudah mengetahui konten-konten dasar dari pelajaran profesor.
“Hoaam!”
Lee Hyun tanpa
sadar menguap lebar saat dia melakukan perenggangan. Dia sudah lelah ketika dia
menaiki bis, dan sekarang duduk dikursi mendengarkan pelajaran, gelombang
kantuk menyerang dia. Dan dia ditegur oleh mata dari segala arah yang mengarah
pada dia.
҅Sampai sekarang,
dia hampir terlambat datang ke kelas…. dan sekarang dia tidak tampak dia sedang
mood untuk belajar.҆
҅Apa dia seorang
mahasiswa, atau dia dipecat? Oh, lalu bagaimana bisa dia datang ke fakultas
kita?҆
‘Tampaknya dia
seorang yang tahan semester… pasti artinya dia mendapatkan nilai F hingga dia
menghadiri kelas ini lagi. Aku tidak mau menjadi seperti dia, harus bekerja
keras dan belajar. Jjeutjjeutjjeut!҆(pensil menusuknusuk kertas)
Kebanyakan siswa
yang menghadiri kelas ini adalah mahasiswa baru, yang mana jika tidak
mengkritik dia secara terbuka, membuat wajah yang tak senang.
Lee Hyun
mendapatkan kembali posturnya dan berpura-pura belajar. Tetapi buku yang ditempatkan diantara
mereka berdua sebelumnya oleh gadis yang ada disampingnya, tampaknya sedikit
menjauh dari dirinya.
Buku itu bergeser
sekitar 3 cm dari tempat sebelumnya!
Kemungkinan besar,
si gadis itu juga, mencaci Lee Hyun.
Si profesor
tertawa.
“Ada banyak waktu
yang lain untuk berbicara tentang asal-usul VR dan pengembangannya di masa depan yang
mengakibatkan ketumpulan. Jadi haruskah kita berbicara tentang hal-hal favorit kalian mengenai Royal Road?”
“Ya!”
“Profesor, itu
saja.”
Popularitas Royal
Road diantara para siswa sangat tinggi. Hanya ada beberapa orang di
dalam Fakultas VR yang tidak bermain
game itu.
“VR sangat
menyenangkan, juga bisa digunakan sebagai alat untuk belajar. Lalu, apa
tindakan kalian terhadap seseorang yang menggunakan skill dan profesi seni?”
Profesor itu
menanyakan sebuah pertanyaan yang sedikit sembarangan. Namun, beberapa
mahasiswa cerdas menyadari agenda tersembunyi dari profesor.
Profesi
artistik di Royal Road saat ini
menjalani evaluasi ulang.
Penyanyi, yang mana
adalah profesi Bard, lagu-lagu yang
menyampaikan kisah cinta dan petualangan bersama-sama. Bahkan ketika kau mengerjakan quest yang sama yang
telah seringkali di selesaikan, ketika kau memiliki seorang Bard yang
berpartisipasi selama event menyanyikan lagu pujian, rumor dari pencapaianmu
akan menyebar lebih jauh lagi, dan kau akan mendapatkan lebih banyak Fame dalam
proses tersebut.
Jika kau
berpartisipasi dalam quest spesial milik para Bard dalam menciptakan lagu, kau
akan menerima bonus ekstra dalam reputasi.
Karena alasan
inilah, para Bard diterima ke
dalam banyak party saat orang-orang terus mengerjakan quest yang lebih sulit.
Painter yang sangat
terampil.
‘Painting of the
Continent’ (lukisan benua) milik Beraneo mati-matian dicari oleh banyak bangsawan.
Ketika para
bangsawan mendapatinya terdapat pilihan tindakan dari seorang petualang, mereka
terhibur dengan jaringan para Painter. Pada poin ini, wajah petualang itu akan
terpampang disetiap kota. Ketika hal itu terjadi, orang itu biasanya tidak akan
bisa menerima permintaan spesial apapun.
Hanya dalam
beberapa kasus, dimana kedekatan seseorang dengan si komisioner sangat tinggi,
hingga quest bisa diberikan. Atau ketika level saat ini dari seseorang bisa
diterima atau tidak, hal itu terserah klien.
Para Painter
memiliki sebuah pepatah, entah kau bisa mendapatkan quest atau tidak, oleh
karena itu nilai mereka ditafsir kembali.
Pada dasarnya,
gambaran tersebut menentukan apakah kau seorang petualang atau bukan.
“Seni secara
singkatnya, adalah seperti ada seorang Orc yang sudah menunggu di taman depan
ingin memukulmu karena ketidakbergunaanmu. Tetapi sekarang profesi
Seniman di Royal Road tengah dievaluasi
ulang. Meskipun ini adalah jalan yang sangat sulit, menapaki jalan ini untuk
menjadi seorang seniman sejati sangatlah dihormati.”
Para siswa percaya
diri setelah pernyataan profesor.
“Untuk menjadi
seorang seniman yang bepergian di Benua Versailles, sungguh hal yang indah.”
