LMS Volume 10 Chapter 4


Volume 10 Chapter 4 – Seni Serangan Titik Tunggal


“Sswaeaeaeaek!”
Dark Spear merobek udara dengan tajam dan meluncur dalam garis lurus, menembus sayap Bone Dragon.
“Kkeueoeoeo!”
Bone Dragon melolong. Naga itu menjeritkan rintihan kesakitan.
“Itu hanya permulaan.”
Disisi lain Weed hanya tersenyum. Sebelum membunuh Bone Dragon itu, dia menikmati menonton naga itu menggeliat kesakitan.
Kebahagiaan Weed sebanding dengan penderitaan naga itu!
Biasanya, dia tak diragukan lagi akan mengeluarkan senyum busuk, tetapi sekarang dia adalah seorang Skeleton, dia bebas untuk tertawa keji. Karena itulah, dia tertawa, secara signifikan menyebarkan persendian rahangnya.
Lebih kejam daripada siapapun juga.
“Huahahahahaha!”
Weed tiba­tiba tertawa terbahak­bahak.
Dia mengeluarkan potion merah dalam jumlah yang banyak dari ransel miliknya.
Ramuan pemulihan yang cepat.
Itu adalah minuman yang dengan cepat menyembuhkan luka. Sangat diperlukan karena seseorang tidak bisa membelinya.
“Para Sahyung, berkumpul disini!”
55 Geomchi masih hidup. Dengan kehidupan yang melebihi kecoa, mereka bertahan dalam pertempuran melawan para monster.
“Ada apa?”
“Apa yang terjadi?”
Para Geomchi berkerumun ditempat berkumpul.
“Jika kalian dalam bahaya, minumlah ini.”
Weed memberi masing­masing dari mereka 9 potion merah, tak lupa untuk menambahkan beberapa kata.
“Sungguh aroma yang menyenangkan.”
“Ooooooo.”
Para Geomchi bersorak.
Bagi mereka, barang­barang semacam ini dianggap sama seperti makanan yang lezat!
Geomchi39 membuka tutup dari potion.
“Oh, aroma yang lembut.”
Potion HP tersebut sangat menyegarkan dan sederhana.
Terbuat dari darah Troll, potion tersebut tak disangkal lagi adalah minuman yang nikmat.
Para Geomchi memandang ini sebagai memakan makanan yang lezat.
“Lezat.”
Geomchi39 belum memerlukan potion itu sekarang ini, jadi ketika dia hendak meminum potion tersebut, Weed mengatakan sesuatu yang membujuk.
“Tetapi….”
“Hmm?”
“Geomchi16 adalah seorang prajurit yang mulia.”
“Uh, apa maksudmu?”
Geomchi39 cukup terkejut, matanya menyipit. Orang mati tak tertahankan karena sengaja melarikan diri dari bahaya.
“Apa yang terjadi sebenarnya?”
“Yah…. faktanya adalah, hal itu berhasil terhadap seorang wanita yang dia sukai dalam pasukan ekspedisi, kakak.”
“Apa yang ada dalam pikiran wanita itu yang membuat orang yang menyukainya mati?”
“Geomchi16 bertarung untuk menjauhkan para monster dari wanita itu dan mati dengan gagah berani, jadi wanita itu mendaftarkan dia sebagai teman.” Daftar teman!
Mata Geomchi39 berkilauan dan ribuan foto masuk dalam pandangan. Para Geomchi yang berkumpul untuk mendapatkan potion juga tersentak.
“Penghinaan untuk mendaftarkan teman…..”
“Apa kau bercanda?”
“Sampai sekarang, kupikir kita hanya memiliki kemampuan untuk mendaftarkan teman hanya diantara kita saja.”
Geomchi39 dengan ragu­ragu bertanya.
“Apa kau mengatakan dia benar­benar mendaftarkan seorang wanita sebagai teman menggunakan metode itu?”
“Ya, pasti.”
“Kau melihatnya dengan matamu sendiri, bukan dalam mimpi, kan? Ini bukan suatu cerita berdasarkan rumor­rumor konyol yang kau dengar?”
“Aku mendengar laporannya secara langsung dari dia. Wanita menyukai pria kuat, melawan Bone Dragon sambil terlihat mengagumkan, bahkan jika kau gagal, kau mendemonstrasikan keberanianmu jadi pikiran mereka tentunya akan memiliki pemikiran yang positif.” Geomchi39 menggenggam senjatanya.
“Weed.”
“Ya, sahyung?”
“Informasi yang bagus, terimakasih sudah memberitahu. Euaaa! Perjaka tua ini berhutang budi padamu.”
Geomchi39 berlari kearah Bone Dragon dengan segala kekuatannya. Tak peduli seberapa kuat Bone Dragon itu, hal itu tak semenakutkan mencuci piring sendirian!
Geomchi39 yang kesepian meraung. Para Geomchi yang lain kemudian juga ikut menyerbu dengan ganas.
