The Legendary Moonlight Sculptor Volume 5 Chapter 7 Bahasa Indonesia
Volume
5 Chapter 7 – Orc Karichwi yang Berpikiran Sederhana
Pegunungan tersebut dipenuhi dengan para Orc!
Orc scout. Orc champion. Orc warrior.
Dimasa lalu, Weed telah sering berada dalam
banyak situasi yang berbeda dan meskipun dia tetap tenang apapun yang terjadi,
tetapi sekarang ini dia bahkan tidak bisa tetap tak terpengaruh.
”҅Jika mereka mengetahui penyamaranku —
habislah aku.҆”
Weed basah kuyup dengan keringat, karena dia
mendaki lereng pegunungan.
Namun tak peduli seberapa beraninya seseorang,
itu akan sulit untuk menyesuaikan perilakumu ketika hanya ada Orc disekeliling.
Ada Orc di Kerajaan Rosenheim juga, tetapi
level mereka berkisar dari 80 sampai 130. Jadi kau selalu bisa melarikan diri
dari mereka jika sesuatu yang salah terjadi.
Disini, di Land of Despair, para monster jauh
lebih kuat. Bahkan Goblin dan Cobold yang dianggap monster terlemah dalam game,
memiliki kekuatan tempur yang berbeda bergantung pada area dimana mereka
tinggal.
Dan di daratan ini, para Orc harus bertarung
untuk wilayah mereka sejak masih kecil. Mereka melawan monster raksasa, jadi
level dan kekuatan mereka jauh melampaui saudara-saudara mereka dari Kerajaan
Rosenheim.
Tetapi bagian yang paling menakutkan bukanlah
kekuatan mereka, tetapi jumlah mereka yang tak terhitung! Jika sesuatu yang
tidak beres terjadi disini dan dia harus melarikan diri, dia akan dikejar oleh
ribuan Orc.
Weed tak punya niat merasakan kematian di
tangan Orc di Lands of Despair. Itu sebabnya dia berusaha dengan hati-hati agar
tidak menarik perhatian.
“Chwiiik!”
Weed secara tak sengaja bertatapan dengan
salah satu Orc yang berdiri di depan dia. Orc champion level 210! Bahkan
beberapa Knight yang dikenal akan kehormatan mereka, suka memandang rendah
orang lain untuk menunjukkan superioritas mereka, dan yang ada dihadapan Weed
sekarang adalah kapten Orc.
“Chwiik!”
Orc itu menatap Weed, matanya memancarkan
rasa benci.
”҅Aku dalam masalah.҆”
Sikap kasar Orc itu membuat Weed mengerutkan
kening.
”҅Aku tidak bisa membuka penyamaranku…҆”
Pertama-tama Weed memutuskan untuk tersenyum.
Pendekatan yang bisa diharapkan, yang belum pernah gagal sebelumnya untuk
membantu dia untuk membangun hubungan persahabatan. Sebuah kemampuan
interpersonal yang hebat.
Weed membuat senyum palsunya yang terbaik.
Tetapi dia belum terbiasa dengan penampilan
barunya, jadi dia tanpa sadar mengernyitkan alisnya dan sudut mulutnya sedikit
bergetar. Taringnya yang terlalu besar lebih bergeser kedepan.
Pada saat ini, si Orc champion mengalihkan
tatapannya!
“Chwik! Chwik! Chwik!”
Dia ketakutan! Hanya penampilan Weed saja
bisa menakuti seorang kapten Orc, jadi dia berkata dengan sedikit superioritas:
“Lain kali hati-hati. Chwiiiik!”
“Baik. Chwik. Chwik. Chwik.”
Sepanjang perjalanan Weed mendaki pegunungan,
insiden semacam itu terulang beberapa kali lagi. Di depan penampilan dan postur
tubuh Weed yang menakutkan, para Orc yang lain ketakutan.
Dengan begitu, tanpa halangan yang berarti,
Weed mencapai tempat dimana para Orc bertarung dengan monster.
“Aku akan membunuh semuanya, semuanya!
Cwichwik!”
“Chwiiik! Ini adalah wilayah kami!”
Beberapa lusin Orc sedang bertarung dengan
monster api raksasa — sebuah percampuran dari belalang sembah dan kelabang!
Monster itu menghembuskan api dan menghancurkan lawannya dengan berat badannya.
Para Orc tanpa henti mengayunkan glaive
mereka, tetapi tidak bisa menembus kulit tebal milik musuh mereka.
Raksasa api itu memiliki level 280 — musuh
yang sangat berbahaya. Ada banyak monster seperti ini di Lands of Despair. Itu
sebabnya wilayah ini dianggap sebagai salah satu dari yang paling berbahaya di
benua!
Weed menonton pertarungan para Orc. Tak
mengherankan mereka mengatakan bahwa kau bisa menonton dua hal selamanya:
kobaran api dan pertarungan yang sebenarnya!
”҅Jika semua Orc mati, aku akan mendapatkan
item-item mereka…҆”
Selain itu Weed sekarang tak memiliki armor
apapun dan bisa dikatakan bahwa dia berdiri telanjang.
