LMS Volume 10 Chapter 6
Volume
10 Chapter 6 – Pesta Ulang Tahun
Lee Hyun mengakses
internet. Dia memeriksa tanggapan pada beberapa website yang berbeda, termasuk
website Royal Road.
“Ini gempar.”
Jumlah posting
meningkat jauh lebih banyak daripada biasanya, termasuk pada Hall of Fame.
Setengah dari
mereka adalah diskusi tentang Weed.
Weed!
Weed muncul lagi!
|
Aku
adalah seorang player Continent of Magic. Weed telah muncul, sekali lagi,
untuk membuat legenda di Royal Road? Seperti yang diharapkan dari dia.
|
God
of War, Weed!
|
Itu
mungkin tak akan lama lagi dari sekarang. Kelompok 12 monster telah
meningkatkan pengaruh dan aktivitas mereka diseluruh benua.
|
Aku
yakin itu adalah tanggapan pada Weed.
|
Setelah
melihat quest milik Weed. Itu luar biasa.
|
Itu
sulit untuk bertarung dengan naga, apakah mereka akan berhasil jika Weed tak
ada disana?
|
Kapan
pihak penyiaran akan memutarnya?
|
Jumlah yang sangat
banyak menunjukkan kekaguman mereka.
Aku
baru saja melihat semua pertarungan Weed. Bagaimana caranya kau belajar untuk
menyerang seperti itu?
|
Dalam
pendapatku, tampaknya itu sebuah tingkat master dari seni beladiri. Kurasa
kau harus mengkonsentrasikan semua serangan.
|
Aku
berhasil melakukannya pada seekor gajah!
|
Secara
teori, menyerang titik yang sama lebih dari 10 kali akan meningkatkan damage
2 kali lipat, dan tampaknya bisa meningkat sampai 3 kali lipat lebih banyak
damage.
|
Damage
tambahan yang terkumpul secara berbeda bergantung pada tipe senjata.
|
Kupikir
kau tak perlu melakukan hal ini untuk perburuan normal.
|
Itu
terlalu sulit untuk pilihpilih. Itu tak masuk akal untuk hanya menyerang
tempat yang sama karena itu akan meningkatkan waktu perburuan.
|
Itu tidaklah mudah
untuk menyerang tempat yang sama lagi dan lagi ditengah-tengah sebuah pertempuran yang mengancam nyawa. Dalam
situasi seperti itu, keserakahan akan menghasilkan menerima banyak damage!
Jadi
profesi Weed adalah seorang Necromancer.
|
Apa saja skill-skill Necromancer?
|
Profesi Necromancer
menjadi lebih populer.
Hal ini tidaklah
buruk untuk Lee Hyun.
“Barkhan’s Tome dan
Saint’s Staff akan bernilai lebih banyak uang jika banyak orang mulai berganti
menjadi Necromancer.”
Untuk profesi
pertama dari kelas Wizard, harga senjata dan item-itemnya sangat mahal. Ada kelangkaan item karena mereka
berbeda dari senjata Warrior yang bisa didapatkan dari berburu monster.
Tidaklah mudah bagi para Blacksmith untuk membuat senjata Wizard. Skill
Blacksmith membutuhkan setidaknya tahap Intermediate untuk mempelajari
bagaimana caranya untuk menciptakan senjata-senjata itu dan lalu itu membutuhkan beberapa material
khusus seperti Blessed Wood (kayu yang diberkati).
Oleh karena itu,
persediaan item-itemnya jauh lebih
sedikit daripada permintaannya. Dengan kata lain, bukan hanya harganya mahal
tetapi sulit untuk membeli satu set untuk profesi mereka.
“Sekitar 5 bulan
aku harus mendapatkan harga yang layak jika aku jual.”
Lee Hyun memutuskan
untuk menggunakan item-item itu sambil
menunggu.
Untuk beberapa
item, seperti Ancient Shield harus dijual dengan cepat karena daya tahannya
menurun seiring waktu tetapi itu bukanlah sesuatu yang ingin dia lakukan.
Ancient Shield
memiliki sebuah pembatasan yang menyertainya. Jika dia memasukkannya ke
dalam pelelangan, akan ada sangat
sedikit player yang berlevel diatas 400 dan tak akan ada banyak persaingan yang
memperebutkannya.
