LMS Volume 10 Chapter 6


Volume 10 Chapter 6 – Pesta Ulang Tahun


Lee Hyun mengakses internet. Dia memeriksa tanggapan pada beberapa website yang berbeda, termasuk website Royal Road.
Ini gempar.”
Jumlah posting meningkat jauh lebih banyak daripada biasanya, termasuk pada Hall of Fame.
Setengah dari mereka adalah diskusi tentang Weed.
Weed! Weed muncul lagi!
Aku adalah seorang player Continent of Magic. Weed telah muncul, sekali lagi, untuk membuat legenda di Royal Road? Seperti yang diharapkan dari dia.
God of War, Weed!
Itu mungkin tak akan lama lagi dari sekarang. Kelompok 1­2 monster telah meningkatkan pengaruh dan aktivitas mereka diseluruh benua.
Aku yakin itu adalah tanggapan pada Weed.
Setelah melihat quest milik Weed. Itu luar biasa.
Itu sulit untuk bertarung dengan naga, apakah mereka akan berhasil jika Weed tak ada disana?
Kapan pihak penyiaran akan memutarnya?

Jumlah yang sangat banyak menunjukkan kekaguman mereka.
Aku baru saja melihat semua pertarungan Weed. Bagaimana caranya kau belajar untuk menyerang seperti itu?
Dalam pendapatku, tampaknya itu sebuah tingkat master dari seni beladiri. Kurasa kau harus mengkonsentrasikan semua serangan.
Aku berhasil melakukannya pada seekor gajah!
Secara teori, menyerang titik yang sama lebih dari 10 kali akan meningkatkan damage 2 kali lipat, dan tampaknya bisa meningkat sampai 3 kali lipat lebih banyak damage.
Damage tambahan yang terkumpul secara berbeda bergantung pada tipe senjata.
Kupikir kau tak perlu melakukan hal ini untuk perburuan normal.
Itu terlalu sulit untuk pilih­pilih. Itu tak masuk akal untuk hanya menyerang tempat yang sama karena itu akan meningkatkan waktu perburuan.

Itu tidaklah mudah untuk menyerang tempat yang sama lagi dan lagi ditengah-­tengah sebuah pertempuran yang mengancam nyawa. Dalam situasi seperti itu, keserakahan akan menghasilkan menerima banyak damage!
Jadi profesi Weed adalah seorang Necromancer.
Apa saja skill­-skill Necromancer?

Profesi Necromancer menjadi lebih populer.
Hal ini tidaklah buruk untuk Lee Hyun.
“Barkhan’s Tome dan Saint’s Staff akan bernilai lebih banyak uang jika banyak orang mulai berganti menjadi Necromancer.”
Untuk profesi pertama dari kelas Wizard, harga senjata dan item­-itemnya sangat mahal. Ada kelangkaan item karena mereka berbeda dari senjata Warrior yang bisa didapatkan dari berburu monster. Tidaklah mudah bagi para Blacksmith untuk membuat senjata Wizard. Skill Blacksmith membutuhkan setidaknya tahap Intermediate untuk mempelajari bagaimana caranya untuk menciptakan senjata-­senjata itu dan lalu itu membutuhkan beberapa material khusus seperti Blessed Wood (kayu yang diberkati).
Oleh karena itu, persediaan item­-itemnya jauh lebih sedikit daripada permintaannya. Dengan kata lain, bukan hanya harganya mahal tetapi sulit untuk membeli satu set untuk profesi mereka.
“Sekitar 5 bulan aku harus mendapatkan harga yang layak jika aku jual.”
Lee Hyun memutuskan untuk menggunakan item­-item itu sambil menunggu.
Untuk beberapa item, seperti Ancient Shield harus dijual dengan cepat karena daya tahannya menurun seiring waktu tetapi itu bukanlah sesuatu yang ingin dia lakukan.
Ancient Shield memiliki sebuah pembatasan yang menyertainya. Jika dia memasukkannya ke dalam pelelangan, akan ada sangat sedikit player yang berlevel diatas 400 dan tak akan ada banyak persaingan yang memperebutkannya.
“Jika aku menjual item­-item dari Bone Dragon, aku yakin aku akan mendapatkan banyak uang.” Lee Hyun tak bisa menyembunyikan penyesalannya.