Weed harus menunggu sampai pertempuran
berakhir.
Raksasa api itu bergerak dengan kecepatan
yang tinggi, memutar seluruh tubuhnya dan menghembuskan api pada musuh
terdekat. Para Orc mati satu per satu.
Weed menontonnya dengan tenang, ketika dia
menyadari sasuatu:
”҅Aku bukan manusia sekarang. Di posisiku,
tak ada Orc yang bisa begitu saja menonton saudaranya mati.҆”
Weed melaju kedepan, meraih salah satu glaive
yang tergeletak ditanah.
“Iyahap!”
Dia menyerang raksasa itu dari samping dengan
segala kemampuannya. Raksasa itu, seperti sebuah bangunan, monster itu jatuh,
membuat debu beterbangan. Bahkan setelah menjadi seorang Orc, Weed tidak
kehilangan skill dan kekuatannya!
Monster api raksasa mengakui musuh barunya.
Monster itu merangkak dengan cepat kesamping, bangkit dan melaju kearah ancaman
baru tersebut. Musuh dengan kobaran api dengan cepat mendekat!
Weed secara naluri melompat tinggi ke udara
dan mendarat diatas kepala monster itu.
“Sculpting, Chwiik! Blade, Chwiik!”
Bahkan dengan tubuh Orc, dia bisa menggunakan
teknik Sculpting Blade, tetapi kerena Intelligence miliknya yang rendah, MPnya
habis dengan cepat.
Disisi lain, dia jauh lebih kuat sekarang.
Weed mengayunkan glaive pada kepala monster
itu sekuat tenaga dan hanya menggoresnya.
Bilah glaive tersebut tidak terlalu tajam,
tetapi dengan setiap pukulan, luka pada kepala monster tersebut menjadi semakin
dalam.
“Kuwo-o-o-o-o!”
Monster raksasa api itu melompat dan memutar
kepalanya, mencoba melemparkan Weed.
Jika dia jatuh, dia akan berada dalam situasi
yang sangat buruk. Weed mengetahui hal itu, jadi dia mempertahankan posisi kakinya
dan menghantamkan pukulan demi pukulan sambil mempertahankan keseimbangan.
Monster itu berontak dengan keras, hingga
hampir berhasil menjatuhkan Weed, tetapi disaat terakhir dia berhasil meraih
antenanya.
“Matilah, chwiiik!”
Tentu saja bergantungan di kepala dari
monster raksasa jauh lebih sulit daripada pegangan disebuah bis. Tetapi latihan
Weed membantu dia agar tidak jatuh. Dia punya kendali sempurna pada tubuhnya!
Ketika kau punya pijakan, kau bisa menggunakan kekuatan dengan benar. Weed
bergelantungan pada kepala monster itu seperti seekor kecoak dan terus
menyerang.
Orc yang lain tidak diam saja.
“Kita, Chwiik, mendapatkan bantuan!”
“Chwiiik! Bertarung!”
Para Orc menyerang monster itu, mengayunkan
senjata mereka.
Raksasa api itu menghembuskan api, memutar
dan melompat, tetapi masih tidak bisa melawan serangan gabungan dari Weed dan
para Orc dan akhirnya jatuh ke tanah, mati.
*Ding*
Kamu
telah naik level
|
Memburu
seekor raksasa di Pegunungan Yuroki meningkatkan Fame milikmu sebesar 1 poin.
|
Weed berteriak senang!
Sudah cukup lama sejak hal itu terjadi pada
dia ketika berburu. Sebelumnya, ketika dia tenggelam dalam pertempuran, dia
sering mengeluarkan teriakan kesenangan.
“Chwiiiiiik!”
“Chwichwichwiik!”
Para Orc mulai berteriak senang juga.
Sebuah pemandangan dari seni yang hebat. Weed
berdiri diatas kepala raksasa itu dan kerumunan Orc yang berteriak senang
disekitar dia. Dari samping, itu tampak seperti mereka adalah pasukan gabungan
untuk menyelesaikan sesuatu yang mustahil!
Tetapi setelah setiap kemenangan ada hal yang
sangat penting untuk dilakukan.
Weed mengumpulkan item-itemnya.
Kamu
menerima Kulit dari punggung Fire Giant. (Raksasa Api)
Setelah
diolah, bahan ini bisa digunakan untuk membuat armor. Armor yang terbuat dari
bahan itu akan lebih ringan dan jauh lebih kuat daripada baja keras, suatu
bahan yang sangat sulit untuk didapatkan.
|
“Terimakasih! Chwiik!”
“Chwichwichwit, kau menyelamatkan kami.”
Para Orc berkumpul di sekeliling Weed dan
berterimakasih pada dia. Dia menyelamatkan mereka di situasi yang sangat
berbahaya dan mereka sangat berterimakasih pada dia. Namun bahkan di saat
seperti itu, beberapa Orc memalingkan wajahnya dari dia dari waktu ke waktu.