“Jika aku menjual
item-item dari Bone
Dragon, aku yakin aku akan mendapatkan banyak uang.” Lee Hyun tak bisa
menyembunyikan penyesalannya.
“Ancient Shield
memiliki opsi spesial yaitu tak bisa diperbaiki…”
Jika perbaikan bisa
dilakukan, maka menjualnya akan menjadi sebuah ide yang bagus karena banyak
orang akan menginginkannya. Sayangnya, dia tak bisa mendapatkan harta karun
lainnya dari Kekaisaran Nifleheim kuno.
“Jika mereka bisa
diperbaiki maka mereka akan bisa dijual dengan mahal di toko-toko antik dan kota-kota besar seperti ibukota.”
Lee Hyun membaca
sepintas dari postingposting lainnya di Hall of Fame. Sebuah party berlevel
tinggi menantang Land of the Exiles.
Apakah
ada seseorang mengetahui tentang Village of the Trees?
Belum
ada orang yang bisa menyelesaikan quest tersebut.
Bergabunglah
dengan kami dan kita bisa menjadi orang pertama yang menyelesaikannya!
|
Deklarasi publik
mereka untuk menantang Shadow Lands!
Selain itu, mereka
akan memasang cukup banyak tantangan.
Banyak player
berlevel tinggi yang terkenal mengirim permintaan mereka untuk tantangan
tersebut.
Lebih dari 300
player mendaftar untuk ekpsedisi itu.
“Ha, orang-orang ini mencoba untuk mengerjakan quest tanpa
mengetahui apa-apa.”
Cukup banyak jumlah
orang-orang mengkritik
tantangan tersebut tetapi komentar-komentar mereka dianggap tak berguna.
Quest tersebut
dideskripsikan dengan detail, meminta untuk menemukan sesuatu atau memburu
beberapa monster yang muncul disuatu tempat. Lee Hyun mempertimbangkan
informasi tersebut dan jumlah uang yang diterima. Quest tersebut tidak
menyatakan hadiah untuk bergabung!
“Tak ada gunanya
bekerja secara cuma-cuma….”
Kerja keras adalah
dasar dari semua quest. Informasi tentang monster sangat tak berguna. Bahkan
jika kau mencari di internet, hal itu tak akan banyak membantu. Orang-orang tetap mencari informasi baru tentang berbagai
tempat berburu.
Pengetahuan adalah
kekuatan!
Beberapa informasi
akan tetap tak diketahui.
“Aku akan memeriksa
melalui pesanku.”
Lee Hyun dengan
asal-asalan membaca
pesan miliknya.
*Ding*
Sebuah
pesan baru telah diterima dari seorang anggota keluarga.
|
Sangat sedikit
orang dalam buku alamatnya dan itu mungkin neneknya atau adiknya yang mengirim
pesan tersebut.
“Siapa?”
Lee Hyun melihat
bahwa pesan itu dikirim oleh neneknya.
“Apa yang terjadi?”
Lee Hyun mengklik
pesan itu.
Lee
Hyun,
Pinggangku
baik-baik
saja sekarang dan tak lagi sakit.
Rumah
sakitnya sangat nyaman.
Kamu
telah melihat wanita tua di rumah sakit ruangan 203, kan?
Cucunya
membawa sebuah mesin pesan sebagai hadiah. Terlebih lagi, itu memiliki
pilihan penutup pesan dan juga bisa memanas dan mendingin. Aku tak pernah
menerima sesuatu seperti itu. Jangan khawatir tentang hal itu. Aku tak
keberatan.
|
****
Chung Il Hoon,
seperti biasanya, menanyai mereka dengan dingin.
“Hari ini adalah
harinya. Kita telah merencanakan untuk hal ini, apa kalian siap?” Choi Jong Bom
mengangguk secara menakutkan.
“Kita harus
mempersiapkan secara sempurna. Dua, tidak, tiga kali jumlah yang diperlukan.”
“Bagaimana kalau
hanya sekali….”
“Itu akan
menciptakan sebuah kekacauan yang besar dari rencananya.”
Mata Chung Il Hoon
meredup. Dia memiliki kegelisahan dalam mempercayai katakata Choi Jong Bom
yang telah diperhatikan oleh saudara-saudara yang lainnya sebelumnya.
“Itu tentunya
diperlukan, kan?”
“Jika diperlukan
aku akan memimpin.”
Choi Jong Bom bisa
merasakan hatinya terpukul. Namun, disamping dia adalah Chung Il Hoon yang
tersenyum cerah.