“Bunuh mahluk itu!”
“Harus mati seindah dan seelegan mungkin!”
Lagipula, mereka tak punya pemikiran untuk mundur.
Lebih dari siapapun juga, para Geomchi menikmati pertempuran, tak mungkin mereka akan selalu melihat lawan sebagai beban.
Sejauh ini, pasukan ekspedisi dalam diam beristirahat ketika ada kesempatan dalam pasukan Wizard dan Priest.
“Semua Mana aku kumpulkan disini… Biarkan cahaya terang ini membakar musuh dan menjadi sebuah serangan kemarahan. Mana Burn!” Serangan Mana Burn milik Wizard!
Bone Dragon yang terbang rendah di langit menghantam tanah sekali lagi karena serangan Mana Burn tersebut.
Para Priest juga bergabung.
“Ionisasi kekuatan. Berilah aku kekuatan untuk melakukan hal­hal yang benar dan mengalahkan monster. Berilah hambamu kekuatan untuk memperoleh kembali kecerahan. Aku tak takut pengorbanan ataupun bimbingan terhadapku.”
Sihir suci ultimate yang hanya tersedia bagi para Priest yang telah menyelesaikan tingkatan kedua mereka.
Noble Sacrifice!
Itu adalah sebuah teknik yang mengorbankan semua HP dan MP untuk menyerang musuh.
Damage’nya lebih banyak daripada Mana Burn milik Wizard, tetapi para Priest tak bisa bertahan setelah mengeluarkannya.
Mereka kehilangan nyawa mereka setelah menggunakannya.
Bahkan setelah kematian dari para Priest, kelompok pasukan ekspedisi masih terus bertarung dengan keras.
Benar­benar sebuah upaya terakhir!
“Kyaoo! Para manusia pengecut! Pertaruhkan harga diri kalian dalam pertempuran ini dan bertarunglah secara terhormat!”
Tubuh Bone Dragon berkobar. Dari dalam tubuhnya, api yang panas keluar dan berkobar­kobar berkat Noble Sacrifice milik para Priest.
Bone Dragon berjuang dengan penuh kesakitan karena serangan tersebut.
Sayangnya, pengorbanan dari para Priest memberikan kerusakan yang mematikan pada para undead dan para vampir.
“Kilauan cahaya panas yang memuakkan. Mereka menghancurkan kekuatan kami, penguasa malam.” Noble Sacrifice juga mempengaruhi Tori.
Tori dan para Vampire yang bertarung dengan berubah menjadi kelelawar sampai sekarang, berubah menjadi abu karena Noble Sacrifice milik para Priest.
Bukanlah kematian total, tetapi mereka menerima serangan yang kuat dan menghilang!
Namun, sekarang ada kesempatan.
Para Geomchi dan para Dark Gamer menyerang habis­habisan dengan mengacungkan pedang dan sejata mereka pada Bone Dragon.
Bunuh Bone Dragon!
Tetapi Bone Dragon itu tidak menyerah.
“Manusia­manusia bodoh! Rasakan kemarahanku!”
Naga itu mengayunkan ekornya yang seperti cambuk yang panjang untuk menyerang para manusia.
“Icebolt!”
Icebolt terasa seperti hujan dari langit. Para Geomchi, para Dark Gamer dan Seoyoon juga menghadapi Icebolt tersebut.
Bone Dragon itu menerima damage dari sihir dengan mengorbankan seluruh area.
Icebolt jatuh secara acak dengan indah.
“Kkyaahak!”
“Tolong aku!”
Para Wizard, Elementalist, dan Priest yang telah kehilangan kekuatan mereka adalah yang mati terlebih dahulu.
Disepanjang Valley of Death, tak ada tempat untuk menghindari Icebolt yang berjatuhan.
Kau hanya bisa menyerapnya dengan tubuhmu!
“Tombak kegelapan turun. Tombak yang terlahir dari kegelapan, menembus jantung musuh.
Muncullah, Dark Spear!”
Segera setelah Weed memulihkan Mana miliknya, dia mengeluarkan Dark Spear lagi dan kemudian dalam diam mendekati Bone Dragon itu.
҅Lebih baik untuk dekat dengan tubuh besar itu.҆
Weed dengan ganas menusuk Bone Dragon dengan tombak itu.
Tak diperlukan untuk serangan spesial.
Hack!
Sosok gigantik yang terbaring ditanah diserang oleh banyak serangan.
Bergerak pada kecepatan yang spektakuler, para Geomchi sampai, tetapi mereka berhadapan dengan resistensi sihir pada saat itu, membuat mereka tak bisa menebas Bone Dragon.
Bukannya level atau skill, itu adalah tindakan naluri.
Mereka mengkombinasikan pergerakan mereka dan menyerang Bone Dragon.
“Bunuh dia!”
“Kita bisa menang dengan cara ini.”
Berkat pengorbanan dari para Wizard dan para Priest, tubuh besar milik Bone Dragon terjebak diatas tanah, memungkinkan naga itu untuk diserang.