Wajah seperti itu tidak mudah untuk terbiasa!
Tetapi Weed merasa tenang dengan reaksi
semacam itu.
“Chwiik, kau berburu serangga seperti itu?
Chwiit, kau seharusnya mengajak aku. Aku suka bertarung. Chwichwichwiiik! Aku
suka permata dan terlebih lagi item-item yang bagus.”
“Chwii. Kami mengakui. Kau adalah seorang
prajurit. Kami bangga padamu, Orc warrior.”
Menarik perhatian dengan kesamaan — peraturan
ini bahkan bekerja di dalam game.
Para Orc yang suka bertarung dan paling
menyukai uang, segera menyukai Weed.
“Aku baru pertama kali melihatmu. Darimana
kau berasal? Chwiik!”
“Aku tidak tau. Chwi!”
Weed menatap ke suatu tempat yang jauh dengan
mata sedih. Dan meskipun dia mencoba untuk terlihat sesedih mungkin, bagi orang
lain itu tampak seperti dia memikirkan tentang pertarungan berdarah dan pembantaian
dimasa lalu.
“Ketika aku berusia 1 tahun, ibuku
mmeninggalkan tempat ini bersamaku. Chwiik! Kami tinggal di dataran yang jauh.
Dan sekarang aku kembali. Chwiik! Jangan tanya lagi.”
“Baiklah. Chwiik!”
“Ayo pergi berburu. Chwiik!”
“Oke. Chwi!”
Weed menerima undangan dan bergabung dengan
party Orc.
Dimanapun, bahkan diantara para monster, Weed
merasa dirinya berada di rumah! Weed ahli dalam menilai situasi dan
mengevaluasi kemungkinan keuntungan, entah itu adalah pelayanan gratis nasi
bubur atau tumpangan gratis pada kereta. Sejak dia masih kecil, berbagai
kesulitan harus dia tahan, mengajarkan dia untuk berpikir kreatif dan dengan
cepat beradaptasi pada situasi.
“Wo-o-o-ah!”
“Chwiik, Chwiik!”
* * *
Desa-desa Orc tersebar diseluruh pegunungan
Yuroki.
Dan setelah perburuan, para prajurit dari
party yang diikuti Weed mengundang dia ke tempat mereka.
“Chwiiiit! Ikutlah kami.”
“Bolehkah? Chwiik! Chwiik!”
“Ya. Keluarga kami besar. Chwichwichit.
Prajurit hebat, Chwiik, disambut.”
“Chwiik! Terimakasih, teman.”
Weed mengikuti para Orc ke kedalaman
pegunungan.
Dalam perjalanan mereka, dia melihat banyak
perkampungan lain, besar seperti kota manusia. Mereka tidak punya tembok atau
kastil, tetapi memiliki banyak bangunan besar. Satu rumah seperti itu
ditinggali 10 Orc, dan ada lebih dari 1000 bangunan di sebuah perkampungan.
Para Orc memimpin Weed kedalam salah satu
perkampungan. Di pintu masuk, Weed dihentikan oleh penjaga.
“Tidak semua orang diijinkan masuk. Chwiik!”
Weed menatap mereka dengan tenang dan
berkata:
“Kau punya masalah? Chwiik!”
Seorang Orc seperti iblis! Dengan wajah
paling menakutkan di dunia.
Penampilan Weed, dia bisa masuk kemanapun.
Dan rekan-rekannya berusaha untuk membela dia juga.
“Dia adalah teman kami. Chwiik! Kami
bertarung bersama. Chwiik!”
“D-Dia masih t-tidak diijinkan. Chwiik!”
“Chwiiik. Dia harus menyebutkan namanya.
Chwiik! Maka dia bisa masuk.”
Meskipun tangan para penjaga gemetaran.
Mereka masih berhasil memberi balasan yang benar.
Weed berhenti sejenak untuk berpikir. Untuk
sepenuhnya masuk kedalam peran dari seorang Orc, dia harus mendapatkan nama
baru. Dia benar-benar lupa tentang hal itu.
“Aku Kari… chwi!”
Dia buru-buru memikirkan sebuah nama baru —
Kari, tetapi tubuhnya mengacaukan dia lagi dan para Orc mendengar hal yang
lain.
“Karichwi! Karichwi! Chwiik. Masuklah.”
Begitulah bagaimana Weed menjadi Karichwi,
karena nama para Orc sering berakhiran ‘-chwi’.
”҅Biarlah.҆”
Kari atau Karichwi, hal itu tidaklah masalah
bagi dia.
Weed melupakan kejadian itu dan memasuki
perkampungan.
* * *
“Chwiik! Jual murah.”
“Chwik! Menjual bahkan lebih murah!”
Chwiit! Aku menjual murah juga.”
Banyak hal di desa Orc sama dengan
perkampungan manusia.
Orc menjual armor dan senjata di toko mereka.
Kebanyakan item-item tersebut dibuat disini, di perkampungan ini, jadi
item-item itu sangat buruk kualitasnya.
Tetapi harganya sangat tinggi.