“Sahyung, kau tidak
berencana untuk melakukan hal itu kan?”
“Itu benar. Kecuali
kita melaksanakannya, kita tak akan pernah sukses.” Meski demikian, Chung Il
Hoon tidak mengubah raut wajahnya.
“Kau tau tekanan
dari pentingnya hari ini.”
“Tentu.”
Dia menganggukkan
kepalanya.
Ini adalah hari ulang
tahun Lee Hyun.
Karena dia tak
pernah sekalipun memiliki pesta ulang tahun sejak dia lahir, mereka ingin
memberi saudara mereka pesta ulang tahun yang terbaik!
‘Bukankah ini adalah
suatu pemandangan yang menyentuh?’
Mereka berdua.
Tanpa diragukan lagi mereka akan berbagi pengalaman yang penuh arti.
Mereka tak
keberatan bahwa mereka akan menggunakan beberapa pendapatan mereka.
Mereka akan bisa
bertemu dengan mahasiswi kampus!
Itu adalah
segalanya yang bisa mereka harapkan dalam mimpi mereka.
Itu juga sebuah
kesempatan yang bagus karena Ahn Hyundo sedang dalam perjalanan bisnis.
Chung Il Hoon
berkata lagi.
“Semuanya lakukan
yang terbaik. Jika semuanya berjalan dengan baik maka itu akan sukses.
Menurutmu berapa tahun lagi yang tersisa
yang kita miliki dalam kehidupan kita?”
“Mungkin sekitar 50
tahun atau lebih?”
“Ya, selama waktu
itu kau harus makan makanan sendiri dan tidur sendirian ketika kau lelah… Jadi
camkan dalam pikiran bahwa bergantung pada bagaimana hasilnya hari ini, kau
mungkin akan hidup sendirian selama 50 tahun atau bersama sebuah keluarga yang
harmonis.” Ekspresi pada wajah Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee berubah.
Chung Il Hoon bisa
memberi mereka semangat.
‘Rencananya sangat
menakjubkan. Itu bisa membuat anakanak itu bersedia membantu!’ Mereka selalu meminta bantuan.
Sejak mereka mulai
bermain Royal Road, mereka selalu meminta bantuan pada Pale.
Karena mereka
mengetahui itu adalah ulang tahun Lee Hyun, mereka janji akan datang.
‘Gadis-gadis sangat sulit untuk didapatkan.’
Jae Lynn, dikenal
sebagai Hwaryeong berjanji untuk datang.
Kim In Young —
Irene, Yeon Hee Park — Romuna, dan Yoon Soo Park — Surka, semuanya akan datang
di siang hari karena
alasan keluarga.
‘Ini akan menjadi
sebuah ulang tahun yang menyenangkan.’ Chung Il Hoon tertawa puas.
****
Lee Hyun
mengunjungi dojo lebih awal hari ini untuk berlatih.
Tetapi tanpa
mengetahui apa yang direncanakan saudara seperguruannya, mereka membawa dia ke
suatu tempat. “Ayo pergi!”
Intruktur dojo!
Selain itu mereka bergabung dengan sejumlah besar 70 praktisi dengan wajah,
mata, dan semangat yang besar.
“Sahyung, kemana
kita akan pergi?”
Lee Hyun bertanya
dengan suara pelan.
Roi Lee menjawab
dengan suara muram.
“Pergi ke taman
hiburan.”
“Untuk apa kita
pergi kesana? Apa kau akan bertarung?”
“Kita akan naik
rollercoaster dan bermain game. Bahkan kamu punya hari libur kadang-kadang, tidakkah kau berpikir begitu? Ayo pergi.
“Ya.”
Lee Hyun
menggelengkan kepalanya.
Bahkan jika mereka
akan pergi ke taman hiburan, ekspresi wajah dari orangorang itu tidak sesuai
dengan hal itu. Suasana yang berat tercipta saat mereka lewat.
‘Jangan gagal.’
‘Selamat ulang
tahun.’
Itu adalah sebuah
tanggung jawab yang sangat berat untuk tetap tenang. Mereka dengan hati-hati berpakaian setelan hitam, merasakan tidak nyaman
dan canggung secara samar-samar.
Kelompok itu naik
kereta. Dojo itu memiliki sebuah kendaraan untuk transportasi, tetapi mereka
secara sengaja memutuskan untuk menggunakan kereta.