Meski demikian, Bone Dragon yang besar tersebut masih memiliki 20% HP yang tersisa.
Tiba­tiba, mata Bone Dragon bersinar terang. Dia membuka mulutnya dan menghirup nafas dalamdalam.
“Sial!”
“Semuanya, menjauh dari sini!”
Weed, para Geomchi dan para Dark Gamer memegang senjata mereka dan mundur saat segalanya terbakar.
Serangan nafas!
Skill menyerang terkuat milik Bone Dragon, nafas meluap dari mulutnya adalah sebuah tanda akan disemburkan.
“Berapa kali dia bisa menggunakan serangan nafasnya?” Prioritas utama Weed adalah menghindar.
Bone Dragon mengangkat kepalanya dari tanah, dan menyiapkan nafasnya yang tak sempurna dan menembak.
Puhwahwahwahwak!
Nafas ditembakkan kearah tanah!
Tanah es dibawah meleleh.
Menggunakan rekoil dari nafasnya, dia naik ke udara dan terbang. Setelah berada di udara, nafas tersebut mulai menyebar kemana­mana. Nafas itu sangat lemah dibandingkan dengan nafas yang pertama. Meski demikian, tak cukup banyak kekuatan yang tersisa.
Sampai sekarang, para Geomchi dan para Dark Gamer hampir tidak mengelak, sekarang mereka meleleh.
Sebagai usaha terakhir untuk memulihkan energi mereka, para Geomchi meminun potion, tetapi potion tersebut pada dasarnya hanya memberi rangsangan tingkat pemulihan HP dalam waktu yang singkat. Jumlah yang pulih karena potion tersebut tak bisa dibandingkan dengan HP yang hilang karena serangan tersebut.
Setelah serangan kuat tersebut, para Geomchi melemah dan tak bisa mengatasi hilangnya nyawa.
Para Dark Gamer dan para Geomchi adalah sisa­sisa terakhir dari para Warrior yang bertanggung jawab untuk pertarungan jarak dekat.
Pertama dan terpenting, Weed dan Seoyoon menyadari bahwa hanya ada sedikit Paladin yang selamat yang bisa menyembuhkan diri mereka sendiri, jadi mereka dengan cepat melarikan diri.
Namun, Bone Dragon yang terbang diudara tampaknya memiliki cadangan kekuatan yang tersisa.
“Aku akan menghancurkan segalanya! Demon Spear!” Sebuah tombak besar muncul didepan Bone Dragon.
Namun, dibandingkan dengan Dark Spear yang Weed ciptakan, itu adalah sebuah black magic berlevel lebih tinggi!
Serangan sihir tingkat tinggi yang membutuhkan setidaknya perubahan ke­3 dalam profesi black magic.
Sangat mungkin bahwa karena Bone Dragon itu menggunakan nafasnya sampai sekarang dan hampir kehabisan Mana miliknya, dia sekarang terpaksa menggunakan skill terbaiknya.
Weed tidak lupa untuk menargetkan pada celah diantara sayap dan tulang rusuk milik Bone Dragon.
Jaraknya cukup untuk menyerang monster yang diam.
Sswaeaeaeaek!
Demon Spear mengeluarkan suara yang ganas saat tombak itu terbang kearah Weed.
Sebuah badai terbentuk dari tombak hitam besar tersebut.
Menggunakan kekuatan pengendaliannya, si Bone Dragon tidak melewatkan targetnya.
“Sial!”
Weed berbalik dan berlari.
“Deat Knight! Para undead didepan, blokir tombak itu!”
Dengan beberapa undead yang tersisa, kerumunan itu tak berguna.
Mereka entah bagaimana berhasil mengurangi kekuatan dari Demon Spear dalam sebuah usaha untuk selamat, tetapi Demon Spear tersebut tetap menembus secara langsung tubuh­tubuh dari para undead!
Ternyata sangat tidak mungkin bahwa Death Knight dan para undead memiliki cukup pertahanan untuk menahan serangan tersebut.
Tubuh­tubuh berlubang dari para undead menghilang seperti debu.
“Maaf master!”
Bahkan si Death Knight Van Hawk menghilang.
Demon Spear tersebut sekarang mendekat tepat didepan Weed.
҅Tak pernah terpikir aku akan mati dua kali dalam satu hari. Hari ini benar­benar hari terburuk yang pernah ada.҆
Kekuatan dari Blood Necromancer, the Power to Reject Death!
Kelemahan terbesarnya telah muncul.
“Cold Sealed Eyes!”
Weed menutup matanya.
Akhirnya, segalanya akan berakhir.
҅Jika aku beruntung, mungkin aku akan selamat.҆
Tetapi setelah beberapa detik, tak ada rasa sakit yang terasa.
“Apa tombak itu meleset? Mustahil.”
Weed membuka matanya. Kemudian dia melihat wanita didepan dia memblokir tombak itu.
Seoyoon!