“Chwik. Glaive retak yang berkarat ini,
Chwiik! Kau mau? Semua orang menginginkannya. Aku akan memberikannya padamu
hanya dengan 60.000 gold. Chwiik!”
Glaive dengan kekuatan serangan 20 dan
ketahanan tersisa 10 poin harganya 60.000 gold! Penipuan yang keterlaluan.
Pemikiran Orc sangat sederhana, bahwa jika mereka menentukan harga yang tinggi,
mereka akan menjadi kaya dengan cepat. Itulah sebabnya mereka berusaha untuk
menjual segalanya dengan harga yang tak masuk akal.
Herbal paling murah harganya 20.000 gold, dan
armor paling murah harganya 50.000 gold. Glaive yang kurang lebih bisa berguna
harganya 150.000 gold dan diatasnya.
Weed sangat penasaran, jadi dia bertanya pada
salah satu rekannya:
“Chwiik. Apa mereka pernah benar-benar
berhasil menjual sesuatu?”
“Chwichwichwi. Tak pernah melihatnya
sekalipun. Chwii. Para idiot yang bodoh.”
“Chwiik. Oh, kau tentu tidak seperti mereka.”
Orc yang dipuji oleh Weed hanya mengangkat
bahu.
“Tentu saja. Chwiik! Jika itu tidak terjual,
kau seharusnya meminta setidaknya 2 juta gold!”
“…..”
Weed terdiam tak bisa berkata apa-apa.
Tetapi tantangan yang lebih sulit sedang
menuunggu dia. Para Orc perempuan dari desa itu! Dengan standart manusia,
penampilan Weed sangatlah menakutkan, tetapi di tempat ini dia sangat populer.
“Tangan yang kuat. Chwichwichwi!”
“Dada yang kekar. Chwichichiik.”
“Taring yang tebal, lebih kuat daripada
sebuah kapak.”
“Dengan rahang seperti itu, tenggorokannya
tidak akan kering saat hujan. Chwiik! Dan lihat hidungnya!”
“Bahu yang lebar dan tubuh yang berotot.”
“Tipeku. Chwiiik!”
Para wanita bersandar pada Weed, menunjukkan
kasih sayang mereka. Beberapa dari mereka berkedip-kedip pada dia, dan yang
lainnya membelai dada mereka sendiri.
Bahkan pria paling berani akan ketakutan
berada dalam situasi ini. Perhatian yang terus-menerus seperti itu membuat Weed
ingin meninggalkan perkampungan itu sesegera mungkin.
Meskipun mereka adalah wanita, jumlah mereka
sangat banyak!
“Apa yang mereka lakukan? Chwiik!”
“Wanita menyukai orang yang kuat. Mereka
menyukaimu. Chwiik!” jawab salah satu rekannya dengan rasa iri.
* * *
Tinggal bersama Orc di satu rumah, Weed
sangat tersiksa oleh dua hal.
Pertama adalah Orc wanita.
Entah itu siang dan malam, mereka tanpa kenal
lelah mencoba mendapatkan cintanya. Mereka melakukan segala sesuatu yang bisa
dipikirkan oleh seorang wanita.
Hal itu tidak akan pernah terjadi pada
seseorang dibawah umur. Tetapi Weed secara resmi diakui diatas 20 tahun, jadi
akunnya diatur sedemikian rupa.
Untuk orang dewasa di dalam game disediakan
pelayanan khusus. Kehidupan malam. Kesenangan, tersedia hanya untuk orang-orang
dewasa!
Tetapi siapa yang mau berbagi ranjang dengan
seorang Orc? Sudah pasti bukan Weed.
”҅Aku tidak bisa kehilangan kesucianku
seperti itu!҆”
Dia mencoba untuk menghindari bertemu dengan
para wanita.
Hal kedua adalah makanan.
Para Orc memakan makanan setengah matang,
nyaris tak dimasak. Weed yang telah ketagihan pada makanan lezat karena skill
memasaknya yang tinggi, tidak bisa membiasakan diri dengan makanan dari
kawan-kawan barunya.
Roti gandum yang tanpa rasa jauh lebih baik.
Dia sering memimpikan tentang itu sekarang.
Meskipun kadang-kadang ada waktu istirahat
dalam siksaannya, contohnya, ketika mereka keluar dari perkampungan untuk
berburu. Weed selalu maju duluan, berjalan dengan glaivenya diangkat
tinggi-tinggi.
“Chwiik! Aku mencium bau musuh!”
Mereka bertemu dengan Minotaur Lord! Monster
besar dan bertanduk dengan sebuah kapak. Dan meskipun Minotaur Lord mengayunkan
senjatanya secara mengerikan, hal itu tidak menghentikan Weed.
“Chwichwi-i-i-i-ik!”
Weed mempererat pegangannya pada glaive dan
melaju kedepan. Orc yang sederhana, bodoh, agresif dan tak kenal ampun memimpin
partynya ke dalam pertarungan.
“Semuanya, semuanya, semuanya, serang!
Chwi-i-i-ik!”