“Ancient Shield memiliki opsi spesial yaitu tak bisa diperbaiki…”
Jika perbaikan bisa dilakukan, maka menjualnya akan menjadi sebuah ide yang bagus karena banyak orang akan menginginkannya. Sayangnya, dia tak bisa mendapatkan harta karun lainnya dari Kekaisaran Nifleheim kuno.
“Jika mereka bisa diperbaiki maka mereka akan bisa dijual dengan mahal di toko­-toko antik dan kota-kota besar seperti ibukota.”
Lee Hyun membaca sepintas dari posting­posting lainnya di Hall of Fame. Sebuah party berlevel tinggi menantang Land of the Exiles.
Apakah ada seseorang mengetahui tentang Village of the Trees?
Belum ada orang yang bisa menyelesaikan quest tersebut.
Bergabunglah dengan kami dan kita bisa menjadi orang pertama yang menyelesaikannya!

Deklarasi publik mereka untuk menantang Shadow Lands!
Selain itu, mereka akan memasang cukup banyak tantangan.
Banyak player berlevel tinggi yang terkenal mengirim permintaan mereka untuk tantangan tersebut.
Lebih dari 300 player mendaftar untuk ekpsedisi itu.
“Ha, orang­-orang ini mencoba untuk mengerjakan quest tanpa mengetahui apa­-apa.”
Cukup banyak jumlah orang­-orang mengkritik tantangan tersebut tetapi komentar-­komentar mereka dianggap tak berguna.
Quest tersebut dideskripsikan dengan detail, meminta untuk menemukan sesuatu atau memburu beberapa monster yang muncul disuatu tempat. Lee Hyun mempertimbangkan informasi tersebut dan jumlah uang yang diterima. Quest tersebut tidak menyatakan hadiah untuk bergabung!
“Tak ada gunanya bekerja secara cuma-­cuma….”
Kerja keras adalah dasar dari semua quest. Informasi tentang monster sangat tak berguna. Bahkan jika kau mencari di internet, hal itu tak akan banyak membantu. Orang-­orang tetap mencari informasi baru tentang berbagai tempat berburu.
Pengetahuan adalah kekuatan!
Beberapa informasi akan tetap tak diketahui.
“Aku akan memeriksa melalui pesanku.”
Lee Hyun dengan asal­-asalan membaca pesan miliknya.
*Ding*
Sebuah pesan baru telah diterima dari seorang anggota keluarga.

Sangat sedikit orang dalam buku alamatnya dan itu mungkin neneknya atau adiknya yang mengirim pesan tersebut.
“Siapa?”
Lee Hyun melihat bahwa pesan itu dikirim oleh neneknya.
“Apa yang terjadi?”
Lee Hyun mengklik pesan itu.
Lee Hyun,
Pinggangku baik-­baik saja sekarang dan tak lagi sakit.
Rumah sakitnya sangat nyaman.
Kamu telah melihat wanita tua di rumah sakit ruangan 203, kan?
Cucunya membawa sebuah mesin pesan sebagai hadiah. Terlebih lagi, itu memiliki pilihan penutup pesan dan juga bisa memanas dan mendingin. Aku tak pernah menerima sesuatu seperti itu. Jangan khawatir tentang hal itu. Aku tak keberatan.

****
Chung Il Hoon, seperti biasanya, menanyai mereka dengan dingin.
“Hari ini adalah harinya. Kita telah merencanakan untuk hal ini, apa kalian siap?” Choi Jong Bom mengangguk secara menakutkan.
“Kita harus mempersiapkan secara sempurna. Dua, tidak, tiga kali jumlah yang diperlukan.”
“Bagaimana kalau hanya sekali….”
“Itu akan menciptakan sebuah kekacauan yang besar dari rencananya.”
Mata Chung Il Hoon meredup. Dia memiliki kegelisahan dalam mempercayai kata­kata Choi Jong Bom yang telah diperhatikan oleh saudara­-saudara yang lainnya sebelumnya.
“Itu tentunya diperlukan, kan?”
“Jika diperlukan aku akan memimpin.”
Choi Jong Bom bisa merasakan hatinya terpukul. Namun, disamping dia adalah Chung Il Hoon yang tersenyum cerah.