Dia mengorbankan tubuhnya untuk memblokir Demon Spear, tetapi sebagai pertukarannya, Seoyoon sekarat.
Weed mengeluarkan perban miliknya dengan buru­buru, tetapi HP milik Seoyoon sudah hampir habis.
Tak peduli apa yang digunakan Bone Dragon sejauh ini, Seoyoon bisa menahannya.
Namun, dengan wajah cemas dan tak sabaran, Seoyoon membuka mulutnya.
“Teman…..”
Melakukan sesuatu yang tak bisa dibayangkan!
Tak pernah dalam mimpinya, Weed berpikir Seoyoon akan mengatakan kata itu.
Apa dia tidak bisu?
Bahkan Seoyoon sendiri mengeluarkan ekspresi terkejut pada kata itu.
Sebuah suara yang jernih dan cemerlang, seolah­olah datang dari surga.
Weed kemudian mendengar suara dari seseorang yang kaku.

Seoyoon meminta untuk mendaftarkan kamu sebagai teman. Apakah kamu menerimanya?

Weed dengan cepat mengangguk.
“Ya.”

Seoyoon telah didaftarkan sebagai teman.

Hanya untuk sesaat, tetapi Seoyoon mati dengan wajah yang agak lega.
Ketika Seoyoon mengetahui tentang serangan nafas pertama dari Bone Dragon dikeluarkan, sebagian dari hatinya sepertinya hancur.
Weed. Dia mati.
Sebenarnya, waktu yang mereka habiskan bersama­sama tidaklah lama, tetapi perasaannya diamdiam tumbuh.
Menatap patung-­patung yang dibuat Weed, dia menemukan kehangatan.
Makan makanan yang dibuat Weed, dia mempelajari sebuah kebahagiaan sederhana.
Dimanapun mereka bersama­-sama, dia bisa merasa nyaman.
Itulah seorang teman.
Seoyoon mengetahui Weed tewas karena Bone Dragon itu, dia tidak tau kenapa dia merasakan suatu kemarahan yang besar seperti itu.
Seperti yang diduga dari seorang Berserker, untuk pertama kalinya dia menyerahkan tubuhnya pada kemarahan.
Tanpa mempedulikan nyawanya, dia menyerang Bone Dragon!
Tetapi entah bagaimana, Weed selamat.
Bentuk tubuhnya telah banyak berubah, tetapi Geumini dan para Wyvern yang muncul bersama Weed tak salah lagi.
Dari suara­suara dari kru ekspedisi, dia mendengar ceritanya juga.
Kau hidup.
Seoyoon sendiri merasa sedikit kegembiraan. Di sudut hangat dari hatinya, dia merasa lega.
Kau tak perlu khawatir.
Tersipu sendirian dalam harapan, dia dalam diam mencurahkan dirinya pada pertempuran.
Lagipula, aku bukanlah seseorang yang bisa menerima cinta. Sekali lagi aku tidak diinginkan oleh orang lain.
Di sudut pikiran dan hatinya, dia hanya berencana untuk tetap bersama Weed sampai quest milik Weed selesai dimana mereka akan saling berpisah.
Dari awal, itu adalah pilihan yang wajar bagi seseorang seperti dirinya yang tak terbiasa untuk bersama dengan orang lain.
Kesimpulan semacam itu telah dibuat.
Tetapi ketika Demon Spear terbang kearah Weed, bertentangan dengan pikirannya, tubuhnya bergerak terlebih dulu.
Tidak!
Seoyoon memblokir tombak itu di depan Weed.
Itu sangat wajar bagi dia tidak bisa melanjutkan bertarung setelah menerima serangan kritikal dari Demon Spear.
Mati.
Seoyoon memiliki sebuah firasat dari kematian.
Tak ada penyesalan tentang level atau skill.
Bagaimanapun juga, pengaruh dari hal­-hal semacam itu bahkan bukan untuk berburu.
Sambil berburu sendirian, dia telah mengalami kematian yang tak terhitung jumlahnya.
Pembatasan akses selama sehari, karena itulah, dia berubah dan berusaha untuk tidak mati jika memungkinkan, pada akhirnya ketakutan dari kematian itu sendiri menghilang.
Jika kau mati di dekat desa atau di dalam gua, kau akan dibangkitkan di zona aman. Namun, masalahnya adalah dimana tempat itu berada dan kemana harus pergi untuk mencari Weed.
Untuk bertemu orang ini sekarang dan sekali lagi sangat tidak mungkin. Jika kebetulan kami tidak bersimpangan di negeri yang luas ini, aku tidak akan bisa bertemu dia lagi. Perpisahan selamanya…. Seoyoon bingung dengan gejolak yang tiba-­tiba dalam hatinya.
Berpisah dengan seseorang.
Setelah percaya bahwa dirinya tidak menerima cinta, dia tidak tau perpisahan selamanya dengan seseorang akan menghancurkan hatinya yang rapuh.
Dia menatap Weed. Kemudian, tanpa sadar dia berkata.
