LMS Volume 8 Chapter 1


Volume 8 Chapter 1 – Rhodium


Rhodium, City of Artists, dipenuhi dengan pengemis. Massa orang-orang meminta sedekah bisa ditemukan disepanjang jalan dari gerbang sampai alun-alun.

“Kumohon, berilah satu koin saja! Ah, apa kau sudah memilih warna cat apa untuk digunakan?”

“Yah, aku ingin membuat warna baru sendiri, tapi seperti yang kau tau, harga cat tidaklah murah.”

“Benar, itu sulit untuk menggunakan banyak warna cat dengan keadaanmu yang sekarang.”

“Aku mungkin harus tetap menggunakan warna-warna dasar utama.”

Kritik seni yang terus-menerus! Hal ini adalah sebuah pemandangan umum dimana-mana di Rhodium. Tetapi, sekarang ini, para pengemis ini sangat cemburu. Alasannya karena seorang player bernama Weed, seorang pengemis yang baru-baru ini muncul dari gerbang teleport. Awalnya, mereka mengerumuni dia jadi mereka bisa mengemis uang pada dia. Namun, sekarang mereka takjub dengan kemampuannya dalam memohon.

“Haaaaa….”

Weed menatap langit dengan ekspresi kehancuran total… Dia masih memakai pakaian bulu Yeti di cuaca panas ini! Kerumunan orang-orang lalu-lalang di bagian alun-alun yang ini.

“……”

Weed hanya menatap langit dengan ekspresi suram. Keputusasaan, ratapan, rasa sakit, frustasi, penyesalan! Menunjukkan semua emosi ini pada wajahnya, hanya duduk disana. Clink!

“Bersemangatlah.”

“Mungkin hari yang lebih baik akan datang.”

“Aku tidak tau apa yang terjadi padamu… tetapi kehidupan tidaklah tanpa harapan seperti yang kau pikirkan.”

“Belilah pakaian dengan ini… bulu itu tampak begitu tidak nyaman.”

Weed tidak mengatakan apa-apa. Para petualang yang lewat hanya menggunakan imajinasi mereka sendiri.

“Dia pasti telah mengalami nasib yang mengerikan.”

“Bagaimana bisa dia menatap langit begitu penuh ratapan?”

“Hatiku menangis hanya dengan melihat dia….”

Dan begitulah, mereka melemparkan koin mereka.

Kemampuannya sudah cukup untuk menarik donasi hanya melalui simpati saja! Namun, jika mereka mengetahui apa yang sebenarnya ada didalam pikiran Weed, mereka akan berteriak dalam frustasi.

“Bagaimana bisa aku diterima disebuah perguruan tinggi?! Sekarang aku harus membayar biaya kuliah yang mahal untuk pelajaran! Dan, selain itu, aku harus membeli semua buku pelajaran yang mahal itu. Ini tak mungkin benar… Ini tidak boleh terjadi….”

Dia terpukul karena sesuatu yang orang lain akan cemaskan: masuk perguruan tinggi. Bahkan seniman lain tak akan benar-benar terus cemburu pada dia, karena dia tampak begitu menderita.

“Hei, seorang anak muda sepertimu tidak seharusnya begitu sedih seperti itu.”

Weed hanya mendesah.

Pavo mendecak lidahnya, mengatakan,
“Bersemangatlah, dunia masih sangat luas diluar sana… Apa kau ditelantarkan oleh seorang cewek?”

Weed hanya menggelengkan kepalanya. Dia tak bisa menanggungnya untuk mengatakan bahwa dia telah lulus ujian masuk. Bagi dia, itu adalah semacam tragedi, hanya menyebutkan tentang hal itu akan membuat dia menangis tersedu-sedu.

Gaston dan Pavo tak bisa membayangkan bahwa hal semacam ini membuat dia tampak berada dalam keputusasaan yang mengerikan.

“Kau tidak seharusnya begitu patah semangat. Tak peduli seberapa kejam situasinya…” kata Pavo, saat dia melangkah ke arah dia.

Pavo sekarang cukup dekat untuk meraih kumpulan koin didepan Weed.

*Sweep!*

Weed mengumpulkan koin-koin tersebut dalam sekejap mata sambil dia mempertahankan ekspresi penuh rasa sakit tersebut. Pergerakan tersebut begitu cepat hingga itu tak akan bisa diikuti oleh siapapun, bahkan jika mereka melihat dia dengan cermat. Tak peduli seberapa sedih dirinya, dia tidak akan lupa keterikatannya dengan uang.

“Aku kekurangan uang, aku lebih baik mengambil semua kembalian yang aku bisa.”

Ada 1 koin gold, beberapa koin silver, dan banyak koin copper. Namun, totalnya 1 gold 40 silver… Lumayan hanya untuk kembalian kecil.
Itu tidaklah banyak bagi Weed, tetapi itu adalah sebuah beban bagi para seniman di Rhodium. Pavo mendekat dan menepuk pundak Weed.

“Haha, apa kau segitu tertindasnya? Tetapi, katakanlah, apa kau berencana untuk duduk disini tanpa makan apapun?”

Tentu saja, Weed tidak mau melakukan hal itu. Hanya saja dia terjebak ditengah-tengah para pengemis. Dan juga, dia agak lapar.

“Aku tau tempat makan yang enak disekitar sini. Mau ikut denganku?”

“Berapa harga makanannya?” Weed bertanya dengan tajam.

“Kau bisa mendapatkan makanan yang layak dengan harga sekitar 25 copper.”

25 copper cukup untuk membeli 7 roti gandum, tetapi makanan yang layak meningkatkan kepuasan lebih banyak.

“Kurasa itu tak apa-apa.”

Seolah-olah dia telah menyelesaikan untuk apa dia datang kesini, Weed berdiri.

“Kalau begitu, ayo pergi dan mencari makan malam.”

Ketika pertama kali dia sampai melalui gerbang teleport, banyak pengemis mengerumuni dia. Beruntungnya dia berhasil menyingkirkan mereka pada saat itu. Sekarang para pengemis tidak harus bersaing saat Weed meninggalkan alun-alun tersebut. Sebenarnya mereka sangat senang karena telah menyingkirkan persaingan tersebut, bahkan jika hanya untuk sebentar.

“Aku tidak kehilangan uang pada orang-orang itu… Aku bahkan mendapatkan sedikit lebih banyak dari 1 gold kcoin.”