‘Orang-orang pergi ke taman hiburan menggunakan transportasi
publik.’
Tak satupun dari
para praktisi ataupun para instruktur yang pernah pergi ke sebuah taman hiburan sejak mereka anak-anak. Menanyakan pada internet, akan ada banyak trafik
dan transportasi yang lainnya yang akan direkomendasikan. Dengan hal itu dalam
pikiran, mereka memutuskan untuk naik kereta.
“Hei, hari ini apa
kita akan pergi ke rumahmu untuk bermain beberapa permainan?”
“Tadi malam aku
menari di club dengan seorang pria… dan aku berpegangan tangan dengan dia!”
Ada keheningan yang
berat didalam kereta saat kereta itu dipenuhi dengan pria-pria berbahu kokoh yang berpakaian hitam.
“……”
Para siswa dan
semua orang berhenti berbicara. Ketika ada banyak penumpang di kereta itu,
terjadi pertarungan yang sengit memperebutkan tempat duduk. Perjuangan untuk
mendapatkan tempat duduk yang lebih nyaman!
Tetapi beberapa
orang berdiri dalam diam ditempat. Semua orang tidak tau apa yang sedang
terjadi.
“Ahem, itu terasa
lebih nyaman untuk berdiri.”
“Ya, itu lebih baik
untuk kebugaran….”
40 sampai 50 orang berdiri.
Bahkan orang tua yang duduk didekat sana menjadi khawatir.
“Huh? Kenapa mereka
berdiri?”
“Ya.”
Roi Lee dan Ma Sang
Bom tidak duduk dikursi manapun. Terbiasa dengan kenyamanan membuat tubuh
semakin lemah. Itu diperlukan untuk menggerakkan tubuh dimanapun. Oleh karena
itu, sangat normal bagi mereka untuk berdiri di dalam transportasi publik. Para instruktur dan para
praktisi berdiri bersama dengan orang-orang biasa.
‘Apakah orangorang
ini adalah mafia? Lihatlah mata mereka….’
‘Tampak seperti otot-otot mereka akan merobek pakaian mereka.’
‘Kupikir mereka akan
melakukan sesuatu yang ilegal.’
‘Polisi. Kurasa itu
adalah ide yang bagus untuk menelepon polisi….’ Ketika mereka sampai di sebuah stasiun, pintu kereta
terbuka.
“Huh, ada kursi
kosong?”
“Itu sangat tidak
biasa. Mungkin kita beruntung kali ini.”
Para penumpang baru
sangat senang untuk melihat kursi kosong, tetapi kemudian mereka melihat para
praktisi.
“……”
Para penumpang
berdiri diam-diam. Mereka tak
berani untuk duduk saat melihat wajahwajah kasar dari para instruktur dan para
praktisi.
‘Kenapa terasa
begitu buruk untuk mengambil tempat duduk?’
‘Aku lebih baik duduk.
Lalu aku bisa merasa nyaman.’
Lebih banyak
penumpang dipaksa untuk khawatir. Namun, para praktisi tak mempedulikannya.
Mereka harus menghibur Lee Hyun bagaimanapun juga!
Mereka bertanya-tanya tentang orang-orang yang berdiri, tetapi mereka tidak peduli jadi hal
itu diabaikan.
‘Itu pasti semacam
anutan untuk berdiri didalam kereta huh?’
‘Kalau dipikir-pikir, itu bagus untuk kesehatan mereka.’
Tak satupun orang
yang duduk didalam kereta sampai kelompok itu mencapai tujuan mereka.
“Lee Hyun, sebelah
sini!”
“Kesini!”
Didepan pintu masuk
utama dari taman hiburan. Hayan, Oh Dongman, Shin Hye Min, Jae Lynn dan Choi Ji
Hoon menunggu bersamasama.
“Hayan, apa yang
kamu lakukan disini?”
Lee Hyun bertanya
dengan aneh. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh yang diberitahukan pada
dia.
Selain perilaku
tidak normal dari para praktisi, Oh Dongman, dan Jae Lynn, dia tidak menyangka
untuk bertemu Choi Ji Hoon.
Hayan membuka
mulutnya dan tersenyum.
“Oppa. Hari ini
adalah ulang tahunmu!”
“Ulang tahun?”