“Teman….”

Weed telah terdaftar sebagai teman.

Seoyoon membuat Weed terkejut, membuat dia gemetar ketakutan.
“Apa­-apaan yang dilakukan wanita jahat itu disana! Dia pasti merencanakan sesuatu yang keji.” Dikatakan bahwa mawar yang indah awalnya memiliki duri.
Tingkat kecantikan Seoyoon bisa dianggap sebagai karya seni dari abad ini. Kulit, tubuh dan wajah. Tak ada tempat dimana sebuah kecacatan bisa ditemukan.
Bahkan rambut hitamnya yang terurai indah sangat cocok dengan sosoknya yang fantastis.
Tak peduli siapa, entah itu seorang pelukis atau seorang penyair tak bisa dengan terampil mengekspresikan pesona miliknya. Untuk menggambarkan dengan tepat kecantikan dan suasana yang dia pancarkan sangatlah sulit sekali.
Rambut yang terurai ringan jatuh pada pundak dan kulit bersihnya, mata, dan lain sebagainya, itu mustahil bagi seseorang untuk mengalihkan mata mereka dari wajahnya.
Disisi lain, Weed khawatir tentang racun yang ditopang oleh kecantikannya.
“Sampai sekarang dia bisa berbicara, tetapi tidak melakukannya!”
Ada banyak kesempatan untuk berbicara, bahkan ketika memasak atau berburu, tetapi sejauh ini, dia tak pernah mengucapkan sepatah katapun, membuat pihak lain salah sangka bahwa dia adalah orang bisu.
“Ini pasti sebuah jebakan yang kejam. Dia akan menyalahkanku karena mengabaikan dia ketika dia berbicara dan tidak melakukan sesuatu yang tidak aku ketahui. Selera yang buruk, sungguh selera yang buruk sekali. Bagaimana bisa ada seorang wanita dengan selera seburuk ini.” Weed meningkatkan kewaspadaannya lebih jauh lagi terhadap Seoyoon.
“Tetapi kenapa dia tiba-­tiba memintaku untuk mendaftarkan dia sebagai teman, kenapa? Sejauh ini, tak ada kesepakatan yang telah dibuat.”
Weed menjadi curiga dengan cepat terhadap niat polosnya.
Kegelapan, tikaman dari belakang, konspirasi, perencanaan jahat atau penipuan, Weed memikirkan segala kemungkinan.
Tiba-­tiba, sebuah taktik jahat melintas dalam pikirannya.
“Tak mungkin… itu benar! Sudah kuduga.”
Weed memukul telapak tangannya setelah mendapatkan alasan yang kuat.
“Dia berkata mendaftarkan teman tepat sebelum dia mati! Perempuan, kau harus menemukan aku terlebih dahulu.”
Setiap orang menjatuhkan item ketika mereka mati. Weed yakin ketika Seoyoon mati, dia khawatir tentang item yang dia jatuhkan dan mengasumsikan bahwa dengan menambahkan dirinya sebagai teman, dia bisa menyerahkan item miliknya pada Weed yang tidak akan pernah kehilangan atau menjual barang-­barang miliknya!
“Pasti begitu. Dasar wanita jahat.”
Weed sekali lagi gemetar setelah menunjukkan bagaimana manusia menggunakan perhitungan semacam itu untuk berkembang. Mungkin itu hanyalah kebetulan bahwa Demon Spear menyerang dia. Tempat ini adalah dataran es. Mungkin sedang sial dan kebetulan dia terpeleset, siapa yang tau! Weed menutup matanya pada akhirnya, membuat apa yang dia ketahui menjadi semakin tak diketahui.
“Secara sengaja menyelamatkan aku karena kau percaya kau bisa mati dan mengambil keuntungan dari aku nanti. Itu benar. Tak mungkin itu tergelincir.”
Untuk melindungi Weed adalah keputusan kata hati Seoyoon.
Weed tidak memandangnya dengan cara itu dan berpikir tentang alasannya saat dia memeriksa tempat dimana Seoyoon mati. Dia kemudian mengamati item-­item menjanjikan yang dijatuhkan!
“Apa­-apaan ini.”
Ditempat Seoyoon mati terdapat kulit tebal terbuat dari kulit babi. Itu adalah Weed yang membuat pakaian ini untuk musim dingin. Hanya ini yang dijatuhkan.
“Item unik dengan kaliber tinggi bahkan tidak dijatuhkan. Sungguh menyedihkan, ketika aku mencoba, aku hanya tak punya keberuntungan.”
Weed mengambil pakaian kulit itu sambil mengeluh. Kemudian Bone Dragon sampai untuk mengatakan ejekannya.
“Oh manusia lancang dan bodoh! Ini adalah batasmu.”
Sayap besar Bone Dragon dikepakkan saat dia melayang dilangit! Tekanan angin yang kuat menghantam salju sekeliling dan meretakkan es.