Dia telah berhasil melindungi uangnya, meskipun dia bisa saja melemparkan beberapa koin untuk melakukannya. Tetapi dia bangga dan puas! Tak ada seniman yang akan repot-repot untuk mengemis dari Weed!

“Ada kedai makanan yang bagus dan murah lewat sini. Ikuti saja aku, dan aku akan menunjukkan padamu dimana makanan yang lezat.”

Gaston dan Pavo membawa Weed melalui gang-gang yang berbelit-belit. Mereka telah pergi cukup jauh dari alun-alun.

“Tempat ini mungkin benar-benar bagus…”

Biasanya, toko-toko di kedalaman gang menjual makanan yang lebih murah dan lebih nikmat daripada toko dekat jalan utama. Hanya orang-orang yang berpengetahuan yang bisa menemukan tempat-tempat seperti ini, tersembunyi seperti harta karun. Dalam istilah orang awam: kedai makan ekslusif!

Weed duduk bersama Gaston dan Pavo untuk makan. Memang murah, menunya hanya termasuk sup sederhana, beberapa salad, dan roti. Itu dibuat dengan gandum kualitas bagus, jadi roti itu lembut dan gurih.

“Lezat!”

Weed memakan makanannya dengan puas. Dia bisa saja membuat roti buatannya sendiri, namun, tentu saja itu akan membutuhkan banyak bahan dan waktu. Uangnya dihabiskan dengan baik pada roti enak ini. Pavo tersenyum cerah.

“Iya kan? Beberapa tempat akan menjual ini dengan murah.”

Itu adalah sebuah poin yang valid, bahkan Weed setuju. Itu akan menjelaskan kenapa kedai makan ini begitu ramai, meskipun letaknya tersembunyi jauh didalam gang. Mangkuknya bersih saat Weed selesai makan.

“Terimakasih karena menunjukkan ini padaku, ini adalah makanan yang sangat lezat.”

“Apa rencanamu?” tanya Pavo, tertarik.

“Aku akan melihat-lihat sekeliling kota.”

“Kau tidak tampak seperti seorang turis bagiku…”

Banyak turis datang ke Rhodium, karena itu telah menjadi sebuah tren untuk mengelilingi kastil dan kota-kota dibenua. Meskipun, para turis biasanya tidak mulai mengemis segera setelah mereka sampai.

“Aku ingin mencari tau tentang skill yang berkaitan dengan profesiku.”

“Lalu, apa profesimu…?”

“Seorang Sculptor.”

“Ah, kau memilih profesi yang sulit.”

Gaston dan Pavo menatap Weed dengan simpati. Mereka juga memahami kenapa dia mengemis dengan sungguh-sungguh. Jika dia datang kesini bukan sebagai seorang pengelana, tetapi sebagai seorang Sculptor, dia pasti telah mengalami waktu yang sulit kemanapun dia pergi.

Gaston berkata, “Diantara profesi-profesi seni, semakin dasar tipenya, seperti Sculptor, cenderung menjadi yang paling sulit. Kau membutuhkan tangan yang terampil, dan bahkan tidak bisa membuat seni sesukamu. Bahkan di kota Rodhium, sedikit yang memilih profesi seniman, profesi produksi jauh lebih umum. Meskipun… aku pernah mendengar rumor bahwa ada seorang Sculptor yang benar-benar terkenal di dunia disuatu tempat di Royal Road.”

“Sculptor terkenal di dunia?”

“Seseorang yang memiliki gairah dan ketekunan, telah mengatasi sebuah profesi yang ditolak semua orang.”

“Wow. Itu menakjubkan bahwa ada orang seperti itu. Apa kau pikir aku bisa bertemu dia disini di Rhodium?”

“Mereka bilang dia ada di Kerajaan Rosenheim. Dia bahkan membuat piramid dan Sphinx. Sesuatu yang tak pernah dibayangkan oleh Sculptor biasa! Mereka bahkan mengatakan bahwa beberapa dari karyanya yang lain tersembunyi diseluruh benua. Beberapa buah karyanya juga ditemukan di kota langit, Lavias. Rumor mengatakan bahwa skill Sculpture Mastery miliknya setidaknya tahap Intermediate level 7, dan kau bisa mendapatkan buff yang banyak dari melihat karyanya.”

“…….”

Weed sangat terkejut bahwa cerita tentang dirinya telah menyebar seluas ini. Dia tau bahwa dia dikenal sebagai petualang Weed, tetapi dia tidak berpikir bahwa dia seterkenal ini sebagai Sculptor Weed.

“Memang masuk akal, karena itu mungkin seniman seperti sisi ini dariku.”

Weed berdiri dari kursinya.

“Apa kau akan pergi sekarang?”

“Ya.”

“Kalau begitu, sampai jumpa. Mungkin setelah kau naik level, kau bisa membeli beberapa lukisan… atau aku mungkin membantumu membuat rumah….”

Gaston dan Pavo melambaikan tangan selamat tinggal.

****

Rhodium, City of Artists.

Kemiskinan ada dimana-mana, tetapi kota itu sendiri sangat indah dan romantis.

Dipenuhi dengan arsitektur indah yang melengkapi lingkungan sekeliling, dengan jalanan yang penuh dengan seni terperinci, dan bahkan hal-hal kecil yang tersebar disana-sini sangat menakjubkan.

Seluruh tempat tersebut dipenuhi dengan lampu-lampu dan warna-warna yang megah.

Setiap jalan memiliki cita-cita seniman muda, entah itu melukis atau memahat. Orang lain yang memainkan instrumen, sering melakukannya di tempat.

Banyak pengelana berkunjung, dan bahkan lebih banyak seniman memperjuangkan impian mereka dikota ini.

Memang, kota itu dibangun secara megah. Namun, karena kurangnya dana, kota tersebut tak terpelihara secara tepat dan oleh karena itulah dengan mudah memburuk. Bisa dimengerti, Rhodium juga dikenal sebagai kota tanpa tuan — karena tak seorangpun yang tertarik untuk menguasainya!

Sementara benua ini memiliki banyak penguasa yang terlibat dalam perjuangan brutal memperebutkan Kastil-kastil dan wilayah, Rhodium tampaknya sangat damai.

Sumber kehidupan dari kota manapun adalah, tentu saja itu adalah uang. Dana dibutuhkan untuk hidup, irigasi, penelitian dan perdagangan.

Namun, senjata dan armor tidak terjual dengan baik di Rhodium.

Tempat yang mendekati ditinggalkan oleh para petualang, karena tempat berburu terdekat cuma biasa-biasa saja.

