LMS Volume 11 Chapter 2


Volume 11 Chapter 2 – Seirun

Weed dan partynya dengan hati­-hati terus maju, sampai gerbang dinding itu memasuki pandangan. Di samping gerbang tersebut ada pria memakai sarung tangan putih yang tampak seperti penjaga.
Gigi tajam!
Wajah pucat!
Memakai jubah hitam.
“Para penjaga itu adalah vampir.” Weed berhenti di kejauhan.
“Haruskah kita menyerang?”
Mapan menanyakan pertanyaan yang tak bisa dijawab siapapun.
Monster yang sangat cerdas yang tidak menyerang sangatlah langka, monster­-monster yang mungkin tidak menyerang adalah para herbivora, atau mereka yang tinggal di pohon atau yang tak memiliki agresi yang tinggi, kecuali mereka melindungi anak­anak mereka!
Tetapi para vampir sedikit berbeda, mungkin dalam beberapa artian, mereka memiliki emosi seperti manusia. Weed melangkah maju.
“Mungkin aku harus berbicara dengan mereka. Biar aku yang maju.”
“Itu mungkin berbahaya…. berhati­-hatilah, Weed­-nim.”
Kata-­kata Irene penuh dengan kekhawatiran. Segera setelah Weed selesai bicara, Yurin yang selalu ceria juga merasa gelisah. Tetapi Weed, karena itu adalah posisinya, memimpin dan memulai.
“Jangan khawatir. Aku akan menghindari bahaya dan kembali kesini hidup­hidup.” Kayakinan dan kehendak!
Meskipun profesinya adalah seorang Sculptor, pertahanannya cukup sedikit, sementara itu para vampir penjaga di Kerajaan Vampir, Todeum, masih tak diketahui. Tetapi tetap saja, Weed pernah bertarung melawan klan vampir sebelumnya, dan harus menghadapi Tori dalam jumlah yang tak terhitung sebelumnya. Dengan begitu dia memahami peraturan dan kebiasaan mereka yang bisa dia gunakan demi keuntungannya.
Geomchi5 mendekat dari samping.
“Aku ikut. Aku tak bisa membiarkanmu menghadapi bahaya sendirian.”
“Oke, sahyeong.”
Weed dan Geomchi5 berjalan dengan hati­-hati langkah demi langkah ke arah para vampir penjaga.
Geomchi5 sepenuhnya bisa dipercaya.
Terlepas dari perbedaan dalam level, dia tidak menunjukkan ketakutan terhadap monster yang dia temui. Di tengah malam ini, mereka bergerak maju, sepenuhnya berpersiapan. Geomchi5 tiba-­tiba bertanya.
“Tetapi Weed, kenapa kita tidak melawan mereka? Entah itu para kelelawar vampir atau sebuah kota penuh vampir, bukankah kita hanya harus menyerang dan menghancurkan mereka?”
Di Benua Versailles, wilayah milik sebuah ras monster adalah tempat berburu populer. Contohnya seperti para Goblin yang tersebar luas, dimana banyak diantara mereka berkumpul untuk membangun benteng menggunakan material­-material dan dataran disekitar mereka, yaitu kayu. Kota Goblin atau benteng Goblin!
Karena merekalah, dikatakan bahwa produktivitas kerajaan­-kerajaan terdekat akan menurun. Kemudian biasanya, para penguasa dari kerajaan­kerajaan itu akan mengutus orang­-orang untuk memburu dan menghancurkan mereka. Kesempatan ini bukan hanya akan meningkatkan reputasi mereka, tetapi mereka bisa mendapatkan semua hasil rampasan. Tetapi Weed memiliki pendapat yang berbeda.
“Mungkin, tapi ini terlalu dini untuk membuat keputusan.”
“Terlalu dini?”
“Ya. Kita bahkan tidak yakin apakah kita sudah sampai di Kerajaan Vampir, kan? Namun, memulai sebuah peperang dengan para vampir akan lebih merugikan daripada menguntungkan.”
“Aku mengerti. Percekcokan yang tak diharapkan adalah sesuatu yang tidak kita inginkan setelah datang sejauh ini.”
“Perang adalah pilihan terakhir diatas semuanya.”
“Ya, dimengerti.”
Weed dan Geomchi5 mendekati para vampir penjaga.
“Berhenti!”
Para vampir penjaga menggertak sambil mengungkapkan taring mereka yang seperti pisau.
“Aroma darah yang tak familiar. Apa kalian manusia?”
“Ya.”