Weed, serta beberapa orang yang selamat dari pasukan ekspedisi tersebut melihat kekuatan yang terisi dalam perutnya. Pasukan ekspedisi dalam keadaan frustasi.
“Sekarang tamatlah kita.”
“Naga itu hampir mati berkat para Priest dan para Wizard, tetapi kita tak punya cara untuk melawan Bone Dragon itu saat dia terbang dilangit.” Mereka merasa sangat tak berdaya.
“Jika bukan karena penghianatan itu….”
Bahkan ketika itu sangat terlambat untuk menyesal, seseorang tak bisa berbuat apa­-apa!
Sampai sekarang, Weed menciptakan banyak undead dari tanah.
Dulahan, Death Knight, Zombie, Ghoul dan lain sebagainya.
Namun, monster-­monster biasa tak terlalu membantu ketika menghadapi Bone Dragon yang terbang di langit.
Itu masih mungkin bagi para Skeleton Mage untuk menggunakan sihir, tetapi mereka tak bisa menghasilkan damage yang besar pada Bone Dragon.
Pasukan ekspedisi merasakan keputusasaan saat mereka melihat Weed. Tak ada orang lain lagi yang bisa bertarung.
“Kembalilah ke asalmu. Return Undead!”
Weed menghafal mantra tersebut. Semua undead jatuh ketanah saat mereka kehilangan kekuatan mereka. Alasannya adalah untuk memulihkan Mana.
Pasukan ekspedisi yakin Weed mengabaikan mereka, meningkatkan tanggung jawab mereka.
“Ah. Akhirnya!”
“Kecuali kau mati, kau tidak akan pergi.”
Bone Dragon menertawai para manusia yang menggelikan.
“Ras manusia bodoh! Rasakanlah penebusan waktu!” Tetapi kemudian.
“Bone Dragon, apa pikiranmu masih tidak menyadarinya? Tidak bisakah kau melihat apa yang terjadi?” Weed tidak mundur sedikitpun saat dia mengejek Bone Dragon.
“Itu menggelikan bahwa aku akan berakhir disini, kau pikir kau bicara dengan siapa?”
“Kau, dasar idiot!”
Weed bermaksud untuk mengintimidasi Bone Dragon dengan hal ini.
Bagi Bone Dragon, tak ada yang perlu ditakutkan.
Tentu saja, itu diakui sulit untuk mengalahkan monster. Biasanya, itu akan seperti memukulkan batu dangan telur. Pertarungan itu sendiri tidak akan pernah dimulai!
Tetapi sekarang situasinya telah banyak berubah.
Karena pertempuran itu, HPnya telah jatuh dibawah 20%. Dan dengan sihir sebanyak itu, pasti tak ada Mana yang tersisa.
Tak ada alasan untuk panik.
Karena kehilangan HP yang sangat banyak, sejumlah besar kekuatan fisik dan tenaganya pasti telah berkurang.
Sepertinya, dia membualkan kehebatan yang luar biasa, sedangkan dia telah sangat melemah.
Pertarungan tersebut terasa berguna.
Weed berteriak.
“Bertarunglah, Bingryong!”
Menggunakan Lion’s Roar, teriakan Weed mengguncang Valley of Death.
Wareureureu!
Sekali lagi, es diatas lembah itu pecah dan salju berjatuhan.
“Keuwarwarwarwarwa!”
Dan sebagai tanggapan, sebuah raungan merobek langit terdengar dari kejauhan.
Sesuatu datang.
Awalnya, itu seperti seekor burung kecil, tetapi menjadi semakin dan semakin besar bentuknya!
Bingryong!
Berukuran sangat besar, Bingryong muncul. Dia hampir sebesar Bone Dragon.
“Maju! Hancurkan dia!”
Pada perintah Weed, Bingryong terbang dengan kecepatan yang mengerikan saat dia mengarah pada Bone Dragon.
Kwaaaaaaaaang!
Bingryong menghantam Bone Dragon!
Bone Dragon yang berputar­putar di langit telah jatuh ke tanah.
Bingryong menyambut kesempatan yang besar!
Namun, Bingryong juga jatuh ke tanah.
Dampak sebesar itu juga melemahkan keadaannya.
“Akan kubunuh kau.”
“Master telah memerintahkan untuk bertarung. Aku akan membunuhmu!”
Bingryong dan Bone Dragon saling membenci dan bertarung dengan ganas.
Bone Dragon lah yang pertama kali menyerang.
Sebagai seekor Skeleton dengan kepala yang besar, dia menggigit sisi Bingryong.
Menghancurkan es secara membabi buta menjadi bongkahan­bongkahan, bagian sayap akhirnya terluka.
Serangan dari Bone Dragon yang kuat!
Tetapi hal itu tidak menghentikan Bingryong. Dia memukulkan kaki belakang dan ekornya pada tubuh Bone Dragon dan secara sembarangan memukul dengan kaki depannya.
“Keuaaag!”
“Ahh! Sakit!”