Lee Hyun mulai
menghitung tanggalan. Ini memang hari ulang tahunnya. Karena dia tak pernah
merayakan ulang tahunnya, dia sudah lupa.
“Bukankah alasan
kami disini untuk ulang tahunmu?”
“Oppa tak pernah
pergi ke taman hiburan sebelumnya jadi…”
“Maksudku, taman
hiburan eklusive untuk orang kaya…”
Jae Lynn, Oh
Dongman, dan Shin Hye Min bingung pada kata-kata Lee Hyun.
‘Kapan taman-taman hiburan menjadi milik kelas yang lebih tinggi?’ Para instruktur dan para praktisi menanggapinya secara
umum.
“Dalam
kenyataannya, kau pergi ke sebuah taman hiburan apabila kau menghasilkan
sejumlah uang yang lumayan. Itu adalah sebuah keputusan yang besar apakah akan
pergi atau tidak.”
“Seorang seniman
beladiri kesepian berada di sebuah taman hiburan….”
“Bukankah itu lebih
dari 5.000 won sekali naik?”
Para instruktur
menghabiskan uang mereka dalam jumlah yang cukup besar. Untuk kamar dan papan
di dojo, mereka tidak menghasilkan banyak uang untuk dihabiskan. Karena itulah
sulit bagi mereka untuk menghabiskan lebih dari 10.000 sampai 20.000 won untuk
sesuatu.
Lee Hyun duduk,
karena kapanpun dia mengeluarkan uang pada sesuatu, bahkan menaiki permainan,
hatinya sedikit terluka.
“Ehem! Aku lebih
suka bersantai dirumah.”
Hayan meraih lengan
Lee Hyun dan membawa dia masuk.
“Aku sudah punya
tiket gratis. Dengan ini kamu bisa memainkan permainan dan naik roller coaster
secara gratis.”
Hayan sudah
mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap Lee Hyun. Karena dia tidak suka
membuang-buang uang dan
waktu, dengan ini dia tak akan punya alasan untuk tidak pergi. Yang lainnya
mengikuti dibelakang Lee Hyun dalam sekejap.
Shin Hye Min
menanyai mereka.
“Apa yang ingin kau
naiki dulu?”
Jae Lynn tidak
membuang-buang waktu.
“Viking? Atau
roller coaster?”
Roller coaster
adalah mekanisme berkecepatan tinggi yang bergerak mengikuti rel diudara. Itu
adalah permainan yang paling populer.
Shin Hye Min secara
mental telah kelelahan karena terus-menerus sibuk dengan siaran harian dan diam-diam ingin merasakan kesenangan dari permainan.
“Ayo naik roller
coaster terlebih dulu.” Naik roller coaster terlebih dulu!
Mengingat jumlah
orang yang mengunjungi taman tersebut di jam-jam awal begitu sedikit, berkat hal inilah mereka bisa
mendapatkan giliran mereka dengan cepat.
Lee Hyun duduk
didepan dengan Jae Lynn, diikuti Oh Dongman dan Shin Hye Min, serta Hayan dan
Choi Ji Hoon berpasangan.
Hal ini tak bisa
dihindari lagi karena rasio dari laki-laki dan perempuan.
‘Bagus sekali.’
Hari ini adalah
pertama kalinya Ji Hoon bertemu dengan adik Lee Hyun.
Bukan hanya berburu
dan berpetualang di Royal Road. Sangat berbeda bertemu dia di kehidupan nyata.
Dengan kata lain,
dia tertarik pada Hayan.
Dia telah bertemu
dengan banyak wanita, tetapi dia tak pernah merasakan emosi seperti ini
sebelumnya.
‘Melakukan hal ini
dan menghabiskan sepanjang hari bersama dia. Ya, tidak buruk.’
Ji Hoon tersenyum
cerah. Kemudian dia menerima sebuah tepukan ringan pada bahunya dari Ma Sang
Bom.
“Perhatikan
punggungmu.”
“Apa?”
“Kenali dulu siapa
itu…”
Perasaan ngeri
menyerang wajah Ji Hoon.
“Hooo hooo hooo.”
Roi Lee tersenyum.
Para praktisi tidak
berusaha untuk mendekati Hayan, karena hal itu akan mengancam nyawa mereka.
Bagi mereka, Ji Hoon tampak sangat keren.
Kemudian roller
coaster itu naik ke puncak dan saat roller coaster itu turun, Oh Dongman, Shin
Hye Min, Jae Lynn, Hayan dan Ji Hoon semuanya mulai berteriak.