Weed berkata dengan nada rendah hati.
“Apa yang manusia lakukan di negeri kami? Tempat ini adalah tempat yang tak bisa kau masuki. Kembalilah ke tempat asalmu.”
“Pergilah sekarang dan aku akan mengampuni darahmu.”
Meskipun mereka tidak menampilkan agresi mereka secara terbuka, para vampir penjaga tetaplah penuh permusuhan. Pada poin ini, para petualang biasanya akan kembali atau memilih untuk bertarung melawan para penjaga. Itulah kasus­-kasus yang umum, meski begitu Weed berbeda.
“Cuaca disini sangat bagus! Para kelelawar bisa terbang tinggi di langit dengan bebas, memburu binatang-­binatang yang merangkak ditanah.”
“Aku mengerti apa yang kau katakan, manusia.”
“Aku setuju.”
Para penjaga itu menunjukkan sedikit reaksi.
“Dan sepadan dengan nama kalian sebagai penguasa malam hari, pakaian yang kau kenakan benar-benar mewah. Penuh dengan keanggunan dan keramahan. Mengenakan kemeja putih, kontras dengan celana dan jubah hitam. Ah! Apa itu adalah Cloak of Darkness?! Aku merasa terhormat untuk melihat item yang sangat indah seperti itu.” Weed mengkomentari pakaian mereka.
Tampaknya para vampir adalah sebuah ras penyuka pakaian, yang mana menunjukkan banyak pertimbangan terhadap penampilan luar mereka. Vampir penjaga yang sebelah kiri berkata lebih lembut setelah mendengar pujian itu.
“Ambilah foto, itu akan berlangsung lebih lama.”
Meskipun demikian penjaga yang sebelah kanan masih berada pada sikap pertempurannya dan tampaknya akan menyerbu setiap saat. Weed bisa menunjukkan jumlah ketertarikan yang sama pada penjaga yang lain, tetapi mereka mungkin menyadari kebohongan tersebut jika dia beralih dari satu penjaga ke penjaga yang lain. Melihat tingkat kedekatannya hanya meningkat sedikit, masih ada resiko yang besar tentang mereka menjadi agresif. Weed kemudian mengeluarkan sebuah pisau ukir.
Penjaga yang kanan bertanya.
“Apa yang akan kau lakukan?”
“Aku akan memberi kalian berdua hadiah.”
“Hadiah?”
“Ya, aku akan membuat sesuatu, aku akan sangat senang jika kalian menerimanya.” Weed kemudian mengeluarkan sebuah Nabemok (suatu jenis material mungkin?).
Ada berbagai cara untuk meningkatkan kedekatan. Memiliki lidah­ perak untuk mengangkat ego seseorang adalah cara paling sederhana, tetapi itu efektif dengan cepat dan bekerja hanya beberapa saat, dan akan berhenti bekerja setelah poin tertentu.
Namun, untuk meningkatkan keakraban ke titik yang lebih tinggi dan mempertahankannya, seseorang harus bertindak dengan tepat menurut kepribadian seseorang yang ditargetkan. Selain itu, mengerjakan quest­quest bersama orang itu atau melalui suatu macam ujian bersama­sama akan meningkatkan kepercayaan, dengan begitu menghasilkan status kedekatan yang lebih tinggi.
Tetapi ada sebuah cara yang lebih sederhana.
҅Beri mereka hadiah!҆
Weed terus mengukir Nabemok tersebut.
Para vampir menyukai cewek­-cewek cantik.
Weed bisa mengukir Seoyoon.
Sepertinya di usia Seoyoon di awal 20’an, kulitnya sepadan dengan mereka yang berusia 10 tahun dalam hal kehalusan dan kelembutan, sebuah kecantikan yang mengabaikan peraturan­-peraturan penuaan. Namun, untuk mengukir Seoyoon sangatlah sulit. Untuk mencapai tingkat kecantikan yang sama artinya tak boleh membuat satupun kesalahan saat mengukir.
Jika Surga memberi seorang manusia sesuatu pada barisan kecantikan absolut, tidaklah berlebihan untuk mengatakan Seoyoon adalah penerima dari hadiah itu. Jadi untuk sepenuhnya meniru tingkat kecantikan itu sangat mustahil. Terlebih lagi, untuk bersedia memberikan produk yang sudah selesai itu pada para vampir sangatlah sulit untuk ditanggung.