“Menjadi jiwa hebat
yang menyebarkan seni ke dataran tak diketahui yang dipenuhi dengan suarasuara
kekacauan, mengagumkan!”
Beberapa siswa
tampaknya tersesat didalam fantasifantasi mereka.
Berbicara terus
terang, bahkan jika mereka tidak memilih profesi seperti Warrior atau Paladin, tak ada jaminan mereka akan
aman dari para monster. Bukan hanya kekuatan serangan milik para Seniman sangat
lemah, resiko mengelilingi Benua Versailles sama seperti api dalam
pertandingan, dengan mudah padam.
Jadi pekerjaan
tersebut tidaklah semengesankan yang dia ungkapkan.
“Baru-baru ini, aku juga telah berpikir tentang memilih Seniman
sebagai sebuah pekerjaan.”
“Menyebarkan seni
pada orang-orang sambil
mendapatkan rasa hormat mereka terdengar sangat menarik.”
Para siswa
bergumam.
Lee Hyun ingin
mengutuk.
“Kalian hidup dalam
sebuah ilusi.”
Jika mereka pergi
ke City of Artist, Rodium, mereka akan menyadari kenyataan yang sangat pahit!
Orang-orang yang tinggal disana dan bersusah payah mengerjakan
seni mereka, jadi ketika mereka tidak menerima peninjauan yang bagus, mereka
menderita dari penderitaan dan rasa sakit, serta kelaparan!
Lee Hyun juga
mengalaminya ketika patung yang dia kerjakan tidak terjual dengan baik dan
menurunkan harganya sampai beberapa copper. Dan ketika patung
miliknya dianggap ornamen
tak berguna, dia menahan dirinya sebisa
mungkin untuk tidak bertarung dengan mereka.
Setelah melalui
cobaan semacam itu dia tak bisa membantah atas nama hal itu.
Tentu saja dalam
kasus Lee Hyun, dia mendapatkannya melalui beberapa orang dengan cara
menyanjung. Pada dasarnya memeras banyak orang untuk membeli patung
miliknya bahkan jika itu hanya merupakan
pendapatan yang kecil.
Sculptor ganas yang
melakukan apa saja untuk mendapatkan setiap uang dari sakumu!
Sesaat setelah
keributan dari para siswa, profesor melanjutkan katakatanya.
“Perjuangan Seniman
untuk menciptakan karyakarya, melalui Nilai Artistik karya tersebut reputasi
mereka meningkat, serta meningkatkan keahlian skill. Grand Piece, Masterpiece
dan Magnum Piece adalah peringkat untuk penyelesaian yang berhasil dari seni.
Jadi, bisakah seseorang menyebutkan apa dasar untuk membangun Nilai Artistik
dan peringkat dari seni tersebut?” Seorang siswa mengangkat tangannya.
“Saya Kim Hyunjun,
Gyosu-nim(profesor).
Bukankah itu berkaitan secara langsung dengan level skill dan keahlian?”
Itu adalah sebuah
jawaban yang jelas menggunakan akal sehat seseorang.
Yaitu untuk anggar
dan memanah, output damage dari teknik serangan apapun bergantung pada level
skill.
Lee Hyun
menggelengkan kepalanya.
҅Itu tidak
sepenuhnya berdasarkan pada level skill.҆
Bahkan ketika dia
pada Sculpture Mastery tahap Beginner, dia mengukir sebuah Grand Piece. Dan
meski begitu setelah dia mencapai tahap Intermediate, patungpatung lain yang
dia pahat memiliki Nilai Artistik yang lebih rendah dalam perbandingannya.
Bisa dikatakan
bahwa level skill memainkan peran langsung dalam menentukan karya tersebut,
kemudian ketika skill milikmu berada jauh didepan hingga menghasilkan Magnum
Piece, seni tersebut tak lagi bisa disebut seni. Itu mungkin dari level skill,
penggunaan alat-alat, atau jumlah
pekerjaan yang dimasukkan ke dalam material, tetapi untuk mengatakan hal itu
sepenuhnya bergantung pada level skill adalah salah besar.
“Bukan. Silahkan
jika ada siswa lain yang ingin menjawab.”
“Saya Park Sumin.
Mungkinkah nilainya berubah berdasarkan seberapa detail karya tersebut?” Ini
adalah seorang gadis berkacamata yang menjawab.
Dia duduk dua
bangku di barisan Lee Hyun.
‘Itu bahkan bukanlah
sebuah jawaban.҆
Jika apa yang dia
katakan adalah masalahnya, maka Bingryong tak akan pernah menjadi sebuah
Masterpiece.
Detail yang halus.
Hal itu bermanfaat,
tetapi jelas memiliki
batasannya.
Seni tak akan
pernah bisa didasarkan pada aspek teknis. Meski hanya sebagian kecil, ketika
mencoba untuk meniru secara persis sesuatu apa adanya, itu tak akan pernah
disebut sebuah karya seni. Lee Hyun mengetahui bahwa sistem Royal Road sangat
buruk.