* * *
Yoon Chunhee log ini ke Royal Road setiap
malam.
Dia adalah seorang Summoner dan namanya
didalam game adalah Seirin. Pada pembuatan karakter, dia memilih ras half-elf,
jadi dia punya tinggi badan yang pendek, seperti seorang Dwarf.
“Dengan kekuatan kontrak kita aku
memanggilmu. Datanglah, Basilisk!”
Merapalkan mantra pemanggilan membutuhkan
hampir semua MP miliknya, tetapi 3 Basilisk penolong muncul disamping dia.
Monster-monster ini tampak seperti kadal. Mereka beracun dan memiliki
pertahanan yang bagus, jadi dia selalu memanggil mereka ketika berburu.
Dengan bantuan para Basilisk, itu menjadi
jauh lebih mudah bagi dia dan rekannya untuk menghadapi 2 knight.
Thief wanita menghabisi knight terakhir
dengan sebuah tusukan dari belakang.
“Phew! Kita menang.”
Thief itu menyeka keringat di dahinya dan
mendekati Seirin.
“Kerja bagus, kakak.”
“Kamu juga, Lami.”
Seirin dan Lami bersaudara dengan selisih
usia 3 tahun.
“Pheew, mari kita istirahat sebentar.”
“Ya, dan aku perlu memulihkan MP.”
Mereka berburu di sebuah dungeon yang
ditemukan baru-baru ini. Karena level mereka tinggi, mereka adalah yang pertama
menemukan dungeon itu dan sekarang berusaha untuk menggunakan bonus yang
diterima secara penuh.
Kedua bersaudara itu sedang duduk di tanah
dan berbicara.
“Hei! Ingatkah pria yang datang ke sekolah
kita saat festival? Namanya Lee Hyun. Dia adalah kakak dari temanku, Hayan. Dia
berusia sama denganmu, kan?”
Seirin tersenyum ringan.
“Benar.”
“Kamu mengenal dia?”
“Ya. Aku mengenalnya. Bahkan bertemu dengan
adiknya juga.”
“Aku mengerti… Tetapi tak biasanya kamu
tertarik pada pria, bahkan aktor populer. Dan kamu tidak berkencan dengan
siapapun…”
“Aku hanya tidak tertarik pada mereka.”
“Jadi, kamu tertarik dengan dia?”
“Dia — iya.”
Seirin tidak pernah menyembunyikan apapun
dari adiknya, karena mereka memiliki hubungan yang bagus, dan Lami melanjutkan
pertanyaannya.
“Mungkinkah… dia adalah orang yang kamu
sukai?”
“Ya kamu benar.”
“Woah! Aku tidak tau dia adalah tipemu. Jadi
kamu suka pria atletis?”
Lami tidak bisa melupakan bagaimana Lee Hyun
melewati 3 tantangan dan memenangkan kompetisi penyelamatan putri. Tak
seorangpun yang melihatnya bisa lupa.
Ketika Lee Hyun melewati 3 tantangan itu, dia
bergerak dan memecahkan balon air yang beterbangan begitu cepat, hingga itu
tampak seperti sebuah trik sihir.
“Bukan karena dia atletik. Bukan. Aku tidak
tau dia seperti itu.”
“Lalu kenapa kamu menyukai dia?”
Lami sangat ingin tau.
Jika bukan karena keatletikannya, lalu apa
itu? Wajah dan tinggi badannya rata-rata, dan ada rumor bahwa dia tidak
menyelesaikan sekolah.
“Dia adalah pria yang menyayangi keluarga.
Dia selalu memikirkan keluarganya terlebih dahulu, peduli tentang hal itu. Jika
kamu menikahi seseorang seperti dia, kamu akan selalu bahagia. Kan?”
* * *
“Kau kerja apa?”
Pria itu menggaruk belakang kepalanya dan
menjawab si gadis:
“Tak ada.”
“Woah. Bahkan tidak kuliah?”
“Aku kuliah… Tetapi itu membosankan dan
kupikir aku akan keluar.”
“Tak ada yang bisa dibangggakan… Kau harusnya
tetap diam tentang hal itu.”
Gadis itu berdiri. Dia hendak meninggalkan
ruangan tersebut ketika dia mendengarkan sesuatu yang menghentikan dia.
“Apa gunanya kuliah? Aku akan bekerja di
perusahaan ayahku.”
“Perusahan ayahmu?”
Gadis itu tiba-tiba mulai suka pada pria itu.
Dia yakin, bahwa dia adalah gadis yang paling
cantik di klub hari ini.
“Ya, meskipun itu hanya sebuah perusahaan
kecil.”
“Seberapa kecil perusahaan itu?”
“Yah, karyawannya sebanyak penduduk di sebuah
kota kecil.”
“….”
“Sales… atau apalah sebutannya itu? Pokoknya
itu hampir sama dengan sebuah kota kecil.”
“…..!”
Gadis itu tak bisa berkata apa-apa.
Dia memeriksa pakaian pria itu dan tampaknya
itu memang benar.