҅Meski begitu…. itu sudah terkonfirmasi bahwa para vampir menyukai gadis­-gadis kecil.҆
Weed teringat saat dia membebaskan kota Morata. Sesuatu yang memuaskan si vampir haus darah, Tori, selama satu dekade penuh adalah sebuah patung dari seorang gadis malang!
Seorang tipe gadis polos yang menyukai taman bunga, seseorang yang menggelepar diatas tempat tidur rumput. Weed telah memutuskan dan mulai memahat. Dia menggerakkan tangan serta pisau ukirnya dengan mahir seperti dia melakukannya dengan penguasaan pedang miliknya, dan dia menyelesaikan patung tersebut dalam sekejap.
“Ini hadiahnya.”
“Sebuah hadiah yang cantik……! Kami adalah orang-­orang yang mengapresiasi karya­-karya yang bagus, dan gadis ini benar-­benar kesukaan kami.”
Para penjaga menjadi senang. Menyukai para gadis adalah karakteristik utama dari para vampir!
“Apa kau berprofesi Sculptor?”
“Ya.”
“Kami para bangsawan malam hari tak pernah memiliki kesempatan untuk bergaul dengan seorang pemahat sebelumnya, jadi kau boleh masuk. Banyak dari kami akan menyukai kesempatan untuk menikmati karya­karyamu.”
*Ding*
Akses ke kota vampir Seirun telah diberikan 

Weed kembali dan memberitahu rekan­-rekannya bahwa pujian dan hadiah akan membuat para vampir penjaga memberikan ijin untuk masuk.
“Tampan sekali.”
“Gagah perkasa.”
“Benar-­benar penguasa malam hari!”
Pale, Zephyr, dan Mapan dengan penuh hormat menggunakan kata­kata mencolok untuk memberi kesan. Kemudian, dilanjutkan dengan hadiah.
“Ini adalah sebuah ekor yang didapatkan dari seekor kerbau.”
“Cincin ini adalah sebuah item yang aku dapatkan dari berburu.”
“Permata. Hehe.”
Mereka menyuap dan menyanjung para penjaga sampai mereka mendapatkan ijin untuk masuk.
“Kalian tak masalah. Oke, masuklah! Namun jangan menyebabkan masalah apapun, atau kami akan menendang kalian keluar.”
Adapun untuk Maylon, Romuna, Surka, dan Yurin, mereka diijinkan untuk lewat tanpa disaring sama sekali.
“Semakin banyak gadis­-gadis cantik, semakin baik… LULUS!” Wajah mereka sedikit mengeras ketika gilirannya Irene.
“Aku merasa tidak senang. Apa kau percaya Dewa? Yah, tak masalah. Kami tidak mengecam. Daripada kehidupan yang ribut disiang hari, kami menikmati ketentraman malam hari, seperti itu adalah sumber kehidupan. Tetapi nona, perhatikan dirimu ketika kau didalam kota. Jangan menggunakan kekuatan suci milikmu, atau kami tidak akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu dan teman-­temanmu.”
Meskipun mereka mengarahkan taring mereka pada dia, dia masih diijinkan lewat dengan diberi sebuah peringatan.
“Kau tidak boleh masuk!”
Namun, mereka dengan tegas menentang Seechwi. Para Orc adalah makhluk­-makhluk berkedudukan rendah! Mengingat bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri sebagai para bangsawan, para vampir tidak akan mengijinkan sesuatu yang tidak sesuai dengan standar mereka berkeliaran di jalanan milik mereka.
“Chwiik Chwiik! Ayolah.”
Mata dari para penjaga tetap acuh tak acuh terhadap permohonan Seechwi.
“Kota kami bukanlah tempat dimana Orc sepertimu bisa menginjakkan kaki!” Sekarang. Giliran para Geomchi.
“Yah, itu sederhana. Lakukan apa yang kita lihat, buat beberapa gerakan disana-­sini.”
“Yeah, baik, ya, tapi……”
“Tunggu dan perhatikan. Kalian, aku akan memulai duluan.”
Geomchi5 memutuskan untuk menjadi yang pertama maju kearah para penjaga.
“Hai, kalian tak perlu berdiri disini!”
“Huh, apa? Apa katamu?”
Kening para penjaga mengerut.
“Dengan wajah milikmu, kau akan menjauhkan semua orang bermil­-mil….”
“Sampah dikeluarkan dari mulut manusia kotor ini!”
“APA? Dasar undead bangsat!”
Geomchi5 hendak memulai perang dengan penjaga.
“Jangan lakukan itu!”
“Tolong jangan.”
Hal itu membutuhkan beberapa saat bagi Weed dan Zephyr untuk menenangkan situasinya. Kemudian itu adalah giliran Geomchi3.