҅Aku tak bisa
menghentikan mereka dari secara sembarangan membuat asumsi
liar. Dan karena bola akan terus
bergulir dan itu tak berguna bagiku untuk menghentikannya, mungkin juga tidak
memberikan omong kosong.҆
Banyak siswa
menjawab pertanyaan tersebut, tetapi si profesor mengesampingkan semua pendapat
mereka.
Akhirnya, setelah
profesor menyadari tak ada orang lagi yang mengomentari masalah tersebut, dia
berbicara.
“Jadi mari kita
ganti pertanyaannya. Tinggalkan Royal Road dan lingkungan spesial, di realitas,
bagaimana kalian menilai sebuah karya seni?”
Bahkan sebelum para
siswa bisa menjawab, profesor melanjutkan.
“Dalam realitas,
banyak orang bermimpi menjadi bintang. Tetapi diantara banyak orang itu, hanya
beberapa yang bisa benar-benar naik dan
hidup dengan baik melalui seni. Tetapi mereka bahkan tidak memahami arti dari
seni.”
Banyak orang
bermimpi bisa menjalani kehidupan melalui seni. Tetapi sayangnya, tanpa
konsensus populer dari publik, tak banyak orang bisa mencapai tujuan mereka.
“Seniman kelas
dunia dan karya-karya mereka yang
ternama, itu artinya banyak orang mengetahui nama mereka, dan menerima banyak
pujian. Mereka menciptakan karya-karya seni yang seringkali sangat mahal. Tetapi menatap
karya-karya mereka,
bahkan para ahli dibidangnya kadang-kadang mengatakan mereka tidak merasakan sedikitpun
inspirasi. Tetapi bagi banyak orang yang benar-benar menyukai seni tak bisa menapaki jalan tersebut
karena alasan pribadi atau
menempatkan keluarga mereka didepan mereka sendiri.”
“…….”
“Untuk membuat
sebuah karya seni tidaklah sulit. Lukisan ibunya dari seorang anak kecil yang
dilukis pertama kalinya adalah seni, atau bahkan lukisan didinding selama masa
prasejarah, serta harapan dari keluarga pemburu untuk kembali kerumah dengan
selamat, juga dianggap sebagai seni juga. Nilai seni hanya ada di
dalam pikiran penonton. Apa itu seni,
selain kecantikan yang digambarkan, apa hati orang-orang menegaskan apa yang dihadirkan lukisan atau
patung, dan ada kemungkinan yang tak terbatas.”
Para siswa
mendengarkan rentetan perkataan profesor dengan tenang. Mereka sedang
mendiskusikan sistem Royal Road. Dan sekarang ceritacerita acak keluar hingga
mereka tak bisa mengikutinya.
“Sekarang mari
kembali berbicara tentang Royal Road. Para seniman menciptakan karyakarya
mereka dan dijadikan objek pada evaluasi dari Grand piece, Masterpiece, atau
Magnum piece dengan Nilai Artistiknya sendiri. Tetapi dengan metode ini yang
masih merupakan pertanyaan yang sulit mengenai karya atas penyelesaiannya. Dalam
contoh ini, masalahnya adalah kesalahan yang kau buat ketika membuat karya
tersebut. Atau katakan saja, kau tidak membuat kesalahan apapun ketika
mengerjakan karya tersebut, dan telah membuat sebuah representasi secara
identik, sistem masih akan menurunkan nilai seni tersebut.”
Lee Hyun
menganggukkan kepalanya.
Dia telah mengukir
banyak patung di Royal Road, bahkan ketika dia tidak membuat kesalahan
sedikitpun pada sebuah karya, karya tersebut masih tidak menjadi sebuah
Masterpiece. Sementara itu karya-karya yang dibuat relatif baik mendapatkan lebih banyak
Nilai Artistik daripada yang sebelumnya, atau beberapa tidak menerima Nilai
Artistik sama sekali.
“Di
dunia kita, jadi zaman kuno, ada banyak
ahli. Jadi, bayangkan dievaluasi berdasarkan pada standar mereka? Jadi dengan cara yang mana sistem Royal Road
mengakses skillmu dengan
memasukkan input dari era-era seniman masa lalu kita, apa ada sebuah metode atau catatan yang
spesifik, atau sesuatu yang lain?”
Para siswa
menganggap masalah tersebut dalam sebuah cara yang tak memihak. Memasukkan
semua ungkapan dari semua karya yang ada dan menetapkannya pada sebuah
standart. Namun, si profesor membantah asumsi mereka.
“Jika kalian tidak
menciptakan sesuatu yang baru tapi secara terus-menerus mengakui dan membandingkan dengan ungkapan-ungkapan yang sebelumnya, pada dasarnya kalian berdiri
ditempat. Sama halnya, orang lain memaksakan untuk melakukan hal yang sama dan
tak bisa mengatasinya. Untuk bisa menyaksikan dan menciptakan karya-karya yang sebanding dengan para ahli masa lalu, tetapi
tak bisa melampaui mereka untuk mencapai keagungan sejati, hal itu membuat
frustasi.”