Tak seorangpun yang berpikiran waras akan mau memiliki suatu kota yang tak menguntungkan semacam ini.

“Yah, seni tidak akan membawa keuntungan apapun…”

Keyakinan Weed diperkuat pada saat ini.

Para Blacksmith, Weaver(penenun), dan Enchanter biasanya mengeluh tentang sulitnya profesi mereka, tetapi bagi Weed mereka terdengar seratus kali lipat lebih mudah daripada profesi seniman.

Weed melanjutkan turnya di Rhodium.

“Oh, kau adalah cahaya matahariku, berkahku, kekasihku! Bersamamu selamanya!”

Dia bisa mendengar beberapa Bard muda bernyanyi didekat gedung teater.

Ada banyak Bard di Rhodium.

Mereka bisa meningkatkan Strength dan moral party mereka sambil berburu, dan juga bisa mendapatkan uang tambahan dengan melakukan pertunjukkan.

Singkatnya, hanya dengan fakta bahwa mereka tidak tidak harus mengemis adalah sebuah keunggulan. Ini adalah sebuah profesi yang bisa mendapatkan mata pencahariannya kemanapun mereka pergi!

Karena sifat-sifat inilah, Bard adalah profesi yang paling dihormati di Rhodium.

Tempat kedua ditempati Jeweler. Para Jeweler bisa menghasilkan berbagai logam berharga menjadi aksesoris indah.

Para Sculptor bisa mengolah batu permata setelah mereka mencapai level skill tertentu, tetapi mereka tidak bisa dibandingkan dengan spesialis yang sebenarnya.

Para Jeweler juga bisa mengolah emas, perak, mutiara, giok, emerald, safir, dan yang lainnya untuk meningkatkan harga jualnya.

Profesi Jeweler bisa dianggap sebuah tipe profesi yang lebih terspesialis dari Sculptor.

“Ini adalah City of Artists yang sebenarnya.”

Weed mengagumi banyak karya seni saat dia berjalan-jalan di Rhodium.

Disana ada guild-guild produksi dan guild-guild seniman, yang sangat langka di kota-kota lain.

Tentu saja, juga ada beberapa guild tempur dasar disana-sini.

Di Rhodium, ada lebih dari 300 guild! Hal ini mungkin saja, karena ada segala macam guild tempur, guild produksi, dan guild seniman.

Itu tidak akan berlebihan untuk mengatakan bahwa hampir semua profesi yang ada bisa ditemukan disini.

Weed berhenti disebuah jalan yang penuh dengan jajaran guild.

“Ini akan menjadi waktu yang bagus untuk mencari lebih banyak petunjuk.”

Dia telah diberitahu bahwa akan ada lebih banyak petunjuk tentang moonlight sculpting bisa ditemukan di guild-guild seniman.

Oleh karena itulah, diperlukan untuk menjadi bersahabat dengan penduduk dan guild master.

Memuji dan menyanjung untuk mencuri hati si target dan tanpa kenal lelah mengkritik untuk membuat dirinya tampak seperti seorang teman seumur hidup!

Tugas ini bukanlah hal yang sulit bagi Weed yang memiliki kemampuan berbicara dengan lancar.

“Ada sesuatu yang lain yang harus aku lakukan terlebih dulu… Itu akan bagus untuk mempelajari beberapa skill selagi aku ada disini.”

Sebelum menjelajahi guild-guild seniman, Weed memasuki guild Warrior terdekat.

****

Meskipun Rhodium adalah sebuah kota artistik, bukan berarti bahwa disana tak ada player dengan profesi yang berkaitan dengan pertempuran.

Bramas adalah seorang Warrior yang cukup aneh memilih untuk memulai di Rhodium.

Menjadi seseorang yang suka bepergian, dia tertarik dengan sejarah dan budaya dari Rhodium.

Awalnya, pilihan tersebut baik-baik saja, karena ada sangat banyak mangsa disekitar.

Sementara para seniman sedang sibuk berusaha meningkatkan level skill mereka, Bramas dengan mudah menemukan monster-monster untuk diburu tepat diluar tembok.

Biasanya di kota permulaan, jumlah kelinci dan rubah sangat sedikit yang mana menciptakan persaingan sengit diantara para pemburu.

Namun, karena ada hewan liar yang berlimpah untuk diburu disekitar Rhodium, Bramas dengan cepat naik level.

Dia bahkan mengembangkan persahabatan yang kuat dengan beberapa profesi tempur yang lain, saat mereka bertarung bersama.

“Tak ada Warrior yang lebih kuat dari aku di Rhodium!”

Brama mulai berbangga diri menjadi Warrior terbaik di Rhodium. Saat dia berlatih skill baru di guild Warrior, seseorang mendekati dia.

“Oh! Apa kau seorang Warrior yang mengunjungi Rhodium?”

Para Warrior memiliki kesesuaian yang besar dengan sesama warrior. Karena mereka bisa saling melindungi dalam pertempuran yang sulit, itu adalah sebuah ide yang bagus untuk memiliki lebih dari 1 Warrior dalam sebuah party.

Weed, yang baru saja memasuki guild tersebut, menggelengkan kepalanya.

“Maaf, tapi aku bukan Warrior.”

“Lalu, untuk apa kau datang ke guild kami?”

“Aku disini untuk mempelajari skill. Jika kau tak punya urusan denganku, maka, permisi.”

Weed berjalan melewati Bramas dan memasuki tempat latihan guild.

“Apa yang coba dia lakukan disini?”

Penasaran, Bramas mengikuti dia. Weed berhenti di depan instruktur tempat tersebut.

Dengan kasar, si instruktur bertanya, “Urusan apa yang membawamu kesini?”

Para Warrior yang sederhana dan penuh tanggung jawab biasanya cenderung tidak menyukai seniman.

Instruktur mengancam Weed dengan penghinaan, karena dia melihat bahwa Weed memiliki tempramen “tak menyenangkan” dari seorang seniman.

Weed dalam diam melepaskan pakaian Yeti miliknya dan menaruhnya. Dengan suhu benua yang sepanas itu, dia tidak membutuhkan pakaian kulit. Dia bahkan melepaskan armor yang menutupi badannya.

“Tolong, seranglah aku.”

“Apa?”

“Untuk melindungi teman-temanku, aku ingin menguji kehendakku.”

Bramas terbelalak. Bukankah itu adalah kata-kata sumpah bagi para Warrior untuk mempelajari skill baru?!