“Perhatikan apa yang aku lakukan.”
Weed diliputi rasa cemas memikirkan apa yang terjadi. Karena metode Geomchi5 gagal, dia berpikir Geomchi3 mungkin telah mempelajari sesuatu, oleh karena itu dia yang maju.
“Manusia, tidak boleh masuk.” Para penjaga memblokir dia.
“Mhmm, pertahankan kinerja mengagumkan itu.”
Geomchi3 menepuk bahu para penjaga saat dia mencoba untuk lewat.
“Manusia. Kau tidak diijinkan untuk masuk.”
“Uh­huh, terserahlah.”
“Manusia rendahan seperti kau yang bodoh tidak memiliki ijin untuk masuk. Berbaliklah, kecuali kau mau mati!”
“Apa? Kubunuh kau…..”
Para penjaga menjadi lebih agresif daripada yang sebelumnya, Weed dan Zephyr bertindak lagi untuk menenangkan mereka. Dalam diam memperhatikan situasinya, Mapan berkata dengan sikap yang serius.
“Aku tidak berpikir mereka bisa masuk ke dalam kota, apa yang bisa kita lakukan?”
Tak seorangpun dari para Geomchi diijinkan lewat adalah sebuah krisis yang besar.
“Para Sahyeong sekalian! Bukankah lebih baik untuk menunjukkan pada mereka sedikit sanjungan agar mereka memperbolehkan masuk ke dalam kota?”
Kata­-kata bujukan Weed tidak berhasil. Bahkan Geomchi2 yang berpikiran tenang mencibir pada pemikiran tentang menyanjung sekelompok vampir.
“Aku memiliki harga diri seorang pria! Aku tidak akan membungkuk pada monster seperti itu ataupun jenis apapun dari mereka.”
Geomchi2 dengan dingin menyatakan.
Geomchi3 dan Geomchi5 memiliki pendapat yang sama, dan semua praktisi memiliki pola pikir yang sama terhadap para vampir.
“Ini sungguh merepotkan….”
Weed berbicara dengan ragu-­ragu,
“Bagaimana kalau mempelajari bagaimana caranya memahat dari aku?”
Skill memahat milik Weed telah mencapai tahap Advanced hingga dia bisa mengajari orang lain untuk memahat. Mengingat para vampir sangat menyukai seni, jika para Geomchi menawarkan patung yang mirip dengan sosok mereka sebagai manusia, mereka mungkin akan diijinkan untuk memasuki kota.
“Memahat? Apa kami benar­-benar harus?” Geomchi2 membalas dengan nada jengkel.
“Ya. Patung­-patung indah bagus untuk mendapatkan cewek, dan itu bisa menjadi hobi sampingan.”
“Benarkah? Hanya perlu tau sedikit saja untuk menarik para gadis serta mendapatkannya? Memungkinkan juga?”
Alasan mengerikan bagi Geomchi2 untuk mulai mempelajari, meskipun dia bagus dalam melakukannya. Weed mengeluarkan pisau pahat dan mulai mengukir semak terdekat berpura­-pura mengajari.
“Ini dia. Segera setelah kau mengukir ‘patung’ ini, aku akan bisa melewatimu.”
Geomchi2 dan para instruktur, serta semua praktisi dari sekolah itu berbakat dengan pedang. Sementara itu cukup sama dengan senjata­senjata yang lebih kecil, mereka menyelesaikan mengukir “patung” sederhana.
*Ding*
Wisdom terlalu rendah, tak bisa memperlajari skill memahat
               
Weed tertegun. Seberapa rendah Wisdom milik mereka hingga membuat mereka tak bisa mempelajari skill tersebut?
“Sahyeong, apa kau keberatan memberitahuku berapa banyak Wisdom yang kau miliki?”
“Yah, coba aku lihat…. 8 poin.”
“…….”
Geomchi3…. bahkan lebih parah.
“Aku 6 poin.”
Geomchi4 juga, mengerikan…..
“Aku 5.”
Beberapa praktisi lain juga keterlaluan rendahnya.
“Aku pasti sama mengesankannya seperti para guru. Aku 3 poin.” Serendah 3 poin! Weed tak bisa mempercayai situasi ini.
“Bukankah kalian memulai dengan Wisdom 10 poin ketika kalian mulai bermain?”