Keheningan melanda
para siswa.
Mendengarkan
profesor, hal itu terlalu rumit.
Karya
seniman seharusnya dievaluasi dalam cara
yang adil. Faktanya adalah masalahnya sulit untuk dipecahkan.
“Banyak para ahli
memuji karya? Karya akan dinilai secara subyektif, bergantung pada perbedaan diantara banyak
orang atau didalam sedikit orang. Banyak karya seni menghadapi penolakan
karena sudut pandang dari arus utama.”
“……..”
“Meskipun, bisa
dikatakan, sistem Royal Road dibawah keamanan penuh. Untuk mengevaluasi sebuah
karya seni, itu adalah informasi klasifikasi.”
“Apa anda tau,
profesor?”
Menanggapi
pertanyaan siswa tersebut, profesor menunjukkan senyum yang sedikit malu.
“Dalam
kenyataannya, aku tidak tau bagaimana proses sistem tersebut dan pemberian
Nilai Artistik. Mungkin dalam sebuah persentasi, level dari skill mempengaruhi
nilainya, namun mungkin ada lebih dari ratusan variabel untuk memperhitungkan
nilainya. Atau mungkin, ribuan?”
“Jika sebanyak
itu…. akan sulit untuk mendapatkan nilai yang bagus.”
Segera setelahnya,
kebanyakan siswa yang secara diam-diam berfantasi tentang menjadi seorang seniman meredup.
Jika ada informasi yang jelas mengenai kriteria dari bagaimana nilai tersebut
diberikan, itu akan mudah untuk mendapatkan nilai yang bagus, tetapi sebuah
kriteria yang tak diketahui dengan ratusan variabel akan sulit untuk
dipecahkan.
Profesor
menggelengkan kepalanya.
“Sudah kukatakan
sebelumnya, seni tidaklah sulit. Sebuah penampilan, sebuah perasaan, dan jika
kalian bisa menikmatinya, itu sudah cukup. Daripada menyesuaikan ratusan
kriteria, lakukan saja dengan apa yang kalian pikir lebih baik dan ciptakanlah.
Karena Royal Road hanyalah sebuah ruang dalam virtual reality.”
“………”
“Royal Road
bukanlah sebuah game yang sederhana. Akankah itu akan bagus jika skill
hanya pada level itu? Royal Road disini
adalah sebuah dunia lain dengan sebuah sejarah yang lengkap sejak awal dari
terciptanya. Dalam kehidupan nyata, apa itu mungkin untuk mentransformasikan
apa yang kau nilai dalam pikiranmu pada realitas? Virtual reality secara
realistis menggambarkan realitas, dan itu artinya sesuatu yang lebih. Intinya,
bukan hanya kau bisa mencapai impianmu,
kau juga bisa menikmatinya sebagai ruang menghadapi tantangan untuk disamaratakan.”
Profesor memiliki
sebuah profesi di Royal Road.
Profesinya adalah
Landscaper.
Profesinya adalah
untuk memelihara dan membudidayakan bunga-bunga yang indah dan pepohonan. Alasan dibalik profesi
khusus ini adalah ketika dia mendapatkan sebuah quest diawal bermain.
Itu berkat seorang
anak kecil yang duduk sambil menatap sebuah bunga layu. Kemudian si profesor
memberi saran pada anak kecil itu tentang bagaimana untuk membudidayakan bunga.
Kemudian sebuah
quest terjadi!
Si profesor memberi
bunga itu pupuk dan menyiramnya saat bunga itu pulih. Dia menganggapnya sebagai
tanda untuk menjadi seorang Landscaper, untuk membudidayakan bunga-bunga dan pepohonan dan membuat mereka tumbuh dengan
subur.
Kadang-kadang dia mendapatkan pekerjaan untuk merawat taman yang
mewah, tetapi sayangnya, tak banyak pekerjaan seperti itu. Tentu saja, dia
lebih miskin daripada orang lain, dan dia bangga tetapi itu bukanlah sesuatu
yang bisa di sombongkan.
Namun, suatu waktu,
bunga-bunga menarik para
kupu-kupu dengan aromanya dibawah malam berbintang.
Itu adalah sebuah
pemandangan yang indah saat bunga-bunga bermekaran.
Bunga mekar dan
memudar, hanya dalam satu waktu, hal itu memberi kesan yang hebat.
Royal Road dipenuhi
dengan pemandangan-pemandangan
eksotik, itulah tujuannya.
Profesor berkata
dengan paksa.
“Sebuah ruang
dimana orang-orang bisa
menggapai impian mereka. Pelajaran selanjutnya adalah kombinasi kehidupan nyata
dan virtual reality.”
Setelah pelajaran
tersebut, para siswa meninggalkan ruang kelas satu per satu.
“Oh aku lapar.”
“Ayo segera mencari
makan. Aku tak mau terlambat dan menunggu dalam antrian. Apa yang akan kau
lakukan setelah ini?”
“Perpustakaan?”
“Aku punya kegiatan
klub.”