“Sudah pasti itu adalah untuk mendapatkan skill seorang Warrior — apa yang terjadi?”

Sang intruktur mengacungkan tongkatnya.

“Seorang seniman lemah berani membuat pernyataan searogan itu!? Aku akan membuatmu menyesali kata-kata itu!”

Sang instruktur dengan penuh kekuatan mengayunkan tongkat miliknya ke arah tubuh Weed.

*WHAM*

Sebuah pukulan kuat yang menakutkan!

Namun, Weed tidak bergerak seincipun.

“Sepertinya itu tidak cukup. Kalau begitu aku akan menyerang lagi.”

*WHAAAAM!*

Tetapi ekspresi Weed masih tak berubah sama sekali.

“Mungkin aku telah meremehkanmu secara serius….”

Sang instruktur menunjukkan sedikit lebih banyak rasa hormat, dan menggenggam tongkatnya lebih erat lagi. Pembuluh darah muncul pada lengannya.

“Jika terlalu sakit, beritahu aku. Kau akan mati, bahkan jika kau memaksa dirimu sendiri untuk menahannya.”

“Aku baik-baik saja.”

“Kalau begitu akan aku lanjutkan.”

*POW* *BAAM* *BAMM* *BAMM*

Sang instruktur menyerang, setiap pukulannya lebih kuat dari yang sebelumnya. Tetapi Weed tetap tenang menerima pukulan-pukulan tersebut. Nafas sang instruktur menjadi semakin dan semakin berat, dan pada akhirnya tongkat itu patah menjadi dua.

“Haaaaaaa…. Haaaaaaa…. Kau…. luar biasa!”

Sang instruktur kehabisan nafas.

“Apakah kau pernah mencoba menutup matamu ketika kau menerima serangan? Ini adalah sebuah bisikan rahasia, tetapi mereka mengatakan bahwa rasa sakit akan menghilang ketika matamu tertutup. Metode ini memungkinkanmu menahan pukulan yang bahkan lebih kuat.”

”’*Ding*”’

Statistik Baru: Toughness!


Toughness:
Kemampuan untuk menahan pukulan.
Semakin banyak pukulan yang diterima tubuh, semakin kuat pertahanan dari pukulan tersebut.
Tak seperti Fortitude, yang mana akan berkembang saat kamu mengulangi sebuah tugas, statistik ini hanya meningkat dengan menerima pukulan, dan berkontribusi untuk meningkatkan maksimum HPmu.


Skill: kamu telah mempelajari Eyes Closed Tight

Eyes Closed Tight level 1 (0%):
Menutup matamu saat kamu diserang meminimalisir damage yang diterima.
Untuk setiap level pada skill ini, tambahan pengurangan 3% dari Damage dan rasa sakit.
Namun, disarankan untuk berhati-hati dengan skill ini, penggunaan yang tak bijaksana dari skill ini dalam pertempuran mungkin membuatmu rentan terhadap bahaya yang lebih besar.

Sebuah statistik dan skill baru!

Tetapi menutup matamu adalah sebuah tindakan yang sangat berbahaya.

Menutup matamu saat senjata musuh mendekat… itu adalah kesalahan seorang pemula, tetapi dalam kasus ini, hal itu dilakukan untuk mengurangi damage, dan untuk melakukan hal ini dengan baik, itu dibutuhkan untuk menutup matamu pada saat yang tepat.

Persyaratan ini mungkin akan berakhir mengekspose seorang player pada serangan lanjutan, dan menyebabkan tak mampu menyerang balik, atau membuat titik lemah si player menjadi rentan.

Weed memakai kembali armor miliknya.

“Terimakasih karena telah mengajariku. Aku benar-benar menghormati profesi Warrior karena seorang Warrior bisa melindungi teman-teman mereka dan melawan musuh mereka di garis depan. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi seorang pria yang bisa diandalkan dan mungkin akan kembali setelah kesempatan datang.”

“Itu adalah sebuah kehormatan untuk mengajari seorang pria hebat yang bisa melindungi orang-orang yang tersayang bagi dirinya. Datanglah lagi kapanpun kau mau.”

Setelah membungkuk pada sang instruktur, Weed berjalan ke arah pintu keluar.

Pada saat ini, Bramas ternganga.

“Tak mungkin!”

Skill yang baru saja Weed pelajari membutuhkan Fortitude diatas 400 poin.

Dengan demikian, itu adalah skill yang bahkan Bramas belum bisa pelajari… Fortitude bukanlah sebuah statistik yang mudah untuk ditingkatkan. Statistik itu hanya akan meningkat ketika seorang player secara terus-menerus menerima damage dari monster, atau berada dalam bahaya. Tetapi, seberapa sering seorang player akan benar-benar membiarkan dirinya dipukul oleh monster?

“Tak seorangpun yang pikirannya masih waras akan bertarung pada pertarungan yang berbahaya semacam itu.”

Biasanya, para Warrior berburu dalam sebuah party bukannya bepergian sendirian.

Oleh karena itu, tak banyak kesempatan untuk terpukul. Sementara si Warrior mungkin menerima satu atau dua pukulan dari monster, para petarung dari sebuah party akan selalu membalas setidaknya 3 atau 4 pukulan untuk masing-masing pukulan yang diterima.

Mereka bisa berburu monster dengan damage yang kecil. Jadi, bahkan jika seorang player memiliki level yang tinggi, biasanya statistik Fortitude mereka tidak akan sangat tinggi.

Diatas semua ini, statistik Fortitude hanya bisa naik dalam situasi yang menekan para player pada batas mereka… misalnya ketika seekor monster mengeluarkan damage yang besar, karena kekuatan dari serangannya melampaui defense seseorang!

Fortitude hanya bisa dengan mudah meningkat ketika HP seseorang mendekati kosong.

Toughness hanya menuntut pada para player untuk menerima banyak serangan, tetapi Fortitude memang seperti namanya, bahwa seseorang harus benar-benar menahannya untuk meningkatkannya.

Untuk membuat statistik semacam itu ke tingkat yang tinggi, player akan memerlukan pengetahuan tempur yang menakjubkan untuk mempertahankan HP mereka sampai titik kritis dan secara sengaja menerima banyak serangan.

Tetapi, dalam situasi semacam itu, serangan langsung bisa berarti kematian instan!

Kekuatan serangan monster tidaklah pasti. Sebuah serangan langsung menyebabkan damage yang banyak, sementara pukulan yang menyerempet hanya menyebabkan sedikit damage.