“Kyaaaaah!”
“Wheeeee!”
Lee Hyun dan para
praktisi tidak tertarik tentang hal itu.
‘Benar-benar menakutkan ketika aku sedang mengukir kepala Ice
Dragon.’
Memahat bongkahan
es setinggi ratusan meter dan bergantungan pada seutas tali. Tubuh menggantung
disana, dengan angin yang terusmenerus mengganggu. Dibandingkan dengan
pengalaman itu, duduk disini bisa dianggap sebagai latihan.
Para instruktur
juga tenang.
“Sudutnya harus
lebih curam lagi…..”
“Jika kita jatuh
dari sini, bahkan dalam situasi yang terburuk, tak masalah jika kau merelakan
kaki.”
“Kita bisa
mengurangi kecepatan jatuh dengan memutar tubuh beberapa kali untuk mengurangi
kekuatannya.”
“Bisakah kita
melompat dari sini?”
Membicarakan
tentang hal-hal semacam itu
sangat menakutkan dalam arti tertentu.
Berkat hal itu,
sedikit orang yang berteriak karena permainan roller coaster yang aneh
tersebut!
‘Apa-apaan kalian?’
Orang-orang yang ditugaskan pada permainan itu bertanya-tanya.
Di Viking, hal yang
sama terjadi.
Lee Hyun dan para
praktisi duduk diam tak melakukan apa-apa. Sama seperti permainan yang pertama tanpa perubahan
apapun.
‘Oh hal ini tidak
menghabiskan uangku! Karena aku tidak menggunakan uang, aku harus menikmatinya.’ Tetapi Lee Hyun masih tampak marah.
Pada akhirnya
mereka menyerah pada permainan yang lebih lama.
“Jika dia tidak
takut pada permainan tersebut maka kita harus mencari sesuatu yang lain.” Jae
Lynn berkata dengan malang.
Itu sangat jauh
dari Lee Hyun dan para praktisi untuk menikmati kesenangan dan ketegangan dari
taman hiburan.
Kemudian Oh Dongman
memiliki sebuah ide.
“Daripada mencari permainan…
Bagaimana kalau kita pergi ke kebun binatang?” Mata Hayan berkedip-kedip penuh harap.
“Kebun binatang?”
“Ya, tempat ini
sangat besar tetapi kebun binatang juga sama besarnya. Bukankah itu akan lebih
menyenangkan daripada duduk di sebuah roda saat roda itu berputar?”
“Tentu.”
Jadi, mengubah
tujuan mereka, kelompok itu memutuskan untuk pergi ke kebun binatang kali ini.
****
Ada seekor jerapah.
Anak-anak yang berusia sekitar 6 tahun sedang melihat jerapah.
Sekelompok anak-anak telah datang untuk melihat.
“Lihat, itu adalah
seekor jerapah!”
“Tampak sangat
keren.”
Para gadis-gadis muda tersenyum dengan mata cerah.
“Cantik sekali.”
“Hewan-hewan itu begitu manis. Whoa! Lihat lehernya panjang!”
Itu adalah sebuah pemandangan yang harmonis.
Mereka dengan damai
berjalan-jalan bersama para
jerapah.
Kemudian sebuah
suara berbahaya datang dari belakang!!
“Para jerapah, apa
mereka enak?”
“Itu mungkin tak
enak karena kita mungkin harus memasaknya dalam waktu yang lama.”
“Tetapi dengan
garam, itu mungkin cukup lezat untuk dimakan. Suatu hari, aku berlatih di
Afrika. Aku begitu lapar. Jika aku bisa menangkap seekor singa, maka aku pasti
memakannya.”
“Apa kau merasa
nyaman memakan hewan-hewan herbivora?”
“Kita bisa datang
dan mendapatkannya dimalam hari….” Sseueuk!
Para instruktur dan
para praktisi!
Mereka menatap para
jerapah sambil berbicara.
“Waaaa oooooohh
aaaahhhhhhh!”
Hal ini membuat
anak-anak kecil
menangis.
Area yang
sepenuhnya tak berdosa telah sepenuhnya dihancurkan oleh mereka.
Para instruktur dan
para praktisi harus pergi ke sisi yang lain.
Unta dan kuda.
“Hei, seperti apa
rasanya mereka?”