Skill memahat tidak memerlukan statistik Wisdom yang tinggi seperti halnya sihir, seseorang hanya perlu berada di tingkat dasar untuk mendapatkannya, tetapi para Geomchi bahkan tak memenuhi syarat dasar pada statistik tersebut. Mulut Geomchi3 terbuka seolah-­olah dia menyadari sesuatu. “Oh, mungkin aku tau kenapa. Intelligence kami menurun.”
“……..”
“Bukan, Weed, bukan itu yang aku maksudkan…. awalnya, kami memulai dengan 10 poin, dan profesi sebelumnya sebelum Martial Artist, kami mencapai Wisdom sebanyak 60 poin.”
Weed menganggukkan kepalanya. Statistik naik di hari­-hari awal adalah sebuah fenomena umum. Jika mereka lulus dari Basic Training Center, mereka bisa memilih untuk mendapatkan profesi khusus sebagai Martial Artist, yang mana juga berarti beberapa tingkat Wisdom didapatkan pada pergantian profesi.
“Dan menurutmu kenapa Wisdom­nya menurun?”
“Kupikir itu karena fakta bahwa kami berulang kali berburu dan bekerja keras sambil menggunakan skill yang sama. Kami melakukannya selama beberapa hari dan Wisdom kami menjadi terus menurun. Di sisi lain, meskipun selama perburuan, itu tidak seperti menurunnya Wisdom bisa melakukan apapun terhadap para monster.”
“Aku mengerti.”
Pengulangan yang sederhana dan Wisdom menurun. Weed juga, sama seperti mereka, tetapi dia mempelajari berbagai skill disana­-sini. Memiliki skill memahat sebagai dasar, ada skill memancing, memasak, repair, blacksmith, menjahit, dan mengumpulkan serta mengambil keuntungan dari herbal.
Namun para Geomchi membatasi diri mereka sendiri hanya pada skill­ yang bisa dimanfaatkan dalam pertempuran. Mereka perlahan-­lahan bertarung dan mengasah skill­ mereka, sambil sepenuhnya mengabaikan Wisdom yang berkurang seiring waktu.
Ketidakpedulian sederhana!
Situasi ini bukan hanya pembukaan statistik mereka, tetapi juga karakteristik mereka. Weed dengan hati­-hati memberi mereka saran.
“Jika Wisdom kalian terlalu rendah, kalian tidak akan bisa mempelajari skill­skill baru ketika sebuah situasi yang mengharuskan kalian untuk melakukan hal itu datang. Jadi kalian lebih baik meningkatkan Wisdom kalian sebelum memasuki kota.”
“Ya, tampaknya lebih baik kami melakukan hal itu.”
Bagaimanapun juga, karena mereka tak bisa mempelajari skill memahat, kesempatan mereka untuk memasuki kota sangat kecil.
“Berburulah diarea sekitar dekat sini sampai kalian naik level, dan masukkan semua poin statistik yang didapatkan ke dalam Wisdom, maka kalian akan bisa mempelajari skill itu.”
Weed tak punya keyakinan pada rencana ini, meskipun dia yang memikirkannya. Para Geomchi adalah sekelompok orang­-orang arogan dan penuh harga diri…. yang mana semuanya terangkat untuk berdiri tegap sekaligus.
Melalui gerbang kota yang terbuka, lampu-­lampu jalan di dalam kota itu menyala. Saat malam semakin larut dan semakin gelap, jalanan kota yang sebelumnya kosong menjadi lebih hidup saat setiap pintu terbuka dan para vampir keluar. Tampak seolah­olah para vampir menjadi aktif dimalam hari. Suara perempuan bergema melalui jalanan pasar.
“Beli apel!”
“Disini menjual apel semanis madu.”
Para vampir perempuan menjual apel di alun-­alun pasar. Kulit putih yang rapi dan hidung mancung, mereka memiliki badan yang langsing. Namun, ini adalah sesuatu yang tak bisa dipandang dengan indra yang normal. Ukuran pingang yang ramping seiring dengan tubuh yang langsing dari para vampir yang tak seperti gadis­-gadis polos dan murni!
“Aha!”
“Ne…Negeri impian……”
Tubuh Geomchi3 dan Geomchi4 bergetar. Dari Geomchi5 sampai Geomchi505 dengan cepat melaju ke arah cahaya itu, dengan Geomchi yang memimpin kawanan itu.
“Saudara penjaga!”
“………”
“Kami bersedia untuk melayani, apa yang kalian inginkan? Mungkin sesuatu seperti pijatan punggung?”
“Kalian bahkan bisa mengambil roti gandum kami yang kami gunakan dengan hemat……”


Komentar