Siswa lain masuk ke
kelas saat pergantian mata kuliah. Lee Hyun kemudian tau itu adalah saat yang
tepat untuk pergi.
Meskipun mereka di
fakultas yang sama, tak seorangpun berbicara pada Lee Hyun. Dia pada dasarnya
dicap sebagai mahasiswa yang tahan semester. Dengan pakaian yang sudah melewati
masa primanya, sambil memiliki wajah yang tidak mereka kenali, dia dengan mudah
diabaikan.
҅Aku harus makan
siang.҆
Lee Hyun pelan-pelan bergerak sendirian. Membawa bekal makan siang
buatan sendiri ke halaman rumput kampus!
Bukannya seperti
orang lain yang keluar masuk kantin untuk mendapatkan makan siang mereka. Suatu
situasi santai seperti piknik. Beberapa orang makan dalam suasana santai,
sementara yang lainnya berbaring di halaman rumput untuk tidur. Suasana dan
romansa mahasiswa!
Banyak senyuman di
wajah para mahasiswa yang ada dibawah bayangbayang. Lee Hyun juga,
mengeluarkan kotak makan siang untuk makan.
*Nyam Nyam.*
Makanan yang
sederhana tetapi lezat.
҅Kimchinya tidak
direndam dengan baik.҆
Jaman sekarang,
makan kimchi yang dijual dipasar sangat populer.
‘Tetapi setidaknya
bahanbahannya asli.҆
Lee Hyun tak
masalah dengan harganya kerena akan lebih mahal jika dia merendam kimchi
sendiri.
Sementara itu,
angin yang kencang berhembus.
Para mahasiswa
mengobrol dan tertawa disekeliling. Musim panas telah tiba.
‘Ngantuk.҆
Setelah makan, dia
merenggangkan badan dan diikuti menguap.
Dua jam sampai
pelajaran selanjutnya!
Dia bisa saja pergi
ke perpustakaan tetapi tak ada buku tertentu yang dia butuhkan.
‘Tak ada internet di
saat-saat seperti ini.’
Dia sekarang ini
berada pada sebuah petualangan di kerajaan vampir, jadi cepat atau lambat dia
harus memeriksa harga untuk item-item.
‘Mungkin ini memberitahuku
untuk tidur?’
Berbaring dirumput
saat Lee Hyun menutup matanya.
Meskipun anginnya
sedikit dingin, itu adalah hari yang cerah nan indah dan cuacanya juga bagus
untuk tidur.
Dia menutup
matanya, dan beberapa saat kemudian, dia melayang ke negeri mimpi.
Kemudian, setelah
menyelesaikan makan mereka di kantin, para mahasiswa dari fakultas Virtual
Reality keluar dan melewati dia.
“Hei, bukankah itu
seonbae?”
“Ya, sepertinya
dia. Tampaknya dia makan disini.”
“Pasti begitu. Tapi
lihat itu.”
“Makan dan
tidur…..”
“Ugh, sungguh
memalukan!”
Para siswa
meningkatkan kecepatan mereka agar segera melewati Lee Hyun. Dia adalah contoh
kemalasan.
Lebih dari
sebelumnya, Lee Hyun semakin dihindari oleh para siswa.
Mata kuliah
siangnya adalah tentang aspek Teknologi dari Virtual Reality. Dan dia melihat
beberapa wajah-wajah yang
familiar.
Choi Sang Jun, Min
Sura, dan Lee Yu Chong yang mengambil kelas yang sama.
“Hai.”
Ketika Lee Hyun
mendekati mereka, wajah mereka menjadi kaku.
“Ah, Halo!”
“……”
“Apa kau ingin
duduk disini?”
“Apa tidak apa-apa?”
“Kami akan ke kursi
belakang.”
“Kalian tidak harus
melakukannya. Aku yang akan duduk di kursi belakang.”
“Tidak tidak. Kami
yang akan melakukannya.”
Mereka dengan
sengaja bangkit dari kursi depan dan bergerak ke belakang.
Sama dengan mereka
berdua yang muncul setelahnya. Mereka adalah mahasiswa dari fakultas seni
beladiri, jadi itu bahkan lebih mengejutkan lagi. Awalnya, mereka berbicara
dengan bentuk yang rendah(tanpa honorifik) sampai dia mendongak, kemudian itu
menjadi tak tertahankan bagi mereka untuk menatap dia lurus ke mata.
Ada banyak
mahasiswa, tetapi Lee Hyun duduk sendirian.
Waktu pelajaran
semakin dekat dan para siswa terus masuk, tetapi tak seorangpun yang duduk
disamping Lee Hyun. Kebanyakan dari alasannya adalah karena kedua mahasiswa
yang dia temui sebelumnya, semua orang hanya menghindari dia karena rasa takut
yang tak diketahui.
Ddiririririri.
Empat menit sebelum
kuliah dimulai, Lee Hyun mendengar dering telpon.
Dia membeli ponsel
second tua agar tetap berhubungan dengan adiknya sementara di kampus.