“Sahyung, kau tidak berencana untuk melakukan hal itu kan?”
“Itu benar. Kecuali kita melaksanakannya, kita tak akan pernah sukses.” Meski demikian, Chung Il Hoon tidak mengubah raut wajahnya.
“Kau tau tekanan dari pentingnya hari ini.”
“Tentu.”
Dia menganggukkan kepalanya.
Ini adalah hari ulang tahun Lee Hyun.
Karena dia tak pernah sekalipun memiliki pesta ulang tahun sejak dia lahir, mereka ingin memberi saudara mereka pesta ulang tahun yang terbaik!
Bukankah ini adalah suatu pemandangan yang menyentuh?
Mereka berdua. Tanpa diragukan lagi mereka akan berbagi pengalaman yang penuh arti.
Mereka tak keberatan bahwa mereka akan menggunakan beberapa pendapatan mereka.
Mereka akan bisa bertemu dengan mahasiswi kampus!
Itu adalah segalanya yang bisa mereka harapkan dalam mimpi mereka.
Itu juga sebuah kesempatan yang bagus karena Ahn Hyundo sedang dalam perjalanan bisnis.
Chung Il Hoon berkata lagi.
“Semuanya lakukan yang terbaik. Jika semuanya berjalan dengan baik maka itu akan sukses. Menurutmu berapa tahun lagi yang tersisa yang kita miliki dalam kehidupan kita?”
“Mungkin sekitar 50 tahun atau lebih?”
“Ya, selama waktu itu kau harus makan makanan sendiri dan tidur sendirian ketika kau lelah… Jadi camkan dalam pikiran bahwa bergantung pada bagaimana hasilnya hari ini, kau mungkin akan hidup sendirian selama 50 tahun atau bersama sebuah keluarga yang harmonis.” Ekspresi pada wajah Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee berubah.
Chung Il Hoon bisa memberi mereka semangat.
Rencananya sangat menakjubkan. Itu bisa membuat anak­anak itu bersedia membantu! Mereka selalu meminta bantuan.
Sejak mereka mulai bermain Royal Road, mereka selalu meminta bantuan pada Pale.
Karena mereka mengetahui itu adalah ulang tahun Lee Hyun, mereka janji akan datang.
Gadis­-gadis sangat sulit untuk didapatkan.
Jae Lynn, dikenal sebagai Hwaryeong berjanji untuk datang.
Kim In Young — Irene, Yeon Hee Park — Romuna, dan Yoon Soo Park — Surka, semuanya akan datang di siang hari karena alasan keluarga.
Ini akan menjadi sebuah ulang tahun yang menyenangkan.Chung Il Hoon tertawa puas.
****
Lee Hyun mengunjungi dojo lebih awal hari ini untuk berlatih.
Tetapi tanpa mengetahui apa yang direncanakan saudara seperguruannya, mereka membawa dia ke suatu tempat. “Ayo pergi!”
Intruktur dojo! Selain itu mereka bergabung dengan sejumlah besar 70 praktisi dengan wajah, mata, dan semangat yang besar.
“Sahyung, kemana kita akan pergi?”
Lee Hyun bertanya dengan suara pelan.
Roi Lee menjawab dengan suara muram.
“Pergi ke taman hiburan.”
“Untuk apa kita pergi kesana? Apa kau akan bertarung?”
“Kita akan naik roller­coaster dan bermain game. Bahkan kamu punya hari libur kadang­-kadang, tidakkah kau berpikir begitu? Ayo pergi.
“Ya.”
Lee Hyun menggelengkan kepalanya.
Bahkan jika mereka akan pergi ke taman hiburan, ekspresi wajah dari orang­orang itu tidak sesuai dengan hal itu. Suasana yang berat tercipta saat mereka lewat.
Jangan gagal.
Selamat ulang tahun.
Itu adalah sebuah tanggung jawab yang sangat berat untuk tetap tenang. Mereka dengan hati-­hati berpakaian setelan hitam, merasakan tidak nyaman dan canggung secara samar­-samar.
Kelompok itu naik kereta. Dojo itu memiliki sebuah kendaraan untuk transportasi, tetapi mereka secara sengaja memutuskan untuk menggunakan kereta.