Pertarungan diantara dua naga mengubah medan tersebut menjadi pusaran tornado. Angin yang kuat menerbangkan salju dan es serta gempa bumi yang membuat tetap berdiri sangat sulit.
Weed dengan tenang melihat pertempuran diantara Bone Dragon dan Bingryong.
Bone Dragon telah melemah.
Kekuatan Bingryong cukup kuat untuk mengimbangi. Meski demikian, dia sampai batas tertentu sangat bersemangat untuk melawan Bone Dragon hanya karena dia lelah menunggu.
Jika Bone Dragon dalam kondisi sempurna, dia akan menghabisi Bingryong dalam sekejap dengan mencabik lehernya.
Pertempuran adalah masalah yang sederhana tentang pihak mana yang mati terlebih dulu.Weed bukanlah tipe orang yang hanya duduk diam dan menonton.
“Wah­3! Datanglah!”
“Dimengerti master!”
Para Wyvern tak cukup berani untuk berada disekitar Bone Dragon. Mereka hanya datang dan menerima nasib mereka sebagai tunggangan untuk menghindari mati ditangan master mereka.
Weed naik diatas Wyvern itu.
“Terbang. Kita akan bertarung.”
“Dimengerti master!”
Ada sebuah keadaan darurat ketika mereka membuka sayap mereka. Weed memahami tentang hal itu.

Strength menurun karena flu.

Rasa dingin dari langit utara sangat ganas untuk dihadapi. Dimasa lalu, pernah merasakan flu yang parah saat mereka terbang dilangit. Tetapi jika mereka menunggu, akan tak pasti apakah mereka bisa membunuh Bone Dragon itu.
Tak mengharapkan keberuntungan. Lawanlah dirimu sendiri!’ Weed berada diatas Wyvern mengeluarkan lagi Dark Spear.
Untuk memastikan kehancuran dari Bone Dragon, dia secara langsung melibatkan dirinya dalam pertempuran.
“Terbang dengan kecepatan penuh!”
Pada perintah Weed, para Wyvern mengepakkan sayap mereka lebih keras.
Angin yang menjengkelkan!
Weed kemudian meluncurkan Dark Spear tersebut dengan ganas ke arah tulang rusuk Bone Dragon.
Menembus medan pertarungan, tombak itu menembus penghalang angin disekeliling Bingryong dan Bone Dragon.
Pakagak!
Ketahanan yang luar biasa saat percikan­-percikan api bermunculan.
Sumber dari nyawa Bone Dragon adalah pertahanannya. Karena pertahanan dan HPnya yang luar biasa, dia tidak akan mati. Jika demikian, bagaimana caranya aku membunuh dia?’ Weed teringat masa lalu ketika dia mempelajari pedang di dojo.
“Lee Hyun, bisakah kau menumbangkan pohon yang sangat besar yang tak bisa kau peluk dengan tanganmu dengan pedangmu?”
Pada pertanyaan Ahn Hyundo, Lee Hyun menggelengkan kepalanya.
Itu mustahil.
Tak peduli seberapa keras pedangnya, ada batas pada ketebalan dari pohon sebelum mereka tak lagi bisa dipotong. Terutama dalam kasus pohon hidup, mereka telah bertahan dari puluhan metode kapak.
Senjata­senjata yang relatif ringan dan buruk tidak cocok untuk memotong kayu.
“Menebas dengan pedang… itu tak masuk akal kurasa.”
“Benarkah? Memang sulit tetapi tidaklah sulit. Para seniormu bisa melakukannya. Dengan sebilah pedang, mereka bisa menebang pohon yang besar. Diantara para praktisi, mungkin sekitar setengah dari mereka?”
Lee Hyun bingung.
“Bagaimana bisa hal seperti itu terjadi? Tak peduli seberapa bagus mereka memegang sebilah pedang, kekuatan diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas yang tak masuk akal semacam itu.”
“Itu adalah memotong serat kayu.”
“Serat?”
“Baik langit dan bumi, semua hal memiliki serat, jadi kau hanya memotong mengikuti aliran. Tanpa harus mengeluarkan kekuatan yang besar, kau bisa memotong apapun yang kau mau. Bahkan jika itu adalah batu atau logam, selama kau memotong mengkuti serat, itu tidaklah sulit untuk memotongnya.”
“Aku bisa melakukannya juga?”
“Jika kau mengeluarkan usaha. Pedang yang hebat tidaklah lahir seketika, membutuhkan pengerasan yang berpuluh­puluh kali. Sebuah pedang saja tak lain adalah pedang yang ditorehkan oleh orang melalui kerja keras yang lama yang bisa menebas apapun di dunia ini.”
Ahn Hyundo secara aktif membicarakan tentang masa lalunya dimana dia mengasah keahlian pedangnya secara langsung dari medan pertempuran selama masa mudanya.
Kemudian secara kebetulan dia mengatakan tentang cerita yang berbeda dalam Royal Road.
Ahn Hyundo tertawa.