Seorang player menerima serangan-serangan itu dan dengan tepat memonitor HPnya.

Mengingat bahwa kebanyakan Warrior tak bisa melewati 250 poin pada statistik Fortitude, situasi ini tampak sangat konyol.

Keheranan, Bramas benar-benar harus bertanya: “Profesi macam apa yang kau miliki?!”

Weed menjawab, “Seorang Sculptor.”

“……..” Bramas tak bisa berkata apa-apa.

*****

Guild Frozen Rose menggunakan segala kemungkinan yana artinya berusaha dan berlomba dengan orang-orang.

“Ayolah! Kita masih membutuhkan lebih banyak orang untuk bergabung dengan ekspedisi kita!”

“Tak mungkin… kita tidak tau bahaya macam apa yang menunggu kita disana.”

Para player dalam Guild Frozen Rose dan sekutu mereka mengumumkan keikutsertaan mereka dalam ekspedisi tersebut.

Total ada 400 player berlevel tinggi, dan tambahan 30 Dark Gamer bergabung pada hari keberangkatan!

Bagi guild berukuran sedang, ini adalah sebuah upaya yang luar biasa.

Karena mereka bosan dengan pertempuran di pusat benua, mereka telah memutuskan untuk ikut dalam ekspedisi wilayah utara.

Meski demikian, Oberon sang guild master dari Guild Frozen Rose merasa seolah-olah sesuatu telah hilang.

“Lebih baik mulai menjelajahi wilayah utara sebelum orang lain melakukannya, tetapi tak dibutuhkan untuk pengorbanan yang sia-sia.”

Sementara sudah ada party yang menuju ke wilayah utara, ini adalah pertama kalinya sebuah guild mencoba hal ini juga. Itu juga mempertaruhkan nasib guild tersebut.

Oberon ingin benar-benar penuh persiapan.

“Kita hanya merekrut yang terbaik dari masing-masing bidang.”

Terutama profesi Adventure, Assassin, Thief, Cartographer(pembuat peta), Ranger, dan profesi-profesi yang berhubungan dengan eksplorasi lainnya telah disewa. Namun, masih ada banyak peran lain yang perlu diisi.

“Cleric! Kita membutuhkan seseorang untuk menyembuhkan luka-luka kita. Kita juga butuh koki untuk memasak, dan setidaknya 3 Blacksmith untuk perbaikan equipment. Beberapa Merchant untuk logistik akan menjadi sebuah ide yang bagus juga.”

Kerena itu adalah eksplorasi guild berskala besar, masih ada banyak yang harus dilakukan.

Tak ada waktu untuk membuang-buang waktu, karena tak seorangpun mengetahui bahaya dan petualangan apa yang menunggu di kota-kota dan benteng-benteng di wilayah utara.

Guild-guild lain mungkin telah tertunda karena memiliki pemikiran yang serupa.

Memimpin sebuah guild untuk menjelajahi wilayah utara memang beresiko besar.

Sampai pasukan ekspedisi tersebut siap untuk berangkat, Oberon dan anggota Guild Frozen Rose yang lainnya sibuk mengumpulkan anggota.

Sementara mereka berusaha menemukan orang-orang yang berharga untuk ekspedisi tersebut, Drum, ketua Mage dari guild tersebut, berteriak.

“Komandan Oberon.”

“Ya, ada apa?”

“Kenapa kita tidak merekrut beberapa orang dari Rhodium?”

“City of Artists? Kenapa dari sana?” Oberon bertanya dengan bingung.

Tak ada Warrior atau Adventurer yang tercatat di Rhodium.

Saat rumor-rumor tentang ekspedisi wilayah utara menyebar, gelombang permintaan untuk bergabung dari segala tempat telah masuk seperti banjir.

Tentu saja, memiliki pasukan yang besar akan bagus juga, tetapi tidak semuanya akan diterima.

Hanya para player yang terkenal dan sangat terampil yang diijinkan ikut.

“Rhodium penuh dengan profesi-profesi yang berkaitan dengan kerajinan dan seni, kan?”

“Itu benar.”

“Mungkin kita bisa menggunakan spesialisasi mereka… jika kita bertemu badai selama petualangan, pasukan ekspedisi akan dengan cepat lelah. Dengan adanya seorang Architect, bukankah kita bisa membangun sebuah tempat berlindung untuk beristirahat didalamnya?”

Drum menunjukkan poin yang kuat.

“Kedengarannya seperti sebuah ide yang bagus. Tambahkan beberapa Architect — kenapa aku tidak memikirkan tentang hal itu?”

Ketika Oberon menunjukkan persetujuannya, Drum melanjutkan dengan keyakinan yang meningkat.

“Sementara para Bard sebenarnya sangat berguna, mereka bisa menghilangkan kelelahan dari perjalanan dengan memainkan instrument mereka. Para Dancer juga bisa memainkan peran yang serupa. Ketika jumlah tertentu bermain sebagai sebuah grup, kemampuan mereka akan menjadi semakin efektif.”

Meskipun bonus statistik dari para Bard hanya berjumlah sekitar 10%, efek yang terkumpul dari menggunakannya pada ratusan orang membuatnya mustahil untuk diabaikan. Jika para Dancer dan prefesi-profesi lain yang serupa bergabung, itu akan memberikan peningkatan yang signifikan pada kekuatan tempur pasukan ekspedisi.

Meskipun para Bard dan Dancer tidak diterima dengan baik dalam penyerbuan standart.

Vitality mereka yang rendah membuat mereka dengan mudah ditargetkan oleh para Assassin terampil ditahap-tahap awal peperangan.

Itu adalah kekurangan yang kritis bagi kebanyakan profesi-profesi itu!

Ketika sedang bernyanyi atau menari, si pelaku tewas, peningkatan statistik bukan hanya kembali menjadi normal, tetapi bahkan berkurang.

Inilah sebabnya profesi-profesi ini tak banyak digunakan untuk penyerangan.

Meskipun mereka mungkin masih menyediakan peran yang penting untuk eksplorasi berskala luas.

Oberon mengelus dagunya, bergumam, “Ini benar-benar sebuah saran yang menarik….”

“Itu benar, komandan, dan itu mungkin akan bagus untuk memiliki beberapa tipe seniman juga. Meski mereka mungkin tidak memiliki sebuah efek yang segera, mereka pasti akan memberi semacam buff pada kelompok. Kita harus membawa sebanyak mungkin orang yang mungkin meningkatkan kesempatan kesuksesan kita.”