“Kupikir aku akan
bersenang-senang memilih apa
yang akan dimakan.”
“Itu mungkin sebuah
ide yang bagus untuk memanggang dan memakannya.”
Mereka menatap
beruang kutub sambil secara terang-terangan menunjukkan nafsu makan mereka yang tak pernah
terpuaskan.
“Yah, lihat dia.”
“Wow, menatapnya
membuat mulutku penuh dengan air liur.”
“Empedu dan kaki…
dia memakan apapun yang mereka lemparkan padanya. Jika seseorang memakannya,
mereka bisa makan tanpa henti selama setahun….” Mata para instruktur dan para
praktisi bersinar menyeramkan.
Sampai pada tingkat
yang bahkan beruang kutub akan lari ketakutan.
Berang-berang, lumba-lumba dan buaya menderita nasib yang sama. Bisa
dipahami, itu bahkan lebih buruk bagi para burung.
Tetapi hal itu
tidak termasuk hewan-hewan yang
diharapkan.
Monyet, gorila,
babi!
Para praktisi suka
melihat perilaku jenaka mereka yang lucu.
“Sepertinya aku
menyukainya.”
“Aku hanya tak bisa
berhenti melihat.” Lee Hyun menikmati kebun binatang tersebut.
Sudah lama sekali
sejak dia liburan.
Dia tak pernah
berlibur setelah dia mulai bermain Royal Road. Pemikiran tentang mengambil hari
libur sangat tak tertahankan karena biaya bulanannya mahal. Namun dia tak
menyesali datang ke kebun binatang ini bersama adik dan teman-temannya.
“Suatu hari aku
akan datang kesini lagi bersama keluargaku.” Itu akan terjadi dalam 10, atau
mungkin 20 tahun.
Tetapi sekarang ini
dia begitu damai dan senang,
Bahkan ketika
saatnya untuk pergi, Jae Lynn menolak untuk meninggalkan sisi Lee Hyun.
Dia sedang dalam
sebuah misi untuk menjadi semakin dekat dengan Lee Hyun hingga mereka bisa
menjadi kekasih.
Oh Dongman, Shin
Hye Min, Ji Hoon berusaha untuk tetap sejauh mungkin dari para instruktur dan
para praktisi.
“Tak seorangpun
ingin tau apa yang mereka sukai….”
“Mari berjalan
lebih jauh dari mereka.”
“Kita tak kenal
mereka.”
****
Mereka meninggalkan
taman hiburan dengan transportasi publik dan kembali ke dojo.
Rencana terakhir
dari pesta ulang tahun Lee Hyun telah selesai.
Sebuah pesta
makanan dengan iga babi dan perut babi!
King In Young, Yeon
Hee Park, Yoon Soo Park menyajikan makanan tersebut.
“Selamat makan.”
“Terimakasih, nona
muda.”
Ma Sang Bom
mengambil daging yang meneteskan minyak yang dibungkus daun selada dan
memasukkannya kedalam mulutnya.
“Kau harus makan
daging saat ulang tahun.”
Para instruktur
telah menyiapkan daging untuk akhir dari pesta ulang tahun Lee Hyun.
Taman hiburan
dilanjutkan dengan makan!
Ini adalah yang mereka
rencanakan ketika mereka mengatur pesta ulang tahun.
Choi Jong Bom
dengan rajin mengambil potongan daging yang matang dengan tusukan dari
sumpitnya.
“Daging terasa
lebih lezat ketika kau memakannya bersama orang lain.” Roi Lee juga ikut
berkomentar.
“Semakin banyak
orang yang ada, semakin lezat jadinya.”
Pesta ulang tahun
tidaklah di sebuah restoran yang bagus ataupun mereka mempersiapkan suatu
hadiah spesial, tetapi itu adalah sebuah pengalaman yang hangat.
Chung Il Hoon
mengeluarkan soju.
“Ini, ambil segelas
minuman keras.”
Lee Hyun
mendengarkan dia dan dengan hati-hati mengambil gelas tersebut dengan kedua tangannya.
Chung Il Hoon mengisi gelas Lee Hyun dengan soju.
“Untuk kehidupan
kita!”
“Untuk kehidupan!”
Orang-orang bersulang dengan canggung. Melihat segalanya,
Hayan adalah orang yang merencanakan segalanya sebelumnya.
Sebuah kencan
kelompok dengan para mahasiswi kampus!
Komentar
Posting Komentar