Orang­-orang pergi ke taman hiburan menggunakan transportasi publik.
Tak satupun dari para praktisi ataupun para instruktur yang pernah pergi ke sebuah taman hiburan sejak mereka anak-­anak. Menanyakan pada internet, akan ada banyak trafik dan transportasi yang lainnya yang akan direkomendasikan. Dengan hal itu dalam pikiran, mereka memutuskan untuk naik kereta.
“Hei, hari ini apa kita akan pergi ke rumahmu untuk bermain beberapa permainan?”
“Tadi malam aku menari di club dengan seorang pria… dan aku berpegangan tangan dengan dia!”
Ada keheningan yang berat didalam kereta saat kereta itu dipenuhi dengan pria­-pria berbahu kokoh yang berpakaian hitam.
“……”
Para siswa dan semua orang berhenti berbicara. Ketika ada banyak penumpang di kereta itu, terjadi pertarungan yang sengit memperebutkan tempat duduk. Perjuangan untuk mendapatkan tempat duduk yang lebih nyaman!
Tetapi beberapa orang berdiri dalam diam ditempat. Semua orang tidak tau apa yang sedang terjadi.
“Ahem, itu terasa lebih nyaman untuk berdiri.”
“Ya, itu lebih baik untuk kebugaran….”
40 sampai 50 orang berdiri. Bahkan orang tua yang duduk didekat sana menjadi khawatir.
“Huh? Kenapa mereka berdiri?”
“Ya.”
Roi Lee dan Ma Sang Bom tidak duduk dikursi manapun. Terbiasa dengan kenyamanan membuat tubuh semakin lemah. Itu diperlukan untuk menggerakkan tubuh dimanapun. Oleh karena itu, sangat normal bagi mereka untuk berdiri di dalam transportasi publik. Para instruktur dan para praktisi berdiri bersama dengan orang­-orang biasa.
Apakah orang­orang ini adalah mafia? Lihatlah mata mereka….
Tampak seperti otot­-otot mereka akan merobek pakaian mereka.
Kupikir mereka akan melakukan sesuatu yang ilegal.
Polisi. Kurasa itu adalah ide yang bagus untuk menelepon polisi….Ketika mereka sampai di sebuah stasiun, pintu kereta terbuka.
“Huh, ada kursi kosong?”
“Itu sangat tidak biasa. Mungkin kita beruntung kali ini.”
Para penumpang baru sangat senang untuk melihat kursi kosong, tetapi kemudian mereka melihat para praktisi.
“……”
Para penumpang berdiri diam­-diam. Mereka tak berani untuk duduk saat melihat wajah­wajah kasar dari para instruktur dan para praktisi.
Kenapa terasa begitu buruk untuk mengambil tempat duduk?
Aku lebih baik duduk. Lalu aku bisa merasa nyaman.
Lebih banyak penumpang dipaksa untuk khawatir. Namun, para praktisi tak mempedulikannya. Mereka harus menghibur Lee Hyun bagaimanapun juga!
Mereka bertanya-­tanya tentang orang­-orang yang berdiri, tetapi mereka tidak peduli jadi hal itu diabaikan.
Itu pasti semacam anutan untuk berdiri didalam kereta huh?
Kalau dipikir-­pikir, itu bagus untuk kesehatan mereka.
Tak satupun orang yang duduk didalam kereta sampai kelompok itu mencapai tujuan mereka.
“Lee Hyun, sebelah sini!”
“Kesini!”
Didepan pintu masuk utama dari taman hiburan. Hayan, Oh Dongman, Shin Hye Min, Jae Lynn dan Choi Ji Hoon menunggu bersama­sama.
“Hayan, apa yang kamu lakukan disini?”
Lee Hyun bertanya dengan aneh. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh yang diberitahukan pada dia.
Selain perilaku tidak normal dari para praktisi, Oh Dongman, dan Jae Lynn, dia tidak menyangka untuk bertemu Choi Ji Hoon.
Hayan membuka mulutnya dan tersenyum.
“Oppa. Hari ini adalah ulang tahunmu!”
“Ulang tahun?”
Lee Hyun mulai menghitung tanggalan. Ini memang hari ulang tahunnya. Karena dia tak pernah merayakan ulang tahunnya, dia sudah lupa.