”҅Semua pakaiannya bermerek. Bahkan sepatunya
dari koleksi terbaru, dibeli hanya dengan pemesanan.҆”
Pria itu mengulurkan ponsel pada si gadis.
“Masukkan nomormu.”
“Aku bukan gadis semacam itu.”
“Aku mengerti. Itu sebabnya aku ingin
berbicara denganmu lagi.”
Dia dengan mudah mendapatkan nomor si gadis.
Ketika si gadis meninggalkan ruangan itu,
pria lain mulai berbicara dengan semangat.
“Kau hebat, Jihoon!”
“Kali ini dibawah 5 menit.”
Gadis itu sangat cantik.
Bahkan jika pelayan tidak mengenalkan dia
sebagai ‘kecantikan yang langka’, seseorang yang melihat dia, membuat para pria
diruangan tersebut seperti serigala.
Tetapi Choi Jihoon tidak bereaksi seperti
itu.
”҅Lagian aku bahkan tidak akan ingat dia
besok.҆”
Teman-temannya berpikir dia sangat beruntung
untuk memiliki kehidupan yang seperti itu, tetapi Choi Jihoon hanya merasakan
kebosanan.
Ketika kau punya banyak uang, kau harus bisa
mengaturnya. Itu sebabnya orang tuanya merencanakan kehidupannya untuk dia
sejak kecil.
Sebagai seorang pewaris, dia tidak diijinkan
untuk memilih temannya, melakukan apa yang dia suka, hidup seperti yang dia
mau.
Sejak dia masih kecil, dia menjalani
kehidupannya seperti sebuah robot yang dikendalikan oleh orang tuanya.
Hanya ketika dia dikirim untuk belajar diluar
negeri dia mulai mendapatkan teman.
Tetapi bahkan disana dia tidak memiliki
kehidupannya sendiri. Dia hanya seseorang yang diletakkan diatas rel dan
dipaksa untuk maju. Ketika kau tidak bisa melakukan apa yang kau suka,
kehidupanmu akan menjadi membosankan dan sepi. Dan dalam kehidupan Choi Jihoon
terdapat sangat banyak pembatasan.
Namun, ketika dia mendapatkan waktu luang,
dia mulai bermain Royal Road dan menemukan dirinya yang lain.
Di dunia yang jauh itu terdapat sebuah
sungai.
Dia suka melihat alirannya yang tenang dan
teratur, jadi dia menjadi seorang pemancing.
Dia sama sekali tidak tertarik dengan
memancing, dia hanya menikmati tempat itu dan merasa seperti dia benar-benar
hidup.
Player lain berjuang untuk menaikkan level
mereka, mencari item, tetapi dia hanya memancing.
Seiring waktu, Choi Jihoon mencapai skill
memancing level 3 tahap Ahli. Dia menjadi pemancing terbaik di Royal Road.
Tetapi dia tidak peduli tentang hal itu. Dia
hanya memancing.
Karena dia sangat pendiam, player lain
menyangka bahwa dia adalah seorang pemancing yang suram dan melankolis dan
mencoba untuk tidak mengganggu dia.
Tetapi Choi Jihoon mengabaikan apa yang
dipikirkan orang lain tentang dirinya. Dia hanya suka memancing, air yang
mengalir menyingkirkan semua kekhawatirannya.
Dan kemudian seorang pria tertentu muncul.
Dalam upaya untuk meningkatkan level skill
Memancingnya secepat mungkin, dia menempati tempat favorit Choi Jihoon. Orang
ini menilai segalanya dengan nilai moneternya. Dia menghabiskan setiap hari
dalam perjuangan tanpa akhir untuk bertahan hidup.
Namanya adalah Weed.
Choi Jihoon beberapa kali melihat orang itu tertawa
dengan riang saat memancing. Dia melakukan hal itu bahkan dalam kejadian yang
aneh dan sepele, contohnya ketika dia menemukan koin copper di dalam perut
ikan.
Weed sangat senang dengan hal sepele semacam
itu.
Bersaing memancing dengan dia sangat menyenangkan.
Dan pada beberapa poin, Choi Jihoon benar-benar terserap oleh hal itu. Hingga
sejauh dimana setiap kali dia menangkap seekor ikan, tangannya gemetar karena
senang.
Dia tidak bisa mengingat kapan terakhir kali
dia merasakan sesuatu seperti ini.
Choi Jihoon menyukai Weed.
Sejak saat itu dia mencoba tetap berada
disampingnya.
Di Benteng Odein, dia berpartisipasi dalam
pertempuran bersama Weed, di dungeon Basra dia berburu dalam satu party dengan
Weed. Ketika dia mendengar bahwa Weed akan berburu bersama dengan Hwaryeong,
dia dengan cepat menemukan Hwaryeong dan menyuap ketua party yang diikuti
Hwaryeong untuk membiarkan dia bergabung.
“Aku harus pergi. Jangan mencariku untuk
sementara waktu, aku akan sangat sibuk.”
Choi Jihoon berdiri dan meninggalkan klub
malam. Di jalan dia bertemu dengan udara malam yang segar.