Gambar 3 dimensi
yang umum ketika seseorang menelepon tidak keluar, ataupun ponsel ini bisa
online karena itu adalah ponsel antik yang tak ada seri lanjutannya.
Melalui ponsel
tersebut, suara ceria dari Shin Hye Min keluar.
- Halo, Lee Hyun-nim.
****
D
idalam Divisi Perencanaan KMC Media.
Semua orang yang
terlibat dalam penyiaran Royal Road harus mendapatkan hal baru. Tren-tren dengan cepat tak diminati. Tak peduli seberapa baru
bahan-bahannya, setelah
seminggu atau lebih, divisi tersebut akan membuang bahan tersebut.
“Bagaimana kalau
dijalankan dengan analisis cepat dari binatang berbelalai yang sebelumnya?”
“Akan selesai
sebelum besok siang.”
“Lambat! Kalian
kerjakan hal itu sepanjang waktu dan selesaikan hari ini bagaimanapun caranya.
Jangan pernah berpikir tentang
meninggalkan kantormu sampai itu selesai!”
“Guah!”
Direktur Kang Han
Seop menekan para karyawan.
Penyiaran adalah
satu-satunya hal, tetapi
itu selalu sibuk setiap hari.
KMC berkembang
sebagai media penyiar, jadi seseorang sangat diharapkan untuk bekerja sepanjang
hari tanpa tidur.
“Sekarang ini, ada
peningkatan dari pemain pemula, jadi bagaimana menurutmu tentang program yang
diarahkan pada mereka?”
“Tidak buruk. Apa
kelompok usianya tinggi?”
“Ya. Mayoritas dari
mereka adalah para senior.”
“Kalau begitu
siarkan acara yang mudah dimengerti. Menurutku itu akan baik-baik saja untuk menempatkan penekanan pada jalur
petualangan. Waktu siaran…. siarkan pada jam 10 malam.”
“Tumpang tindih
dengan Terrestrial Drama.”
“Untuk membuatnya
nyaman bagi keluarga untuk berkumpul untuk menonton.”
Jumlah senior yang
bermain Royal Road sedang-sedang saja,
tetapi tak boleh diabaikan, karena jumlahnya meningkat secara proporsional saat
masing-masing bulan
berlalu. Mereka perlahan beradaptasi dengan perubahan-perubahan baru, tetapi generasi tersebut memiliki
kekuatan yang sangat besar jika mereka terlibat.
“Kita harus
mendapatkan mereka sejak awal. Jika penyiaran kita menarik perhatian mereka
selama saat-saat pemula mereka,
generasi gamer ini akan menjadi pengikut setia.”
“Ya!”
“Lampirkan dalam
iklan yang kau selidiki yang menarik para senior.”
“Jika kau ingin
pemirsa dan membuat panitia mengeluarkan iklan, maka aku tidak berpikir itu
adalah ide yang bagus.”
Perkembangan yang
cepat dari KMC Media.
Karena peningkatan
dari popularitas Royal Road, biaya pengiklanan yang menarik program juga naik.
Tetapi karena
meningkatnya kemunculan channel-channel baru dari penyiaran game, kompetisinya sangat
sengit. Bahkan channel-channel yang hanya
mengkhususkan diri pada Royal Road ketakutan dari peningkatan tren.
“Tetapi Direktur-nim, apa yang diperlukan dalam program spesial bulan
ini?” Salah satu anggota bertanya pelan.
Dia benar-benar tidak mau mengatakan harus siaran ulang, tetapi
hanya ada beberapa hari yang tersisa.
Tak seperti
penyiaran reguler, program spesial disiarkan sekali per bulan dan menampilkan
sebuah cerita spesial di Benua Versailles. Harinya, tersisa 5 hari lagi.
“Bagaimana dengan
hubungan diantara dua guild bertikai, Guild Legend of the Hammer dan Silver
Wings?”
“Kita sudah
melakukannya dua kali.”
“Bagaimana kalau
petualang yang bepergian ke wilayah utara?”
“Itu adalah akhir
bulan lalu, aku tidak berpikir dia berhasil.”
“Yah, apa ada
sesuatu yang baru?”
Direktur Kang dan
para anggota yang lain menegang.
Event-event baru di Royal Road semakin menurun, sementara itu
KMC Media terus-menerus
melanjutkan laporan secara tepat waktu dan akurat.
Lokasi-lokasi yang baru ditemukan.
Quest-quest.
Pasukan berperang!
Mereka berada
didalam event menceritakan yang membangun sejarah Benua Versailles. Meski demikian,
program spesial melakukan cukup baik untuk stasiun itu.
Direktur Kang dan
yang lainnya menyangga kepala mereka dengan tangan mereka dan mengerang, sampai
sebuah saran baru memasuki percakapan tersebut.
“Bagaimana kalau
kita menyilangkannya dengan beberapa siaran kita?”
“Bagaimanapun juga,
akankah itu lebih baik untuk menyiarkan orang-orang yang berbondong-bondong ke wilayah utara?”