“Bukankah alasan kami disini untuk ulang tahunmu?”
“Oppa tak pernah pergi ke taman hiburan sebelumnya jadi…”
“Maksudku, taman hiburan eklusive untuk orang kaya…”
Jae Lynn, Oh Dongman, dan Shin Hye Min bingung pada kata-­kata Lee Hyun.
Kapan taman-­taman hiburan menjadi milik kelas yang lebih tinggi? Para instruktur dan para praktisi menanggapinya secara umum.
“Dalam kenyataannya, kau pergi ke sebuah taman hiburan apabila kau menghasilkan sejumlah uang yang lumayan. Itu adalah sebuah keputusan yang besar apakah akan pergi atau tidak.”
“Seorang seniman beladiri kesepian berada di sebuah taman hiburan….”
“Bukankah itu lebih dari 5.000 won sekali naik?”
Para instruktur menghabiskan uang mereka dalam jumlah yang cukup besar. Untuk kamar dan papan di dojo, mereka tidak menghasilkan banyak uang untuk dihabiskan. Karena itulah sulit bagi mereka untuk menghabiskan lebih dari 10.000 sampai 20.000 won untuk sesuatu.
Lee Hyun duduk, karena kapanpun dia mengeluarkan uang pada sesuatu, bahkan menaiki permainan, hatinya sedikit terluka.
“Ehem! Aku lebih suka bersantai dirumah.”
Hayan meraih lengan Lee Hyun dan membawa dia masuk.
“Aku sudah punya tiket gratis. Dengan ini kamu bisa memainkan permainan dan naik roller coaster secara gratis.”
Hayan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap Lee Hyun. Karena dia tidak suka membuang-­buang uang dan waktu, dengan ini dia tak akan punya alasan untuk tidak pergi. Yang lainnya mengikuti dibelakang Lee Hyun dalam sekejap.
Shin Hye Min menanyai mereka.
“Apa yang ingin kau naiki dulu?”
Jae Lynn tidak membuang-­buang waktu.
“Viking? Atau roller coaster?”
Roller coaster adalah mekanisme berkecepatan tinggi yang bergerak mengikuti rel diudara. Itu adalah permainan yang paling populer.
Shin Hye Min secara mental telah kelelahan karena terus­-menerus sibuk dengan siaran harian dan diam­-diam ingin merasakan kesenangan dari permainan.
“Ayo naik roller coaster terlebih dulu.” Naik roller coaster terlebih dulu!
Mengingat jumlah orang yang mengunjungi taman tersebut di jam­-jam awal begitu sedikit, berkat hal inilah mereka bisa mendapatkan giliran mereka dengan cepat.
Lee Hyun duduk didepan dengan Jae Lynn, diikuti Oh Dongman dan Shin Hye Min, serta Hayan dan Choi Ji Hoon berpasangan.
Hal ini tak bisa dihindari lagi karena rasio dari laki­-laki dan perempuan.
Bagus sekali.
Hari ini adalah pertama kalinya Ji Hoon bertemu dengan adik Lee Hyun.
Bukan hanya berburu dan berpetualang di Royal Road. Sangat berbeda bertemu dia di kehidupan nyata.
Dengan kata lain, dia tertarik pada Hayan.
Dia telah bertemu dengan banyak wanita, tetapi dia tak pernah merasakan emosi seperti ini sebelumnya.
Melakukan hal ini dan menghabiskan sepanjang hari bersama dia. Ya, tidak buruk.
Ji Hoon tersenyum cerah. Kemudian dia menerima sebuah tepukan ringan pada bahunya dari Ma Sang Bom.
“Perhatikan punggungmu.”
“Apa?”
“Kenali dulu siapa itu…”
Perasaan ngeri menyerang wajah Ji Hoon.
“Hooo hooo hooo.”
Roi Lee tersenyum.
Para praktisi tidak berusaha untuk mendekati Hayan, karena hal itu akan mengancam nyawa mereka. Bagi mereka, Ji Hoon tampak sangat keren.
Kemudian roller coaster itu naik ke puncak dan saat roller coaster itu turun, Oh Dongman, Shin Hye Min, Jae Lynn, Hayan dan Ji Hoon semuanya mulai berteriak.