Dia mengetahui sebuah tempat yang lebih
menyenangkan daripada apapun, bahkan dari klub yang paling mahal.
Royal Road.
Tempat yang dipenuhi dengan kehidupan sedang
menunggu Zephyr.
* * *
”Bahasa dari dunia ini.
Sebuah pengulangan dari keributan yang tak
berarti.
Katakan apa yang ingin kau katakan.
Tak masalah aku akan mendengarkan.”
Suara dari penyanyi terdengar seperti
menangis. Kadang-kadang menyakitkan, kadang-kadang manis. Di dampingi oleh
suara tenang dari piano, gadis itu menyanyi dengan ekspresi penuh penghayatan.
”Isyarat tertentu dilarang.
Dialog hampir tidak ada.
Mata terhubung sederhana.
Kemudian mereka memberitahuku
Keputusasaan.
Kecemasan.
Kesedihan.
Kemarahan.
Kekecewaan.
Kasih sayang.
Cinta.
Perasaan-perasaan yang diekspresikan melalui
matamu.”
”Kami memilih apa yang kami makan.
Makanan lezat.
Kalau begitu katakan padaku dengan matamu
tempat selanjutnya yang ingin kau tuju.
Menghadaplah padaku dan tataplah mataku.
Biarkan aku membaca pikiranmu.
Sebuah dunia tanpa kesalahpahaman dan
distorsi.
Dengan matamu, aku bisa memahamimu lebih baik
bahkan tanpa usahamu.”
”Kita tidak akan pernah bisa benar-benar
memahami pemikiran masing-masing.
Kau tidak bisa memahami dasar dari
tindakanku, aku menerimanya.
Karena aku sendiri mungkin tidak
mengetahuinya.
Apa yang kita lihat dengan mata kita sangat
tidak akurat dan tidak jelas.”
”Aku tidak terkesan dengan kata-kata.
Tolong terangi kebahagiaan.
Sama seperti aku menatap matamu.
Bahkan hanya sebentar, jangan alihkan matamu
dari wajahku.
Satu tatapan, satu hati.
Jadi terangi hatimu.”
”Kecuali kau memiliki kata-kata yang
mendebarkan.
Dan tatapan, maka harus aku katakan.
Mata dan suara terdengar melalui telinga
Masuk dan menggali lebih dalam kedalam
hatimu.
Hanya dengan kata-kata saja, kau tidak bisa
menyampaikan perasaanmu.”
”Bicaralah padaku dengan matamu.
Aku suka menatap matamu.”
Jeong Hyo Lynn sedang menyanyikan lagu
debutnya “Dialogue of eyes” (percakapan mata) di Times Square.
Para penonton yang sedang mendengarkan
menahan nafas mereka.
Itu tampak seperti matanya yang lembut dan
penuh kasih sayang sedang bernyanyi bersama dia. Mendengarkan lagunya yang
misterius dan sangat indah, orang-orang merasa seperti mereka berada di surga.
Dan didepan mereka adalah bidadari yang cantik dan cerah sedang tampil diatas
panggung.
Tetapi itu bukan hanya lagunya yang membuat
para penonton terpesona.
Ketika Jeong Hyo Lynn mulai bernyanyi, dia
menjadi terkenal sebagai seorang penyanyi dengan suara yang cemerlang, tetapi
perlahan-lahan dia mulai mendemonstrasikan bakatnya yang lain.
Lagu tersebut tidak akan sempurna tanpa
tariannya. Setiap gerakannya, setiap ekspresinya membawa para penonton pada
suatu kesenangan, hingga mereka menyoraki sepenuh hati untuk dia.
Jeong Hyo Lynn bergerak mengelilingi panggung
dengan luwes, seolah-olah mengatakan pada semua orang bahwa dia adalah seorang
peri yang dilahirkan untuk musik.
Dan seperti itulah dia dipanggil oleh semua
media.
Setelah menyelesaikan pertunjukkan tur
internasionalnya, sang ‘Peri panggung’ log in ke Royal Road.
”҅Mulai sekarang aku akan menaikkan levelku.
Dan aku pasti akan mencoba tarian baru.҆”
Di Royal Road, dia memilih profesi seorang
Dancer. Meskipun dia bisa menjadi seorang Bard yang hebat dengan suara yang
indah seperti itu, tetapi dia lebih ingin untuk menarik.
”҅Aku mau petualangan, bukan hanya diam dan
menyanyi. Aku ingin mencoba bagaimana rasanya — mengalahkan monster.҆”
Bagi orang lain, dia tampak seperti seorang
peri anggun dan tak berdosa. Tetapi sebenarnya dia tumbuh sebagai kakak tertua
dari 5 bersaudara dalam keluarganya. Dia sering berkelakuan menentang, seperti
anak tomboy.
Tentu saja Bard bisa berburu juga. Tetapi
profesi Dancer masih memberi dia lebih banyak kesempatan untuk ikut serta dalam
pertempuran yang sebenarnya. Selain itu, dia bisa menari dalam gaya yang
berbeda, jadi tak seorangpun akan mengenali gerakannya, tetapi dalam hal
bernyanyi, hal itu akan mustahil.