“Baiklah. Lagipula kita harus melewati Rhodium saat menuju ke utara, jadi kita akan menggunakan kesempatan tersebut untuk merekrut beberapa orang lagi.”

****

Setelah mempelajari skill dari Guild Warrior, Weed menuju ke guild yang berhubungan dengan produksi dan seni.

“Pertama-tama, aku harus menyelidiki tempat-tempat yang kemungkinan besar berkaitan dengan tujuanku.”

Dia akan memulai pencariannya. Petunjuk-petunjuk untuk moonlight sculpting seharusnya ada disuatu tempat didekat sini.

Pertama, Weed mengunjungi Guild Sculptor. Banyak orang keluar masuk bangunan tersebut.

“Itu akan menjadi sebuah tempat yang bagus untuk mulai mencari.”

Namun, saat Weed berusaha masuk, para penjaga menyilangkan tombak mereka dan memblokir jalannya.

“Kau tidak boleh memasuki guild kami kecuali kau adalah seorang seniman dari Rhodium. Jika kau ingin masuk, mendaftarlah sebagai seniman terlebih dulu dan kembalilah.”

“Bagaimana caranya aku mendaftar sebagai seorang seniman?”

“Pergilah ke Perkumpulan Seniman. Perkumpulan tersebut ada di sebelah kiri dari ujung jalan ini.”

Tak ada pilihan lain, Weed harus pergi dan mengunjungi Perkumpulan Seniman. Perkumpulan tersebut adalah sebuah bangunan megah tiga lantai.

“Sangat mewah dan megah meskipun berantakan….”

Weed membuka pintunya dan masuk. Ada 5 pria paruh baya menangani pekerjaan kantor.

“Kami sudah lama tidak mendapatkan pengunjung. Apa yang bisa aku bantu?”

“Aku ingin mendaftar sebagai seorang seniman.”

Si tetua tertawa riang pada hal ini.
“Siapapun dari Rhodium tidak membutuhkan untuk mendaftar secara terpisah, jadi kau pasti dari kerajaan lain. Berasal dari mana kau?”

“Aku datang dari Kerajaan Rosenheim.”

“Hmm… Itu cukup jauh. Mengejutkan bahwa kesenian telah menyebar sampai kesana. Kalau begitu aku akan memperkenalkan terlebih dulu kota Rhodium kami. Rhodium adalah Kota Seni dan Budaya! Dengan segala artian, siapapun yang mencari kehidupan penuh makna harus hidup berdampingan dengan seni. Barren, perasaan yang kering menyebabkan gaya hidup yang miskin. Di Rhodium kami, ada banyak seni, masing-masing melestarikan keindahan dan gaya antik.”

Weed mengangguk setuju, dia telah melihatnya sendiri.

Setiap dekorasi di jalanan dan dirumah-rumah dari Rhodium diukir dengan upaya yang penuh pencurahan. Karena jalanan umum memiliki seni sekelas itu, wajar saja bahwa ada seni yang bahkan lebih baik didalam rumah atau galeri.

Weed telah benar-benar mengunjungi Istana Rosenheim, tetapi bahkan disana dia tidak melihat kesenian setingkat ini. Dengan semua seni ini, kota ini sudah jelas layak untuk gelar “An Artist’s Heaven(surganya seniman)”. Diatas semua ini, Rhodium dipenuhi dengan permintaan-permintaan untuk seni yang semua orang dengan bakat yang layak bisa dengan mudah menerima.

Si tetua melanjutkan bualannya tentang Rhodium yang tampak tiada akhir.

“Apa kau pernah melihat pemandangan Rhodium selama matahari tenggelam? Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan! Banyak turis datang ke Rhodium untuk melihat pemandangan itu saja. Seni adalah kehidupan dari jiwa yang kaya! Sekali lagi, aku menyambutmu di kota seni, Rhodium.”

Namun, Weed tidak sedikitpun terinspirasi. Ada pengemis yang lebih banyak daripada karya seni! Jika dia tidak melihat orang-orang malang itu, pidato dari si tetua mungkin telah menggerakkan dia sedikit, tetapi sekarang sudah terlambat.

Rhodium, sebuah kota dengan begitu sedikit keuntungan hingga tak seorangpun mau mengklaimnya! Itu sudah jelas tak masuk dalam ketertarikan Weed. Satu-satunya kualitas penebusan yang dimiliki adalah bahwa karya seni diperdagangkan dalam jumlah besar disini.

Yang membuatnya mudah bagi Weed untuk menjual semua patung mini yang dia tumpuk untuk mendapatkan sedikit keuntungan.

Bahkan ada banyak quest yang berkaitan dengan seniman.

Karena ada kebudayaan yang kaya meskipun kekurangan perkembangan komersial, masih ada banyak permintaan. Fakta inilah yang menahan para seniman dari meninggalkan Rhodium.

“Aku ingin tau bagaimana caranya aku bisa mendaftar sebagai seorang seniman dari kota Rhodium yang indah ini.”

“Mmhmm, itu adalah sesuatu yang harus kau ketahui. Bagi orang asing untuk mendaftar sebagai seorang seniman, hanya dibutuhkan untuk menunjukkan kualifikasi yang spesifik.”

“Apa yang harus aku lakukan?”

“Buatlah karya seni. Terserah dimana saja, jalan, dinding, atau tempat manapun di Rhodium. Buatlah suatu karya seni di sebuat lokasi. Jika kau membuat karya seni yang menunjukkan gairahmu terhadap Rhodium, kami akan menyambutmu dengan tangan terbuka. Karena kau adalah seorang Sculptor, kau harus mengukir sebuah patung.”

”’*Ding*”’

Artist of Rhodium

Para Sculptor membuktikan usaha dan gairah mereka melalui karya mereka. Jika kamu ingin mendapatkan hak untuk beraktifitas didalam Rhodium, ciptakanlah karyamu sendiri.

Tingkat Kesulitan: Tak diketahui
Persyaratan quest:
Kamu harus menciptakan karya yang sesuai dengan bakatmu.
Jika kamu mempermalukan dirimu sendiri, kamu mungkin akan kehilangan jumlah Fame yang besar dan dibatasi didalam Rhodium.

Jadi, untuk terdaftar sebagai seniman Rhodium, dia harus membuat sebuah patung yang secara akurat mewakili bakatnya. Hal itu menjelaskan kenapa ada ukiran dimana-mana! Sampai poin ini, membuat patung lama sangatlah mudah bagi Weed. Namun untuk membuat patung yang sesuai dengan skill miliknya, dia harus membuat sebuah karya seni entah itu Grand Piece atau Masterpiece.