“Royal Road, di Benua Versailles, ada banyak elemen yang menarik. Kami mencari dan menemukan hasil yang serupa.”
“Apa kau mengatakan jika kau mengikuti serat tersebut, apapun bisa dipotong?”
“Secara garis besar berbeda tetapi iya. Setelah banyak percobaan, metode terbaik yang kami temukan adalah pada dasarnya mengkonsentrasikan kekuatan pada satu titik.”
“Aku ingin tau apa maksud dari hal ini.”
Tanpa ragu­-ragu Ahn Hyundo berbalik untuk memberitahu Lee Hyun tentang Royal Road. Kau bisa menghunus pedang dimanapun di tempat itu. Itu adalah sebuah game virtual reality yang tidak mengabaikan keutamaan ini.
Ditulis bahwa pedang untuk melindungi diri sendiri, murid seseorang dan mengawasi keluarga seseorang.
Dia tau kenapa Lee Hyun bermain Royal Road, jadi tak ada alasan untuk menyalahkan dia.
“Kuberitahu kau. Cara kita memegang pedang memiliki damage yang berbeda-­beda terhadap monster. Aku yakin kau tau hal ini?”
“Ya, kekuatan dari pedang bervariasi ketika menebas area yang berbeda.” Di Royal Road, kau harus menggerakkan tubuhmu secara langsung.
Karena kau harus menggerakkan tubuhmu untuk memegang pedang, damagenya bergantung pada beberapa faktor.
Keseimbangan posisi dan lingkungan, kekuatan dan kecepatan, teknik, serangan dan pertahanan dari monster, adalah elemen utama dalam menentukan damage beserta banyak elemen­elemen kecil.
“Ya, itu adalah alasan utamanya. Statistik dan level memang penting, tetapi cara untuk mengeluarkan damage maksimum adalah melalui fokus.”
“Mungkinkah itu untuk menyerang titik vital?”
“Itu adalah cara yang bagus, tetapi beberapa monster tak memiliki titik vital untuk diserang. Namun, bahkan monster paling kuat terikat pada cryptanalysis. Waspadalah, metode ini tidak mudah dilakukan.”
Lee Hyun selalu memiliki pertanyaan tentang serangan-­serangan luar biasa milik para Geomchi. Tak peduli seberapa mirip sebuah profesi pada Martial Artist, damagenya umumnya terlalu kuat untuk dibandingkan.
Ketika level mereka disekitar 50, mereka mendapatkan profesi tempur lanjutan dan dengan cepat mengalahkan monster­monster memaksa dia untuk bertanya­-tanya. Lee Hyun bertanya.
“Apa itu cryptanalysis?”
“Dimana kau menyerang tempat yang sama lagi dan lagi.”
“Itu aku tau. Ketika kau terus menyerang satu bagian, kau bisa menyebabkan damage yang lebih besar sampai batas tertentu.”
Dia telah mendapatkan informasi dari bagaimana caranya berburu sebelum mulai bermain Royal Road. Dengan kata lain, Lee Hyun telah menggunakan metode ini untuk bertarung relatif baik. Rahasia ini tak mungkin disebut spesial.
Ahn Hyundo hanya tertawa dan berbicara tentang cerita pokoknya.
“Apa kau pernah melihat pukulan­-pukulan yang terkonsentrasi pada satu titik?”
“Tetapi hal itu tidak menghasilkan efek sebesar itu. Namun, aku yakin ada arti lain pada kata­-kata itu. Apa maksudmu secara tepat memukul satu titik itu lagi?”
“Kau cepat paham. Tempat yang sebelumnya diserang, seranglah lagi dan itu akan sangat melemah setelahnya. Lebih kecil daripada kuku, lebih kecil dari butiran nasi, fokuskan semua serangan pada titik itu. Bahkan jika kau tak memiliki kekuatan, kau masih bisa menghancurkan monster tersebut.”
Ahn Hyundo tau bahwa ajarannya bukanlah sesuatu yang bisa digunakan oleh setiap orang. Kau harus memegang senjata dengan semua kekuatanmu dan menyerang sebuah titik yang lebih kecil daripada sebutir nasi berulang kali. Bahkan melawan target yang tak bergerak, ada saat­saatnya ketika kau tidak percaya diri akan keberhasilannya.
Untuk target monster yang sangat aktif, kau harus memprediksi dan memahami pergerakannya terlebih dahulu dan pada saat-­saat yang menentukan, kau harus menyelaraskan setiap tindakan untuk meledakkan secara bersamaan.
Seorang manusia yang luar biasa, itu sulit bahkan untuk memimpikan kondisi semacam itu.
Ahn Hyundo mengatakan ini tanpa ragu­-ragu.
“Puluhan juta milidetik. Untuk membawa pedang dalam pertempuran, untuk menghilangnya kehidupan, waktunya harus ditentukan. Pada satu momen itu, itu tidak mustahil untuk membawa serta kehendakmu. Hal itu memungkinkan karena manusia bukanlah mesin.”


Komentar