Oleh karena itu, dia menjadi seorang Dancer
dan memulai petualangannya di Royal Road.
Beruntungnya, tak seorangpun mengenali dia.
Dia berusaha untuk tidak membeberkan dirinya, dan bahkan membuat penampilan karakternya
sedikit lebih jelek dari pada aslinya.
* * *
“Ayo kita pergi berpetualang juga?!”
“Itu benar. Kita hanya berburu disini, itu
mulai membosankan.”
“Belum lagi pembangunan piramid itu.”
Zephyr, Hwaryeong, Mapan, Pale, Surka,
Romuna, Irene dan Maylon telah berkumpul bersama.
Mereka memiliki segala macam profesi,
beberapa dari mereka tidak terlalu populer di dalam game. Diantara mereka tidak
ada Warrior atau Paladin yang terspesialisasi dalam melawan monster. Tetapi
profesi mereka yang langka memungkinkan mereka menemukan cara yang berbeda
untuk keluar dari situasi yang sulit.
Zephyr dengan HPnya yang tinggi, dan Surka si
Monk bertanggung jawab untuk pertarungan jarak dekat. Di kasus-kasus berbahaya
ketika monster menyerang dalam jumlah yang besar, Hwaryeong membuat mereka
tertidur dengan sebuah tarian. Juga dia meningkatkan statistik party dengan
tariannya.
Pale dan Maylon menembakkan panah mereka dari
kejauhan, selain mereka, ada Romuna yang melemparkan mantra penghancur. Irene
si Priestess menyediakan dukungan dan penyembuhan pada semua anggota party.
Bahkan Mapan si Merchant memiliki tugasnya
sendiri. Karena profesi lanjutan, dia mendapatkan skill ‘Touch of Luck’
(sentuhan keberuntungan), yang meningkatkan item-item yang ditinggalkan oleh para
monster.
“Jadi, kemana kita akan pergi?” Pale menanyai
semua orang.
Secara mengejutkan, jawabannya datang dari
Irene yang dianggap paling pendiam di dalam party tersebut.
“Ayo pergi ke Lake of Souls! (Danau jiwa)”
“Bukankah itu sedikit terlalu sulit untuk
kita?”
Mereka mengetahui tentang tempat itu secara
tak sengaja.
Ayah Pale menemukannya secara pribadi selama
perjalanannya berkeliling dunia Royal Road.
“Oh, sungguh pemandangan yang hebat! Ayo
periksa airnya!”
Ayah Pale memutuskan untuk menunda
perjalanannya dan berenang. Di sebuah lembah yang spektakuler dengan sebuah
sungai seperti itu, orang Korea sejati tidak akan pernah melewatkan kesempatan
untuk setidaknya melepaskan sepatu dan mencelupkan kakinya kedalam air.
Dan kemudian, sambil berenang, dia melihat
sebuah jalan, mengarah ke sebuah danau. Dan tentu saja dia memberitahu Pale
tentang hal itu setelah kembali.
Meskipun pada saat itu rata-rata level dari
party Pale adalah 130, dan mengingat area itu, dimana ayahnya berenang dihuni
oleh monster-monster berbahaya, mereka harus buru-buru mundur setelah
pertarungan pertama, meninggalkan beberapa orang yang malang dibelakang.
Oleh karena itu, mereka masih tidak tau
quest, harta dan bahaya macam apa yang menunggu mereka di danau itu.
“Kita akan baik-baik saja. Kita jauh lebih
kuat sekarang.”
“Yah, itu mungkin benar…”
“Ayo kita coba!”
Mengharapkan pengalaman baru, mereka
memutuskan untuk pergi ke danau tersebut. Setelah mempelajari dari Weed untuk
selalu menyiapkan dengan baik pada segala kemungkinan kesulitan, mereka membeli
persediaan makanan, tanaman obat, memeriksa equipment mereka dan berangkat.
* * *
Lee Hayan tidak bisa mempercayainya.
Sebuah pemberitahuan dari Universitas Korea
telah tiba, itu menyatakan bahwa Lee Hyun telah lulus tahap pertama. Tentu
saja, itu hanya tahap pertama, ada sebuah wawancara menunggu dia, tetapi
setengah jalan telah dilewati.
“Oh, ini sungguh hebat!”
Dia menatap pemberitahuan itu dengan senang.
Dia bisa mendapatkan biaya kuliahnya sendiri
dengan pekerjaan paruh waktu dan beasiswa. Tetapi bagaimana dengan kakaknya…
Lee Hayan takut untuk membicarakannya dengan
kakaknya. Dia hendak melakukannya berkali-kali, tetapi tidak bisa mengumpulkan
keberanian. Bagaimana kalau kakaknya akan mengatakan bahwa itu akan
membuang-buang uang dan tidak mau pergi ke wawancara itu? Dalam kasus kakaknya,
hal itu sangatlah mungkin…
Komentar
Posting Komentar