“Oke, wilayah
utara. Itu masih akan melalui siaran yang berturut-turut, tetapi mungkin ada sesuatu disana, program
reguler tidak mengulas kembali.”
“Itu benar.”
Saran itu dengan
mudah diterima, dan waktu berjalan tak berdaya. Tetapi tiba-tiba, mata Direktur Kang mengikuti aliran ke sebuah kursi
kosong.
“Kenapa aku tidak
melihat Shin Hye Minssi?”
“Tidakkah anda tau?
Dia sedang berada dalam sebuah petualangan di Royal Road, jadi dia tidak bisa
datang ke pertemuan ini.”
“Begitukah?”
“Dia beruntung.”
Direktur Kang dan
para anggota yang lain tidak benar-benar khawatir tentang situasi Shin Hye Min karena
mereka begitu sibuk dengan masalah yang ada saat ini.
Namun, Shin Hye Min
muncul setelah sekian lama.
“Halo.”
Dia tiba dua jam
sebelum penyiaran yang sebenarnya, karena dia harus menghadiri rapat.
Direktur Kang
bertanya.
“Shin Hye Minssi,
apa yang membuatmu begitu sibuk?”
“Aku minta maaf.
Aku tak punya banyak waktu karena quest. Aku hanya ingin absen karena aku
memiliki sedikit waktu.”
“Quest apa itu?”
Direktur Kang tidak
berharap banyak pada jawaban yang akan dia dapat setelah dia bertanya.
“Aku sedang
mengerjakan sebuah quest bersama Weed-nim.”
“Weed? Apa itu
benar. Weed yang mana?”
“Anda tau yang
mana.”
“Bagaimana bisa kau
yakin siapa yang aku ketahui?”
“Anda tak mungkin
tidak tau. Bagaimana bisa anda tidak tau Weed-nim?”
“Aku hanya mengenal
dua orang yang menggunakan nama itu. Apa kau berbicara tentang Jeonshin Weed?”
“Ya.”
Direktur Kang
melompat dari kursinya.
“Kau sedang
mengerjakan sebuah quest bersama Weed yang itu?”
Weed.
Sebuah nama yang
umum untuk sebuah rumput yang sangat umum.
Banyak player di
Royal Road mengetahui nama itu.
Dan sebagai
penyiar, dia adalah penolong dari permasalah semacam itu.
Orc Karichwi yang
brutal.
Pertempuran melawan
Immortal Legion menerima pemirsa yang sensasional.
Ada perasaan
mendesak ketika dia memimpin para Dark Elf dan para Orc untuk bertempur melawan
Lich Shire!
Bagi Direktur Kang,
penyerbuan tanpa originalitas hanyalah sebuah konflik, sementara dia berada
diujung kursinya selama event ini.
Sejak saat itu,
namanya meluas sebagai penyiar, dan akhirnya bisa makan malam dengan pikiran
damai pada masalah seperti itu.
Kemudian keluar
entah darimana.
Selama pertempuran
Ekpedisi Utara melawan naga, dia tiba-tiba muncul dan bertarung secara fantastis.
Dengan sebuah
metode yang tak dipikirkan siapapun.
Dengan jelas
membuktikan dia adalah Jeonshin Weed.
“Jadi kamu
mengerjakan quest ini dengan Weed…..”
“Tepatnya, kami
belum sampai disana. Tetapi kami telah melalui banyak petualangan sepanjang
perjalanan.”
“Quest apa itu?”
“Untuk mencapai
Kerajaan Vampir, Todeum.”
Mata Direktur Kang
dan para anggota yang lain dipenuhi dengan kecurigaan.
“Dimana Kerajaan
Vampir itu? Apa itu ada di Benua Versailles? Apakah itu sebuah lokasi yang baru
ditemukan di wilayah utara?”
“Tidak. Sebenarnya,
itu adalah sebuah tempat dimana seorang vampir bernama Tori dibesarkan….”
Direktur Kang dan yang lainnya mendengarkan saat Shin Hye Min menceritakan
kembali ceritanya.
Gerbang Kerajaan
Vampir hanya terbuka sekali. Jika kau mati, segalanya berakhir.
Ekspedisi untuk
menjelajahi dunia tak diketahui.
Petualangan mereka!
Seolah-olah dia tampak mendengar jumlah pemirsa yang melonjak
naik.
Direktur Kang
berteriak.
“Ini adalah program
spesial. Bukan, batalkan itu! Disisi lain, mereka masih punya satu bulan yang
tersisa. Bagaimana kalau kita menjadwalkan ini sebagai sebuah program reguler?
Hubungi dia! Hubungi Weed dan bujuk dia untuk menyiarkan ini!”
****
Lee Hyun duduk
didalam ruang kelas sambil telpon dengan hati-hati.
“Ada apa kamu
meneleponku?”
-
Ya,
sebenarnya, aku ingin berbicara padamu mengenai sebuah penyiaran.
“Sebuah acara?