“Aku akan membuat patung yang sesuai.”

”’*Ding*”’

Kamu telah menerima quest.

*****

Ketika Mapan pertama kali sampai di Pegunungan Yuroki, dia benar-benar tak bisa menemukan sesuatu yang bisa dia lakukan. Itu sangatlah sulit bagi para Merchant untuk menetapkan bisnis mereka di wilayah yang tak diketahui. Namun, Mapan beradaptasi dengan sangat cepat.

“Di dunia ini tak ada hal seperti sebuah tempat dimana kau tak bisa mendapatkan uang!”

Sebuah keserakahan yang tak tersamarkan terhadap uang! Kemampuan beradaptasi Weed yang tertanam dalam dirinya telah diaktifkan.

“Aku bisa berdagang, cukup bepergian dari kota ke kota, membeli dan menjual.”

Ada sangat banyak kota di Pegunungan Yuroki, entah itu terdiri dari Orc, Dark Elf, atau Pengasingan di dataran. Mapan memulai rute perdagangan diantara kota-kota ini dengan sebuah gerobak yang penuh dengan barang.

“Baiklah, beli item — apapun itu, dari kulit binatang sampai japtem dari perburuan kalian!”

Pertama, dia membeli semua japtem yang bisa dia dapatkan di kota-kota pengasingaan. Item-item itu, jebakan dan peralatan kemping seperti tali, sangat murah dan melimpah. Dia membeli item-item yang cukup dari kota pengasingan untuk mengisi 5 gerobak, dan bergerak ke perkampungan-perkampungan Dark Elf.

Meskipun tidak seterampil para Dwarf, para Dark Elf masih memiliki skill Handicraft yang lumayan tinggi. Banyak dari kerajinan equipment dan peralatan mereka sangat tahan lama dan bisa diandalkan.

Mapan juga membeli sebanyak dia yang bisa.

Setelah menjual kulit-kulit dari kota-kota pengasingan, dia menghabiskan semua uang dengan membeli lebih banyak item.

Kemudian dia pergi ke perkampungan Orc. Pertama ke kota dari Orc Lord Bulchwi. Setelah quest ras Orc telah diselesaikan, para player baru muncul dalam jumlah yang besar di Yuroki.

“Aku seorang Orc. Chwichwit!”

“Orc sejati harus bisa berbicara melalui hidung. Chwiik! Tirukan aku semuanya.”

“Oppa, kau sungguh karismatik! Chwichwichwit!”

“Eww, kau menyemprotkan ludah. Chwichwit!”

Ada banyak Orc yang mengenakan perlengkapan awal Orc.

Orang-orang ini terpesona oleh ras Orc setelah menonton Karichwi di Hall of Fame.

Jumlah yang luar biasa! Kuantitas diatas kualitas! Para Orc, reproduktif yang luar biasa dari Yuroki!

Mereka yang memimpikan berpetualang bersama para Orc yang kuat, karismatik dan ganas, memilih ini sebagai ras mereka. Bahkan gerbang timur dari kota yang buruk di kerumuni lebih dari seribu Orc!

Jika kau menambahkan para Orc yang belum melewati 4 minggu waktu pemula dalam waktu Benua Versailles pada kerumunan ini, total jumlah mereka akan sebanyak bintang dilangit!

“Ayo berburu! Chwik!”

“Itu adalah sebuah tempat berlindung monster. Chwichwichwit!”

“Chwikchwik! Banyak hal untuk dihajar.”

Orang-orang ini membentuk party terdiri dari 3 sampai 5 orang, menyebar keluar kota untuk menghajar para serigala.

Mereka memegang tongkat besar dan bahkan cabang pohon besar yang sudah patah sebagai senjata.

Karena cabang pohon memiliki ketahanan yang buruk dan kekuatan serangan yang kecil, para pemula bukan hanya dari kerajaan pusat, tetapi juga dari Kerajaan Rosenheim, semuanya mengabaikan cabang-cabang itu sebagai senjata.

*SMASH*

Player Orc perempuan, Erchwi, memukul kepala seekor serigala dengan sebuah cabang. Itu bukanlah pukulan yang lemah.

“Pukulan yang bagus, Erchwi. Chwiik!”

“Sungguh kekuatan yang luar biasa, Oppa. Chwichwichwit!”

Sementara ras manusia kesulitan berburu para kelinci dan rubah yang lebih lemah, para Orc pemula ini dengan mudah menghajar para serigala.

Para Orc tidak perlu bertarung sama terkendalinya seperti manusia.

Mereka bisa menerima kebanyakan serangan dengan kulit tebal mereka sebagai pertahanan alami bahkan tanpa perlengkapan perlindungan. Ditambah lagi dengan kekuatan alami mereka!

Mereka bahkan bisa dengan bebas menggunakan senjata berat yang normalnya tak bisa digunakan oleh manusia, jadi pertarungan mereka sangat mudah.

Menerima satu pukulan, lalu membalas satu pukulan — hanya saja, serangan balasan mereka sangatlah kuat.

“Dari Pegunungan Yuroki… Chwichwichwichwi! Aku adalah seorang Orc!”

“Orc! Orc! Orc!”

“Puchwiik! Puchwichwit! Bunuh mereka semua!”

Para Orc yang besar dan gagah tengah mengamuk, menginjak dan memukuli para serigala yang masuk dalam pandangan mata. Ini adalah kemegahan dari para Orc, dan bukti dari pertumbuhan mereka yang sangat cepat.

Sementara itu, Mapan memulai bisnisnya di perkampungan Orc ini.

“Datanglah, ada segala macam peralatan berpetualang! Perban yang penting untuk membalut luka, dan tas untuk membawa semua item kalian! Bahkan ada beberapa persenjataan sederhana — kualitas top, dibuat oleh para Dark Elf. Kalian pasti bosan dengan masakan Orc yang biasa saja! Tidakkah kalian merindukan rasa dari garam? Aku punya segala macam bumbu-bumbu yang digunakan oleh para Dark Elf.”

“Chwichwichwik!”

“Aku akan memberi semua uangku. Chwichwik! Jual padaku salah satu senjata itu.”

Untuk membeli satu item saja, para Orc harus berbaris. Tentunya, perkampungan Orc bagus dalam segala bidang, tetapi itu tidak akan berlebihan untuk mengatakan bahwa toko-toko mereka adalah yang terburuk yang pernah ada.