“Kyaaaaah!”
“Wheeeee!”
Lee Hyun dan para praktisi tidak tertarik tentang hal itu.
Benar­-benar menakutkan ketika aku sedang mengukir kepala Ice Dragon.
Memahat bongkahan es setinggi ratusan meter dan bergantungan pada seutas tali. Tubuh menggantung disana, dengan angin yang terus­menerus mengganggu. Dibandingkan dengan pengalaman itu, duduk disini bisa dianggap sebagai latihan.
Para instruktur juga tenang.
“Sudutnya harus lebih curam lagi…..”
“Jika kita jatuh dari sini, bahkan dalam situasi yang terburuk, tak masalah jika kau merelakan kaki.”
“Kita bisa mengurangi kecepatan jatuh dengan memutar tubuh beberapa kali untuk mengurangi kekuatannya.”
“Bisakah kita melompat dari sini?”
Membicarakan tentang hal­-hal semacam itu sangat menakutkan dalam arti tertentu.
Berkat hal itu, sedikit orang yang berteriak karena permainan roller coaster yang aneh tersebut!
Apa­-apaan kalian?
Orang-­orang yang ditugaskan pada permainan itu bertanya­-tanya.
Di Viking, hal yang sama terjadi.
Lee Hyun dan para praktisi duduk diam tak melakukan apa­-apa. Sama seperti permainan yang pertama tanpa perubahan apapun.
Oh hal ini tidak menghabiskan uangku! Karena aku tidak menggunakan uang, aku harus menikmatinya. Tetapi Lee Hyun masih tampak marah.
Pada akhirnya mereka menyerah pada permainan yang lebih lama.
“Jika dia tidak takut pada permainan tersebut maka kita harus mencari sesuatu yang lain.” Jae Lynn berkata dengan malang.
Itu sangat jauh dari Lee Hyun dan para praktisi untuk menikmati kesenangan dan ketegangan dari taman hiburan.
Kemudian Oh Dongman memiliki sebuah ide.
“Daripada mencari permainan… Bagaimana kalau kita pergi ke kebun binatang?” Mata Hayan berkedip­-kedip penuh harap.
“Kebun binatang?”
“Ya, tempat ini sangat besar tetapi kebun binatang juga sama besarnya. Bukankah itu akan lebih menyenangkan daripada duduk di sebuah roda saat roda itu berputar?”
“Tentu.”
Jadi, mengubah tujuan mereka, kelompok itu memutuskan untuk pergi ke kebun binatang kali ini.
****
Ada seekor jerapah.
Anak­-anak yang berusia sekitar 6 tahun sedang melihat jerapah.
Sekelompok anak-­anak telah datang untuk melihat.
“Lihat, itu adalah seekor jerapah!”
“Tampak sangat keren.”
Para gadis­-gadis muda tersenyum dengan mata cerah.
“Cantik sekali.”
“Hewan-­hewan itu begitu manis. Whoa! Lihat lehernya panjang!” Itu adalah sebuah pemandangan yang harmonis.
Mereka dengan damai berjalan-­jalan bersama para jerapah.
Kemudian sebuah suara berbahaya datang dari belakang!!
“Para jerapah, apa mereka enak?”
“Itu mungkin tak enak karena kita mungkin harus memasaknya dalam waktu yang lama.”
“Tetapi dengan garam, itu mungkin cukup lezat untuk dimakan. Suatu hari, aku berlatih di Afrika. Aku begitu lapar. Jika aku bisa menangkap seekor singa, maka aku pasti memakannya.”
“Apa kau merasa nyaman memakan hewan­-hewan herbivora?”
“Kita bisa datang dan mendapatkannya dimalam hari….” Sseueuk!
Para instruktur dan para praktisi!
Mereka menatap para jerapah sambil berbicara.
“Waaaa oooooohh aaaahhhhhhh!”
Hal ini membuat anak-­anak kecil menangis.
Area yang sepenuhnya tak berdosa telah sepenuhnya dihancurkan oleh mereka.
Para instruktur dan para praktisi harus pergi ke sisi yang lain.
Unta dan kuda.
“Hei, seperti apa rasanya mereka?”
“Kupikir aku akan bersenang­-senang memilih apa yang akan dimakan.”