Tentang apa ini? Apa kamu mengatakan KMC Media ingin menyiarkan petualanganku
sebagai sebuah program?”
Segera setelah
kalimat tersebut keluar dari mulutnya, kerumunan yang terus bertambah di ruang
kelas menjadi hening sesaat.
“…….”
Para siswa menghentikan
apa yang mereka lakukan dan memberi perhatian penuh pada Lee Hyun.
Para mahasiswa dari
fakultas Virtual Reality.
Setelah lulus akan
mengerjakan berbagai pekerjaan bergantung pada bidang mereka.
Bahkan bagi mereka
yang saat ini tak bermain Royal Road.
Mereka ingin
mempelajari tentang VR karena mereka termotivasi oleh Royal Road.
Dan satu tempat
dimana mayoritas dari mereka mendapatkan berita-berita mengenai Royal Road adalah KMC Media!
‘Apa yang kita
lakukan tidaklah baik, huh?’
‘Tak mungkin, mustahil.’
Mereka
meragukannya, tetapi masih mendengarkan panggilan Lee Hyun.
-
Ya, itu
benar. Aku ingin menyiarkan petualangan kita di Kerajaan Vampir, Todeum. Tetapi
aku memerlukan ijin untuk melakukannya.
“Hye Min-ssi memerlukan ijinku?”
-
Ya,
Karena kamu adalah orang yang memimpin party sebagai Weednim. Aku menyimpan
video-video dari
petualangan setiap orang, tetapi itu akan salah jika aku menyiarkan cuplikan-cuplikan tersebut tanpa ijinmu. Jika kamu tak masalah
dengan yang lainnya, masingmasing bisa mendapatkan bayaran, dan kamu juga akan
mendapatkan konsultasi biasa.
Para siswa berada
dalam kegemparan.
‘Hye Min-ssi? Mungkinkah itu Shin Hye Min?’
‘Kenapa senior itu
menerima sebuah panggilan dari Shin Hye Min?’
‘Dengan host
terkenal itu?’
Orang-orang ini mengetahui dengan baik tentang nama yang keluar
dari mulut Lee Hyun, komentator terkenal dari Benua Versailles, Shin Hye Min.
Keterkejutan
memenuhi para siswa menjadi tak terkatakan lagi.
“Yah, aku mengerti.
Beritahu aku lagi lain kali.”
-
Ya.
Kuharap memiliki jawaban sesegera mungkin, karena para anggota stasiun dalam
kegemparan. Ah, sebenarnya, aku
lupa karena mereka gila akan petualangan Weed-nim di Kerajaan Vampir, Todeum, tetapi ada sebuah
penyesuaian mengenai jadwal penyiaran. Mereka ingin membuat episode satu kali
setiap dua hari mengenai petualangan ini. Luangkan waktumu dan kita akan
berbicara nanti dengan lebih banyak rincian.
“Tentu.”
Lee Hyun menutup
telponnya.
Kemudian datanglah
luapan siswa yang berpura-pura untuk menjadi
dekat. Ada sebuah persaingan untuk melihat siapa yang bisa mendapatkan dua
kursi kosong disamping Lee Hyun!
Dririririri
Telpon Lee Hyun
berdering lagi. Tubuh para siswa menegang.
‘Apa Shin Hye Min
menelepon lagi.’
‘Tak mungkin….’
‘Aku hanya ingin
sebuah kesempatan….’
Mereka dalam diam
menunggu dengan frustasi. Tetapi mereka tetap menutup mulut mereka.
Lee Hyun mengangkat
telponnya untuk menjawab, tetapi itu adalah suara yang lain yang keluar.
-
Sungguh
membosankan, jadi aku meneleponmu. Apa yang kamu lakukan sekarang?
Seperti suara
sejernih kristal menyelaraskan dengan instrumen musik. Itu adalah Jeong Hyo
Lynn.
“Ah, Jeong Hyo Lynnssi.
Aku sedang menunggu mulainya pelajaran.”
-
Maafkan
aku, apa aku mengganggu?
“Nah, jangan
khawatir, profesor belum datang.”
-
Jadi
kamu punya beberapa menit untuk berbicara.
“Yah, benar. Oh,
kudengar kamu memiliki lagu baru?”
-
Bagaimana
bisa kamu tau?
“Itu adalah sebuah
artikel di internet. Sesuatu tentang Jeong Hyo Lynn akan segera merilis lagu.”
-
Ya, itu
hanya sebuah single.
Para siswa menertawakan.
Mereka sudah curiga
dari telpon yang pertama, tetapi telpon kedua ini dari Jeong Hyo Lynn, yang
merupakan seorang penyanyi.
‘Sudah kuduga ada
sesuatu yang aneh.’
‘Lelucon sialan.’
‘Psh, apa yang kau
lakukan untuk menerima telpon dari Lynn?’
‘Aku memahami
gertakanmu.’
Para siswa terus
mengejek dia. Seperti menyiratkan, dari poin itu dan selanjutnya, kehadiran Lee
Hyun sepenuhnya diabaikan.
Komentar
Posting Komentar