Karena bahkan sebuah glaive karatan harganya lebih dari seratus ribu gold, tak ada senjata yang lebih terjangkau untuk dibeli dan digunakan. Lalu, seolah-olah dewa telah datang ke Bumi, Mapan muncul membawa gerobak-gerobak yang penuh dengan barang-barang. Bukan hanya mereka dalam permintaan yang tinggi, dia melakukan monopoli juga!

“Mengantrilah, ada banyak persediaan!”

Mapan lebih dari senang untuk menjual semua barang-barang yang dia beli. Harga terendahnya adalah dua atau tiga kali lipat dari harga aslinya, dan senjata-senjata bahkan dijual dengan harga 10 kali lipat dari harga aslinya!

Orang lain mungkin mengkritik tindakannya karena berbatasan dengan pemerasan, tetapi Mapan telah diajari sesuatu yang penting oleh Weed: “Itu bukanlah penipuan jika para pelangganmu senang.”

Biasanya, keuntungan dari item-item pemula sangat minim, tetapi itu adalah sebuah cerita yang sepenuhnya berbeda jika item-item tersebut dijual seterampil ini. Itu mungkin akan bagus dengan sedikit lebih banyak lagi, tetapi keuntungannya sudah cukup untuk menggemukkan saku Mapan. Di atas semua itu, fakta bahwa dia tidak harus menunggu waktu yang lama untuk item-item itu terjual adalah sebuah keuntungan yang besar.
Saat dia melihat para Orc bergembira saat mereka membeli, dia merasakan sebuah kepuasan tertentu sebagai seorang Merchant.

“Chwichwik!”

Namun, hati Mapan terasa melemah setiap kali wajah seorang Orc mendekat.

“Gaahhh!”

Si jelek Orc Karichwi yang kejam! Sisa-sisa kehadirannya sangat jelas ada disini. Para player yang memilih spesies Orc setelah terpesona oleh quest Karichwi biasanya sedikit mengganti penampilan mereka. Selain itu, mereka selalu merubahnya menjadi lebih buruk!

“Sebuah goresan pisau diwajah, tolong.”

“Aku akan baik-baik saja, bahkan dengan sebuah penutup mata.”

“Buatlah gigi sebesar mungkin, dan buat gigi-gigi itu menonjol keluar dari mulut juga.”

“Membuatnya mudah untuk memuncratkan ludah saat berbicara….”

“Sebuah hidung yang mencakup setengah wajah!”

Para Orc bahkan tak memiliki penampilan biasa sejak awal!

Selalu ada setidaknya penutup mata atau sebuah bekas luka pada wajah mereka. Menambahkan semua ini adalah “selera” pribadi, menghasilkan pemandangan dari hal-hal tentang mimpi buruk.

Meski demikian, Mapan dengan cepat menjual habis barang-barang jualannya dan dengan cepat membangun ketenarannya.

Mapan, the Merchant of the Orcs!
Hampir setiap player Orc mengetahui nama Mapan.

“Para Orc cenderung berkembang sangat cepat, meskipun itu sedikit melambat setelah tahap awal ke pertengahan game.”

Para Orc memiliki sihir dan handicraft yang lemah. Mereka tak tau bagaimana caranya untuk menjinakkan jebakan, dan tak memiliki kekuatan keyakinan. Ada Orc Shaman dan Orc Warlock, tetapi mereka terspesialisasi dalam memberi buff kekuatan bertarung, bukannya memulihkan HP.

“Para Orc — lemah secara mental tetapi mengagumkan secara fisik. Jika orang-orang ini berpikiran matang, jadi keuntunganku akan… Melakukan monopoli tanpa saingan satupun! Ini adalah impian dari Merchant manapun.”

Mapan melanjutkan perdagangan dengan harapan yang tinggi. Setelah menjual semua item-itemnya, dia membeli japtem dari para Orc player.

“Hei! Membeli apapun! Membeli segala macam japtem.”

“Disini! Chwichwit!”

“Chwiik! Beli punyaku juga.”

Mapan bahkan membeli japtem dalam jumlah yang banyak. Item-item dari ribuan Orc! Menggunakan monopolinya untuk membeli item-item itu dengan murah, dia menghasilkan keuntungan yang bagus dengan menjualnya lagi ditempat. Impiannya tentang menjadi seorang Merchant kaya raya akhirnya menjadi kenyataan. Selangkah demi selangkah. Bergantung pada keberhasilan dari banyak Orc yang sekarang berkeliaran di Yuroki, keuntungan Mapan mungkin berkembang lebih besar lagi! Karena jumlah player Orc semakin banyak setiap harinya, seseorang bisa mengatakan bahwa Mapan telah menemukan kehidupan indah sebagai seorang Merchant.

Kebanyakan Merchant biasa akan puas pada poin ini.

“Aku telah mendapatkan banyak uang. Aku layak untuk beristirahat.”

Namun, Mapan sudah terpengaruh sangat parah oleh Weed pada poin ini.

“Mendapatkan sebanyak mungkin saat aku bisa. Aku harus mempererat sabukku, beli murah dan jual untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan.”

Mapan bahkan tak terganggu beristirahat dijalan diantara perkampungan Orc dan kota-kota pengasingan. Dia membuat tangannya sibuk saat dia duduk di alun-alun. Dia menggunakan sebuah pisau pahat untuk meningkatkan skill handicraft miliknya.

“Memang, seorang Merchant harus belajar dan berlatih. Seseorang harus melakukan apa yang dia bisa untuk menjadi kaya.”

Mapan dengan rajin mengukir patung. Dia telah mempelajari dasar-dasar dari memahat saat di Kerajaan Rosenheim.

Tujuan utamanya adalah untuk mempelajari menenun dan pengrajin batu permata. Setelah skill Handicraft miliknya mencapai level tertentu, dia akan bisa mempelajari lebih banyak skill-skill produksi. Jika seorang Merchant seperti Mapan membeli kulit dan mengubahnya menjadi pakaian, atau mengolah batu permata yang dia beli, dia bisa menggandakan atau meningkatkan tiga kali lipat keuntungungannya!

Namun, entah itu skill handicraft atau skill lain miliknya tak bisa naik dengan cepat karena dia tak memiliki profesi seperti Sculptor, Mapan hanya bisa menangangi pisau pahatnya dengan lebih rajin.

Komentar