“Itu mungkin sebuah ide yang bagus untuk memanggang dan memakannya.”
Mereka menatap beruang kutub sambil secara terang-­terangan menunjukkan nafsu makan mereka yang tak pernah terpuaskan.
“Yah, lihat dia.”
“Wow, menatapnya membuat mulutku penuh dengan air liur.”
“Empedu dan kaki… dia memakan apapun yang mereka lemparkan padanya. Jika seseorang memakannya, mereka bisa makan tanpa henti selama setahun….” Mata para instruktur dan para praktisi bersinar menyeramkan.
Sampai pada tingkat yang bahkan beruang kutub akan lari ketakutan.
Berang­-berang, lumba-­lumba dan buaya menderita nasib yang sama. Bisa dipahami, itu bahkan lebih buruk bagi para burung.
Tetapi hal itu tidak termasuk hewan-­hewan yang diharapkan.
Monyet, gorila, babi!
Para praktisi suka melihat perilaku jenaka mereka yang lucu.
“Sepertinya aku menyukainya.”
“Aku hanya tak bisa berhenti melihat.” Lee Hyun menikmati kebun binatang tersebut.
Sudah lama sekali sejak dia liburan.
Dia tak pernah berlibur setelah dia mulai bermain Royal Road. Pemikiran tentang mengambil hari libur sangat tak tertahankan karena biaya bulanannya mahal. Namun dia tak menyesali datang ke kebun binatang ini bersama adik dan teman-­temannya.
“Suatu hari aku akan datang kesini lagi bersama keluargaku.” Itu akan terjadi dalam 10, atau mungkin 20 tahun.
Tetapi sekarang ini dia begitu damai dan senang,
Bahkan ketika saatnya untuk pergi, Jae Lynn menolak untuk meninggalkan sisi Lee Hyun.
Dia sedang dalam sebuah misi untuk menjadi semakin dekat dengan Lee Hyun hingga mereka bisa menjadi kekasih.
Oh Dongman, Shin Hye Min, Ji Hoon berusaha untuk tetap sejauh mungkin dari para instruktur dan para praktisi.
“Tak seorangpun ingin tau apa yang mereka sukai….”
“Mari berjalan lebih jauh dari mereka.”
“Kita tak kenal mereka.”
****
Mereka meninggalkan taman hiburan dengan transportasi publik dan kembali ke dojo.
Rencana terakhir dari pesta ulang tahun Lee Hyun telah selesai.
Sebuah pesta makanan dengan iga babi dan perut babi!
King In Young, Yeon Hee Park, Yoon Soo Park menyajikan makanan tersebut.
“Selamat makan.”
“Terimakasih, nona muda.”
Ma Sang Bom mengambil daging yang meneteskan minyak yang dibungkus daun selada dan memasukkannya kedalam mulutnya.
“Kau harus makan daging saat ulang tahun.”
Para instruktur telah menyiapkan daging untuk akhir dari pesta ulang tahun Lee Hyun.
Taman hiburan dilanjutkan dengan makan!
Ini adalah yang mereka rencanakan ketika mereka mengatur pesta ulang tahun.
Choi Jong Bom dengan rajin mengambil potongan daging yang matang dengan tusukan dari sumpitnya.
“Daging terasa lebih lezat ketika kau memakannya bersama orang lain.” Roi Lee juga ikut berkomentar.
“Semakin banyak orang yang ada, semakin lezat jadinya.”
Pesta ulang tahun tidaklah di sebuah restoran yang bagus ataupun mereka mempersiapkan suatu hadiah spesial, tetapi itu adalah sebuah pengalaman yang hangat.
Chung Il Hoon mengeluarkan soju.
“Ini, ambil segelas minuman keras.”
Lee Hyun mendengarkan dia dan dengan hati­-hati mengambil gelas tersebut dengan kedua tangannya. Chung Il Hoon mengisi gelas Lee Hyun dengan soju.
“Untuk kehidupan kita!”
“Untuk kehidupan!”
Orang-­orang bersulang dengan canggung. Melihat segalanya, Hayan adalah orang yang merencanakan segalanya sebelumnya.
Sebuah kencan kelompok dengan para mahasiswi kampus!


Komentar